Author POV
"Jadi kau benar-benar bertekad untuk mengejarnya?" pertanyaan dengan nada terkejut itu langsung dijawab dengan anggukan oleh Lisa.
Malam ini dia yang sudah bersiap untuk tidur dikejutkan dengan kehadiran sang kakak yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya dengan membawakan segelas susu.
"Aku akan mendukung apapun keputusanmu, Lisa, tetapi jangan sampai kau patah hati jika nantinya Jennie menolakmu"
Lisa berdecak saat mendengar apa yang kakaknya katakan "Jangan bicara seperti itu, eonni, itu sama saja kau seperti mendoakan aku ditolak" Jisoo hanya bisa terkekeh. Sejujurnya gadis itu bisa melihat bagaimana perubahan sikap Lisa beberapa hari belakangan ini, saat si bungsu di keluarganya itu sudah mengakui terang-terangan menyukai gadis yang mulanya sangat ia benci, kini gadis itu terlihat lebih ceria dan bersemangat saat bekerja, terlebih dia yang akan bertemu pujaan hatinya di lokasi shooting nanti.
"Lisa, apa kau tidak mencari tau apakah Jennie punya kekasih sebelumnya, atau dia sedang menyukai seseorang sekarang, apa kau tidak penasaran?" Lisa mengangguk, sebenarnya dia sangat ingin mengetahui semua tentang Jennie, tetapi dia bingung bagaimana caranya, karena dia hanya bermodal mencari di internet bahkan biodata gadis itu saja tidak lengkap.
"Aku tidak tau harus cari tau dari mana"
"Kau bisa bertanya pada Jennie langsung" Kali ini Lisa tidak setuju dengan ide yang Jisoo berikan.
"Kau gila, eonni, dia pasti akan memaki ku jika sampai berani bertanya tentang urusan pribadinya"
"Ya Lisa, jadi sikap kasarnya padamu masih belum melunak?"
"Ani, itu sudah sedikit membaik, eonni, hanya saja dia masih menatapku sebagai musuhnya" Lisa kembali mengingat apa yang gadis bermata kucing itu katakan padanya kemarin "Dan Jennie juga memperingatiku untuk tidak menyentuhnya sembarangan, padahal aku senang sekali saat melihat gayanya seperti orang yang salah tingkah saat aku sentuh"
Jisoo menepuk kuat paha gadis jangkung itu sampai membuatnya meringis "Yah! Kau tidak sopan, Lisa, apa kau ingin Jennie jijik melihat sikapmu itu"
"Aku hanya bercanda saja, eonni"
"Jika kau ingin dia jatuh cinta padamu maka kau harus bersikap gentle, biar aku beritahu sebuah rahasia padamu... " Jisoo membenarkan posisi duduknya menghadap sang adik, seolah sedang membahas masalah yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, kakak beradik itu bahkan akan saling berbisik "...Kau tidak perlu terlalu menunjukan bahwa kau menyukainya, dan buat gadis itu cemburu, jika dia kesal denganmu maka sudah tidak diragukan lagi bahwa dia akan membalas perasaanmu, Lisa, kadang-kadang para gadis memang rumit, mereka bisa saja jatuh cinta tetapi malu untuk mengakuinya"
Lisa terkekeh menatap kakaknya yang memasang wajah memelas "Kau memang pawang para gadis, eonni" tiba-tiba Lisa mengingat misi Jisoo sebelumnya "Bagaimana dengan kelanjutan kau yang ingin mendekati manager Jennie, eonni?"
Nah, ini dia, sebenarnya Jisoo menemui Lisa malam ini tidak hanya sekedar mendengar curhatan adiknya saja, tetapi gadis itu juga sedang butuh pendengar. Melihat wajah sang kakak yang berubah sendu membuat Lisa semakin menatap Jisoo dengan penasaran.
"Dia sangat cuek, Aniyo, bukan cuek, tetapi dia tidak menganggapku apa-apa selain teman, bahkan dia memanggilku dengan sebutan eonni, Lisa, aku rasa kali ini aku tidak akan berhasil"
Katakanlah Lisa adik yang jahat karena sekarang dia sedang menertawakan kesedihan sang kakak. Sudah banyak gadis yang Jisoo dekati dan setahunya tidak ada yang menolak kakaknya itu sebelumnya, tetapi sekarang Rosé sepertinya berhasil membuat seorang Jisoo menjadi galau.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Choice [OnGoing]
FanficPerasaan benci bisa saja berubah menjadi cinta. Tak jarang kata-kata itu didengar oleh semua orang. Namun juga masih banyak menganggap itu hanya omong kosong saja, seperti halnya yang sedang terjadi pada dua orang aktris yang saling membenci. Yang s...