0. Prolog

3.7K 211 4
                                    

Author POV

Suara jejakan tapak yang berlarian terdengar begitu keras beradu dengan lantai di sebuah hotel bintang lima. Dunia hiburan sedang ramai memberitakan tentang seorang aktris kebanggaan Korea Selatan yang kini menjadi incaran para awak media karena kabar kencannya dengan seorang idol terkenal.

Tidak menghiraukan para wartawan yang mengejarnya bahkan beberapa penjaga gadis itu sedikit kewalahan memblokir desakan puluhan awak media yang ingin mewawancarai gadis itu.

Siapa yang tidak kenal dengan Jennie Ruby Jane Kim, sosok gadis sukses yang saat ini sedang merajai puncak tangga aktris di seluruh dunia, namanya yang melambung tinggi setelah perilisan film awal debutnya dengan judul 'It's My Girl' bahkan sampai kini masih tetap menjadi urutan nomor satu aktris terbaik.

Dengan ekspresi datar yang sudah menjadi ciri khas gadis itu, bahkan dia tidak repot-repot untuk tersenyum menyapa beberapa orang yang menurutnya malah membuat moodnya rusak pagi ini.

"Mis kim, apa benar kabar kencan anda dengan pria itu?"

"Apa kalian sering bertemu diam-diam diluar jadwal kalian berdua"

"Apa kabar pertunangan anda dengannya yang belakangan ini beredar itu benar?"

"Tolong katakan sesuatu, kami butuh konfirmasi dari anda"

Jennie hanya berjalan dengan santai keluar dari salah satu hotel bintang lima tempat penginapan dia semalam, setelah acara penghargaan film yang ia hadiri.

Kakinya melangkah memasuki mobil yang sudah terparkir di depan loby hotel untuk menunggunya. Para penggemar yang sudah sedari tadi menunggu Jennie keluar sempat berteriak histeris saat melihat idola mereka berpenampilan cukup cantik. Tolong katakan kapan Jennie tidak terlihat cantik, tidak pernah.

"Lihat apa yang kau lakukan Kim Jennie, mereka jadi mengincarmu lagi karena kabar burung itu" ucap Rosé khawatir, sebagai seorang manager sudah seharunya ia melindungi Jennie sebagai artisnya, namun tak jarang dia juga merasa kewalahan saat harus menghadapi sikap keras kepala yang Jennie miliki.

"Aku hanya suka dengan desain baju itu, jadi aku membelinya, aku juga tidak tau dia punya baju yang sama dengan yang baru saja aku dapatkan" lihat, sekarang dia mencoba membela diri, sebenarnya Rosé sudah beberapa kali mengatakan pada Jennie untuk tidak membeli barang sembarangan, ia harus melihat apakah ada artis atau aktor yang memiliki barang yang sama dengan barang yang akan ia beli, itu semua dilakukan guna menghindari kabar yang bukan-bukan seperti sekarang ini "Netizen berlebihan sekali, lagipula oppa mereka itu sama sekali bukan tipeku"

"Ah entahlah, aku sangat pusing menanggapi kabar kencanmu setiap tahunnya, media tidak akan ramai jika tidak menyenggol Jennie Kim yang cantik" Jennie terkekeh saat mendengar apa yang dikatakan managernya baru saja, kedekatan Jennie dan Rosé sudah tidak diragukan lagi, mereka sudah seperti adik kakak.

"Aku tidak akan menanggapi kabar itu sampai mereka lelah sendiri membahasnya, sama sekali tidak penting" Jennie menurunkan tubuhnya menjadi lebih bersandar pada kursi penumpang, kali ini mereka tidak menggunakan supir kantor, Rosé lah yang menyetir dengan hati-hati.

"Apa jadwalku selanjutnya, mis manager?" Jennie yang belakangan ini malas melakukan banyak hal membuat Rosé dengan terpaksa harus membatalkan beberapa pertemuan Jennie dengan orang-orang penting, seperti pemilik saham Hera Beauty, terkadang Jennie memang suka seenaknya saja.

"Sekarang kita akan ke agensi untuk membahas beberapa kotrak yang harus kau terima, eonnie" tidak seperti manager pada umumnya yang memiliki umur lebih tua dari sang aktris, Jennie malah memilih Rosé sebagai managernya karena lebih muda darinya, dia bilang dia akan merasa lebih nyaman, seperti memiliki adik.

You Are My Choice [OnGoing] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang