16.

339 5 0
                                    


>>>>>>>>>

2 months later..

Kini Edmond sedang ada di forum meeting, rambut yang legam tertata rapih, Tuxedo kerja yang sangat pas di tubuh kekarnya, Arjoli mahal melingkar di pergelangannya yang menunjukan urat yang semakin seksi, wangi maskulin sungguh seksi menggebu-gebu mata biru lautan yang menatap satu persatu dengan datar.

Semuanya membahas tentang saham, Edmond hanya tersenyum miring, karna dirinya hanya nomor satu.

Dan kini ia dapat tawaran lagi tender besar untuk 3 tahun kedepannya, ia bingung apa yang harus ia lakukan agar ia bisa memenangkannya.

Keluarga itu mempunya anak perempuan, dan Edmond memikirkan apa dia harus melakukannya? tapi dirinya mencintai wanita masalalunya, tidak mungkin ia meninggalkan Elena wanita itu sudah sedikit luluh.

Mereka pernah pulang bersama, dan pernah memasak bareng di tempat Elena, tapi Edmond belum mempertanyakan ingin menikah dengannya kenapa tidak? karna Edmond paham wanita itu harus tenang, dan Edmond harus perlahan untuk mendekatinya.

>>>>>>>>

"Apa kau, menunggu lama um?"

"Tidak, baru saja aku keluar!"Ceria Elena dengan tersenyum manis, pada Edmond.

"Mau memasak bareng lagi? tapi kali ini di mansion ku?"tanya Edmond dengan dirinya membukakan pintu mobil, untuk wanita yang ia cintai.

"Bolehkah?"

"Of course."

Dan jalanlah mereka menuju mansion, sama sama bertukar cerita sungguh ini yang Edmond tunggu-tunggu.

"Ekhem! Elena?"

"Um?"

"Jika aku membuat mu sakit hati lagi, apa kau meninggalkan ku lagi?"

"Aku tidak tahu, apa kau berniat begitu?"

"Tidak, aku hanya asal berbicara."Canda Edmond lalu mencium punggung tangan Elena.

"Aku harap, kau tidak melakukannya."

>>>>>>>

"Aku akan memotong daging cincang nya, kau memotong sayurannya okay? lalu di bersihkan."

"Baiklah."

Berbagai suara pisau yang memotong satu persatu dari banyak pangan yang harus di potong, kini mereka telah sampai dan mansion hari ini menu mereka akan membuat spaghetti patsa, Satu panci mereka mereka membuat karna Edmond terlalu banyak membeli mienya.

"Kau tahu, aku sangat mencintai mu!" Celetuk Edmond.

"Me too."

"A-apa yang barusan, kau katakan?"Tanya Edmond terbata karna setiap dirinya mengungkapkan rasa cintanya, Elena selalu mengabaikannya.

"Tidak ada, kata ulang."Tahan tawa Elena ia sangat gemas sekali Edmond terlihat cengo, dan tidak percaya apa yang dirinya katakan barusan.

"Elena, plesse!"

"I love you, Edmond."

"Elena?!"Seru heboh pria itu, tidak percaya.

Pecah lah tawa Elena, sungguh Edmond sangat menggemaskan.

Dan mereka menghabis kan waktunya, untuk bersenang-senang. Edmond mau pun Elena, sangat menikmati momen ini.

_______

Kini mereka lanjut keluar bermain salju, di Belanda kini sedang turun salju mereka berniat akan ke taman, dengan memakai jaket tebal dengan berlapis-lapis.

"Aku sangat senang, Edmond sungguh." Seru heboh Elena, dengan membuat Olaf.

"Mari kita minum yang hangat dulu okay? kita sudah setengah jam berada di sini, lihat pipi mu saja sudah merah begitu, nanti kita lanjut."

"Sesudah minum yang hangat, mari kita kesini lagi ya!"Lontar Elena dengan membersihkan salju, yang menempel di jaket dan sarung tangannya.

"Um! tentu."Balas Edmond.

Tiba-tiba Edmond menggendong Elena, dengan gaya bridal style Elena berseru heboh, lalu mereka sama-sama tertawa.

"Kau senang um?"

"Ya!"

Masuk lah mereka kedalam mobil karna akan mencari caffe terdekat, Elena memainkan ponselnya sedang menonton tiktok.

_______

Edmond kini sedang menggendong Elena karna di saat mereka selsai bermain, Elena tertidur di mobil apa lagi hari ini sudah malam.

Edmond memutuskan membawa ke mansionnya, saja karna tidak mau mengganggu tidurnya.

Di saat ia meletekan Elena di kamar tamu, Elena membuka matanya menyipit,karna ia baru saja bangun.

"Pukul, berapa ini?"

"Pukul 8 Malam kau tidur saja, di mansion ku, tenang saja ini kamar tamu."

"Um! baiklah tapi.. aku ingin kau disini."Elena memeluk Edmond, sehingga pria itu jatuh ke kasur 5 menit, mereka saling memluk.

"T-tidak jangan bigini, a-aku akan tidur di kamar ku okay?K-kau tidak perlu khawatir, di sini tidak ada hantu."Sungguh Edmond tidak kuat karna payudara besar dan empuk itu mengenai mukanya, karna yang Elena peluk itu adalah kapalanya.

Mereka berdua sudah tidak memakai jaketnya, karna Edmond buka dan yang di pakai Elena saat ini hanya kaos tipis, berwarna putih.

"Mengapa kau, tidak ingin tidur dengan ku?" gumam Elena dengan sedikit mabuk, dan Edmond baru ingat tadi mereka sedikit meminum Alkohol ia hanya minum sedikit, begitu pun Elena tapi sepertinya Elena sangat mabuk.

"B-bukan begitu, t-tidak baik kita tertidur satu kamar begini a-apa lagi aku s-seorang d-duda, apa kau tidak takut?"Edmond dengan sedikit terbata, mengapa jadi dirinya yang takut?

Ia hanya takut menyentuh Elena karna ia tau, Elena sangatlah menjaga kehormatannya apa lagi dirinya tadi minum, maupun sedikit atau banyak ia tetap mabuk sekarang.

Elena menundukan kepalanya guna melihat Edmond, yang menatapnya dengan Ekspresi sulit di artikan.

"Um?"Tanya Elena dengan suara yang serak, dan muka yang sayu penuh gairah, sialnya itu merangsang Edmond yang sedang menegukan saliva nya sendiri.

"Meng-"

Cup

Potong ucapan Elena dengan ciuman lembut dari Edmond, pertama hanya menempel saja tapi pria itu melumat dan mengisap-isap, lidah ciuman itu semakin menuntut.

Posisi mereka Edmond sekarang berada di atas, dan Elena membusungkan dadanya, mengisap lidah Edmond dengan kuat kelojotan, panas kecekepan suara ciuman mereka semakin kuat.

Dan tanpa sadar mereka sudah sama-sama telanjang, lebih tepatnya hanya memakai dalaman saja.

Lepas lah ciuman mereka, karna napas mereka akan abis.

"Hoh! Edmond no."

"Kau, yang memancingku."

"E-edmond t-tunggu ini tidak benar, k-kita tidak pantas begini lepaskan."Sesak Elena karna pria itu sudah menanggalkan dalam Elena, dan payudara yang besar ia isap-isap pentil yang sudah mengacung manantang, untuk di gigit serta isap.

Edmond tidak bisa menahannya bayangan wanita di bawahnya kelojotan, klimaks, dan melotot entak-entak mengaluni nama Edmond, dengan desahan seksi itu semakin berputar di kepala Edmond, pening pria itu.

"Aku akan memberimu kehangantan, malam ini."Senyum seringai Edmond.

>>>>>>>>>

Thank You.

ValueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang