18

2K 181 63
                                    


"Aku di mana? Kenapa aku bisa ada di sini" gumamnya bingung

Gadis itu terus berjalan menyusuri sebuah taman yang sangat indah tapi sunyi sepi seperti tak ada tanda kehidupan sama sekali.

Saat sedang menyusuri taman gadis itu melihat seorang gadis lain yg tengah duduk di tenang di sebuah ayunan.

"Hai kamu siapa?" Tanyanya pada gadis itu

"Hai cani apa kabar" kata gadis itu menoleh dengan senyum tulusnya

"GE kamu kemana aja aku capek tau nyalin kamu" ucap gadis yg di panggil cani itu cemberut, ya dia cani atau shani dan yg duduk di ayunan itu adalah Gracia

Mereka berdua sama-sama memakai gaun putih polos yg sangat cantik dan pas pada tubuh mereka berdua

"GE kamu mau kemana?" Tanya shani

"Pulang" jawab Gracia dengan senyuman yang tak pernah hilang di wajahnya

"Aku ikut aku jg mau pulang, aku kangen ayah, bunda sama kak shanju" kata shani ceria

"Ayok ge kita pulang" ajak shani sambil menggenggam tangan Gracia

"Enggak ci" kata Gracia

"Hah" bingung shani

"Kita gak bisa pulang bersama ci, karena tempat kita pulang sekarang udah bedah" Jawab Gracia

"Enggak dong kita kan masi satu lumah bahkan Masi satu kamal, kenapa tempat pulangnya belbeda" bingung shani

"Karena alam kita udah beda ci" jelas Gracia sambil memegang bahu shani

"Hah, maksudnya gimana sih ge kita bakalan pulang baleng-baleng ketemu ayah sama bunda" kata shani

"Ayok ge kita pulang" paksa shani dengan menarik tangan Gracia

Gracia yg melihat kembarannya yg terus memaksanya untuk pulang bersama merasa sedih dan tanpa di sadarinya ia menangis

"ge kok kamu nangis sih ayok pulang" paksa shani

"Aku gak bisa cani alam kita udah beda" jelas Gracia

"BEDA APANYA YG BEDA GE kita bakalan pulang belsama dan main belsama sepelti biasanya" lirih shani saat menyadari maksud perkataan Gracia tentang alam mereka yg sudah berbeda

"Enggak cani kita berbeda sekarang, kamu masih di beri kesempatan untuk hidup sedangkan aku enggak cani, aku udah mati hiks hiks" jelas Gracia di iringi tangis

"ENGGAK KITA MASIH BISA BARENG DI SINI GE, kalo kamu mati aku jg ikut mati ge hiks karena kamu separuh hidupku ge hiks bukankah kita kembar yg artinya kemanapun kita harus terus bareng hiks hiks" tangis shani sambil memeluk Gracia

"Gak bisa kamu harus pulang cani hiks" kata Gracia memeluk shani erat sampai sebuah cahaya terang muncul dan menghisap shani ke dalamnya

"AGHKKKK GEEEE" teriak shani kencang sebelum hilang dalam cahaya putih itu

"Selamat tinggal my twins" gumam Gracia sambil tersenyum









Sementara di RS

"Dokter dokter tolong" teriak ve saat melihat salah satu anaknya tiba-tiba kejang

Tak lama dokter pun datang dan langsung menangani shani sementara ve ia dan yg lainnya menunggu di luar ruangan

"Hiks shani kamu harus bangun jangan tinggalin bunda nak hiks" tangis ve sedangkan yg lainnya tak jauh berbeda dengan ve

"Bun tenang ya shani pasti baik-baik aja, sekarang bunda duduk dulu ya bunda pasti capek" kata shanju mendudukkan ve di kursi depan ruangan shani sambil memeluk bundanya itu

Kennan yg melihat betapa hancurnya anak dan istrinya merasa sangat terpukul, bahkan sendari tadi ia terus berdoa untuk keselamatan anak-anaknya

"Tuhan tolong selamatkan anakku tuhan" batin kennan

1 jam lamanya mereka menunggu sampai dokter keluar dari ruangan shani dan langsung di serbu pertanyaan oleh bunda ve

"Dok gimana keadaan anak-anak saya dok mereka baik-baik aja kan dok, dokter JAWAB" ucap ve

"Bun sabar Bun kita dengerin dulu penjelasan dokternya" kata shanju menenangkan ve

"Jadi keadaan anak-anak ibu dan bapak saat ini untuk shani syukurnya dia berhasil melewati masah kritisnya dan akan sadar dalam beberapa jam lagi, tapi untuk pasien bernama Gracia dia" belum selesai dokter menjelaskan ve sudah memotong ucapan dokter terlebih dahulu

"Ada apa dengan Gracia dokter, anak saya baik-baik aja kan dok" lirik ve

"Gracia dia mengalami koma akibat benturan keras di kepala bagian belakangnya dan kami belum bisa memutuskan kapan ia akan sadar" kata dokter

"Hiks mass anak-anak ku mas hiks hiks" tangis ve dalam pelukan suaminya dokter tadi jg sudah pamit pergi

Shanju hanya bisa menangis dalam diam melihat betapa hancurnya orangtuanya saat ini, ia berusaha untuk kuat karena tak mungkin mereka akan sedih terus menerus

Shanju berdiri di depan pintu ruang rawat adik kembarnya yg sengaja di jadikan satu ruangan saja agak lebih mudah memantau keadaan mereka

"Dek coba kalian liat bunda sekarang nangis karena kalian bahkan ayah yg hebat aja jadi cengeng karena kalian, jadi bangun ya dek kasian ayah sama bunda sedih terus" gumam shanju sambil melihat kedua adiknya di balik pintu kaca ruang

Sungguh shanju tak menyangka bahwa kemping itu akan sangat berbahaya untuk adik-adiknya, ini sungguh di luar kendalinya

Bahkan sekarang ia menyalahkan dirinya sendiri karena tak bisa menjaga mereka, padahal orang tuanya sudah mewanti-wanti agar ia tak lalai dalam menjaga mereka tapi apa yg terjadi sekarang ia gagal.

"Hiks hiks maafin kakak yg gagal menjaga kalian ini semua salah kakak hiks" gumam shanju

Ve yg sadar bahwa ia masih memiliki satu orang putri yg sedang membutuhkan dukungannya pun berdiri dan memeluk anak sulungnya itu

"Kakak gak salah ini udah takdir tuhan sayang, sekarang kita berdoa ya buat si kembar agar cepat sembuh" kata ve menyemangati anaknya

"Tapi kakak gagal Bun" kata shanju lirih

"Enggak ini bukan salah kakak, sekarang kita pulang dulu ya ganti baju baru nanti kita kesini lagi buat jaga si kembar ya" nasehat ve

Shanju pun menurut saja ia jg sudah tak ada lagi tenaga untuk membantah bundanya

"Cepat bangun ya adek-adek kakak jangan lama-lama boboknya, kakak sama bunda pulang dulu ya nanti kita balik lagi ke sini, inget kalo udah bangun kalian jangan berantem hiks" pamit shanju

"Dah yuk kita pulang dulu" kata ve dan mereka pun pulang untuk ganti baju dan mengambil perlengkapan si kembar di rumah sakit





















Hohoho aku kembali lagi 😜

Jangan lupa vote and komen gays

Yg mau kasih saran tulis aja di komen

Awasss typo bertebaran








Twins SHNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang