Lalitha duduk sendirian di kelasnya di saat teman-temannya pada pergi ke kantin untuk makan siang. Tangan kanannnya sibuk memegang sandwich yang dia beli jam 10 pagi tadi, sedangkan tangan kirinya sibuk berkutat dengan ponselnya. Sambil mengunyah sandwichnya, matanya fokus pada layar ponselnya yang menampilkan website ramalan harian. Ekspresi wajahnya bergantian antara serius dan tersenyum, menangkap setiap kata yang ditampilkan pada layar ponselnya. Kebiasaannya membaca ramalan harian tak pernah terlewat sedikitpun, selalu bisa meluangkan waktu untuk hal itu.
Ramalan hari ini berfokus pada percintaan yang mengatakan bahwa seorang Sagitarius untuk jangan menarik ulur perasaan, beranikan diri untuk mengekspresikan diri kepada pujaan hati karena kesempatan tidak datang dua kali. Lalitha mengernyitkan dahinya, ia berpikir sejenak. Mungkinkah status jomblo dari lahirnya akan berganti penjadi taken di tahun ini? Tapi dengan siapa? Lalitha pun tidak pernah dekat dengan siapapun.
Saking fokusnya dengan ramalan yang sedang Lalitha baca, ia pun sampai tak sadar bahwa sedari tadi teman sebangkunya ikutan membaca di samping Lalitha.
"Apaan tuh?" tanya Shana sambil mendekatkan wajahnya ke arah ponsel. Kecurigaan dan keingintahuan tergambar jelas di raut wajahnya.
Kazuha Lesserafim as Shana Elvira
Lalitha terperanjat kaget, membalikkan pandangannya dari layar ponsel ke arah Shana. Dengan cepat ia menyembunyikan ponselnya.
"Ngangetin tau," gerutu Lalitha.
"Tha, di jaman sekarang ini kamu masih aja bacain ramalan zodiak. Kaya bocil tau," sindiri Shana dengan nada mengejek.
Lalitha mendengus kesal dan langsung beranjak dari kursinya.
"Mau ke mana? Masa gitu aja ngambek tha." Shana berusaha meraih tangan Lalitha namun dengan cepat Lalitha tepis dan berlalu pergi.
Suasana toilet saat ini cukup sepi, membuat Lalitha memilih berdiam diri sejenak di dalam toilet. Lalitha kesal sama Shana yang acap kali meledeknya perihal ramalan zodiak. Meskipun memang belum tentu terbukti 100% benar, tapi sepengalaman dia membaca zodiak, entah kenapa selalu relate.
Tiba-tiba terbersit pikiran untuk menghubungi seseorang, Lalitha ingin meminta pendapat mengenai kebiasaannya yang menyukai membaca ramalan. Walau tak yakin akan dibalas, setidaknya sudah berusaha.
Lalitha Pramesti
KakKak Dirga Cuek Bebek
Ya?Lalitha Pramesti
Suka baca ramalan zodiak?Kak Dirga Cuek Bebek
Dulu pernahLalitha Pramesti
Kalo sekarang?Kak Dirga Cuek Bebek
Gak, malesLalitha Pramesti
Ih kenapa?
Padahal kan ada
aja yang sesuai kakKak Dirga Cuek Bebek
Efek barnum dekLalitha Pramesti
Efek barnum?
Apa itu kak?Kak Dirga Cuek Bebek
Lalitha Pramesti
Ohh gitu, baru tau :((
Aku kaya anak kecil
banget ya ternyata
Tadi ngambek sama
temenku gara2 dia
ngeledekin kak
Kak Dirga Cuek Bebek
Emang. Baru nyadar?Lalitha Pramesti
Iya deh iya huft
Yaudah kakKak Dirga Cuek Bebek
Dah ya, aku lanjut kerja
Seseorang dari luar menggedor pintu toilet berkali-kali. Lalitha pun dengan segera membukanya. Shana menyusulnya ke toilet."Litha, jangan ngambek dong. Ayo cepet ke kelas, itu guru fisika lagi otw loh keliatan dari atas," bujuk Shana.
"Aku nggak ngambek. Suudzon aja kamu," jawab Lalitha sambil berlalu pergi.
"Apaan. Keliatan jelas dari wajah, bocil, bocil." Shana merangkul tengkuk Lalitha sambil berjalan menuju kelas. Sesekali dia mencubit pipinya Lalitha yang tembam itu.
***
Di tengah kesibukannya bekerja sebagai pegawai di percetakan & fotocopy, Dirga termenung mengenai obrolannya dengan Lalitha tentang ramalan. Sebagai orang yang lahir duluan ke dunia 2 tahun lebih awal dari Lalitha, tentu masa-masa kecanduan membaca ramalan kerap ia rasakan. Memang benar Dirga sudah lama tidak membaca lagi ramalan zodiak, tapi ada satu hal yang masih saja ia baca. Akun golongan darah.
Bukan tentang seputar kesehatan pada tiap golongan darah, melainkan semacam ramalam zodiak bedanya berdasarkan golongan darah. Bedanya dia tidak membacanya setiap hari seperti yang Lalitha lakukan. Bahkan Dirga tiba-tiba teringat mem-follow akun golongan darah di Twitter kalau saja Lalitha tidak tiba-tiba bertanya padanya.
Postingan golongan darah hari ini mengenai golongan darah A, sesuai sekali dengan golongan darah Dirga.
Dirga termenung membaca postingan hari ini, sebab sangat sesuai dengan yang ia rasakan. Walaupun saat ini dia sudah punya seorang teman yang bisa dipercaya, yakni Juan. Tetap saja ia tidak bisa mengungkapkan banyak hal padanya. Rasa traumanya pada tahun 2016 lalu membuatnya mengasingkan diri ke Malang. Sejauh apapun dia pergi, pada akhirnya tetap saja bertemu dengan orang yang ia kenal di Surabaya, lebih kebetulan lagi orang itu teman sekolahnya. Tentu saja Dirga tak bisa menghindar sepenuhnya dan harus ia hadapi, untung saja Juan mengerti dan memahaminya sehingga tak banyak menuntut Dirga berterus terang.
______________________________________
Hola guyss, udah BAB 12 nih ^_^
Maaf ya kalau pendek-pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Crush
RomanceKata orang cinta itu buta. Tak bisa dirasakan oleh indra penglihatan, namun dapat dirasakan oleh hati. Bagaimana kalau cinta itu benar-benar buta? Menyukai seseorang yang kita sendiri tidak tahu wujudnya seperti apa. Dunia maya itu penuh dengan kepa...