Siuman

895 71 6
                                    


Perlahan mata cantik itu terbuka, hal yang pertama Nathan rasakan adalah bau obat obatan yang menguar di seluruh ruangan yang di dominasi oleh warna putih bersih. Seketika otaknya tahu, jika dirinya tengah berada di ruang rawat rumah sakit.

Ah benar, kemarin dirinya hampir di lecehkan oleh orang asing. Beruntung ada sang sahabat yang datang menyelamatkannya di saat saat terakhir.

Namun tetap saja, jika mengingat kejadian itu membuat nathan kembali di hantui rasa takut dan juga perasaan dimana dirinya sudah merasa kotor.

Dirinya menelisik ke arah samping, dimana disana terlihat Jeano yang tengah tertidur pulas di samping brankar miliknya. Dan juga, di sofa yang terletak tak jauh dari berankar miliknya juga ada Reyhan dan Haechan yang terlihat begitu pulas tertidur. Ah mereka pasti kelelahan menjaganya selama tak sadar, Nathan jadi merasa bersalah.

Walau sulit, dengan perlahan Nathan mencoba menggapai lengan milik Jeano yang tak jauh dari jangkauannya.

Berhasil! Hal tersebut mampu menarik kesadaran sahabatnya yang langsung menatap Nathan dengan pandangan yang amat khawatir.

Nathan hanya mampu tersenyum kecil menatap raut wajah milik Jeano yang menurutnya sangat lucu, jarang sekali manusia es itu terlihat khawatir dengan orang lain selain dengan ibunya sendiri.

.

Jeano terkejut saat merasakan sebuah tangan menggenggam tangannya, dengan cepat ia buka kedua matanya dan melihat jika sahabatnya Nathan, Sudah sadar dari koma nya.

Benar, Nathan sempat mengalami koma selama dua hari lamanya di akibatkan saat kejadian yang menimpanya dokter mengatakan, jika kemungkinan besar saat kejadian tersebut kepala Nathan terbentur cukup keras ke suatu benda, hingga menyebabkan cedera kecil di otaknya.

Kalian ingat saat pria asing mendorong Nathan hingga membentur tembok? Ternyata saat itu kepalanya ikut terbentur cukup keras.

Saat mengetahui hal tersebut Jeano kembali di buat marah akan apa yang sudah sahabat nya alami, dia marah dengan dirinya sendiri karena datang terlambat saat itu. Jika saja, jika saja dirinya datang lebih cepat mungkin saja sahabatnya tidak akan sampai harus masuk rumah sakit.

Dengan gerakan cepat Jeano menakan tombol di samping brankar yang langsung terhubung dengan ruangan dokter yang menangani sahabatnya.

"Nath, syukur alhamdulillah lo udah sadar. Tunggu, dokter bentar lagi nyampe" ujar Jeano dengan rasa bahagia yang kentara sekali di wajah tampannya.

Di lain sisi, kedua sabahat Nathan dan Jeano merasa terusik dari tidur lelap mereka, karena kebisingan yang di buat oleh Jeano barusan.

Orang yang pertama kali bangun ialah Haechan, dirinya berusaha menetralkan pandangannya yang sedikit mengabur beberapa saat hingga saat kesadaran nya sudah terkumpul sepenuhnya Haechan kaget sekaligus bahagia saat melihat Nathan sudah membuka matanya, ia langsung mengguncang tubuh milik Reyhan agar pemuda di sampingnya itu bangun.

"Rey! Ayo bangun, Nathan udah sadar loh. Ayo bangun, dasar kebooo bangunnnn"

Setelah berusaha keras membangunkan temannya yang susah sekali bangun, akhirnya berhasil.

"Ughh~ apa sih Chan, ganggu aja tau ga"

Plak

"Aduh! Ko lo mukul gue sih Chan?! Gue salah apa coba" protes Reyhan saat kepalanya mendapat geplakan sayang dari Haechan.

Haechan merotasi kan bola matanya malas. Belum sempat menjawab tiba tiba dari arah belakang, pintu terbuka lebar dan mendapati sosok dokter dan suster memasuki ruangan mereka.

Friend ||00L NCT DREAM||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang