Seul Ha_ [Slow Up]

7. kartu F4 pertama jandi, majalah dan sapu tangan second male lead

Keesokan harinya, di koridor lantai dua gedung SMA Shinhwa, Seul-ha dan Ha-na berjalan menuju kelas sambil mengobrol. Beberapa siswa tampak sedang menunggu sesuatu, sesekali menoleh ke arah Jan-di yang sedang membuka loker. Begitu loker itu terbuka, sebuah kartu merah dengan lambang tengkorak, seperti di bendera bajak laut, terlihat jelas. Di atas kartu tersebut, tertulis dengan huruf emas "F4".

"Itu dia! Itu dia! Geum Jan-di, murid kelas 2, telah mendapatkan kartu merah dari F4!" seru seorang siswi dari kerumunan.

Mendengar pengumuman itu, suasana di sekitar mereka langsung heboh. Semua murid, kecuali Seul-ha dan Ha-na, tampak bersemangat dan senang dengan kejadian tersebut.

'Sudah mulai ya...' pikir Seul-ha, hanya mengamati tanpa menunjukkan minat. Dia telah memutuskan, setelah berpikir panjang, untuk tidak ikut campur dalam drama Korea Selatan Boys Over Flowers ini. Cepat atau lambat, perundungan ini akan berakhir dengan drama di mana Goo Jun-Pyo jatuh cinta pada Jan-di, diikuti dengan kisah cinta segitiga yang melibatkan Ji Hoo, sang second male lead yang terlambat menyadari perasaannya. Pada akhirnya, semuanya akan berujung pada segi empat, dengan tunangan Jun-Pyo, sang second female lead, yang turut terlibat dalam drama ini. Seul-ha merasa sudah cukup mengetahui bagaimana cerita ini akan berlanjut, dan dia tak ingin terjebak di dalamnya.

Mau seperti apa pun dirinya bertindak, tidak akan ada bedanya. Dunia ini adalah dunia drama, Boys Over Flowers, yang semuanya sudah dirancang. Semua berputar-putar di sekitar Jan-di. Meski awalnya sulit, pada akhirnya, perundungan terhadap Jan-di malah menguntungkan dirinya. Jan-di akan jatuh cinta pada dua pria tampan dan kaya dari F4, mereka bersahabat satu sama lain, dan bahkan Geul, sahabat Jan-di, juga akan kecipratan keuntungan.

Seul-ha hanya tokoh tanpa peran dalam cerita ini, dan sejak dulu, dia sudah memutuskan untuk tidak terlibat dalam drama ini. Syukur-syukur jika dia diberi kesempatan hidup kedua, tanpa perlu ikut campur.

---

Dengan kedua tangan yang terampil, Seul-ha dengan cepat menyelesaikan permainan balok Rubik yang ada di tangannya. Sambil melakukannya, matanya tetap terfokus pada kejadian di lantai bawah gedung SMA Shinhwa.