"Memang benar anak bertopi itu mempunyai kemahiran bahasa dan peretasan yg bagus. tapi..."
Yi jung mendengus, melanjutkan perkataan woobin. "Gw jun pyo, kenapa kau tiba-tiba berfikir seperti itu? "
"Aduh kaliah. Bagaimana bisa kalian menjuluki diri sebagai Casanova atau ahli dalam cinta? Aku pikir kalian bisa melihat perasaan wanita hanya dengan sekali pandang. Makin dia membenciku, berarti dia makin mencintaik." Ujar jun pyo dengan senyum dan rasa percaya diri yg tak hilang. "Dan yg bertopi itu jelas perempuan malu-malu... Apa sebutannya... Tsun--tsun apa Jepang untuk yg bertingkah keren tapi malu-malu menunjukkan perasaan dan keinginan sebenarnya.. "
"Tsundere? " Woobin dan Yi-jung serentak
"Ya itu, tsundere. Lihat saja penampilan si bertopi itu."
Di meja, diantara gelar-gelar keramik yg saking mahalnya membuat dompet orang biasa menjerit seperti mau mati. Tidak menghiraukan,memperdulikan ketiga temannya, Ji Hoo yg bermain kartu-kartu tarot--entah siapa yg dia mau ramal. Menata satu persatu dari tiga kartu yg diambil, Melihat gambar dari salah satu kartu yg diambil. Tanpa sengaja matanya menangkap sesuatu diatas hiasan di meja.
Mengulurkan tangan kanannya--- setelah menaruh kembali kartu--- mengambil benda yg ia lihat. Melihat, memutar benda kecil di tangan. Matanya yg tenang, membelalak sekilas begitu teringat sesuatu. Memasukkan benda itu kedalam jas putih nya.
=====
"Susah banget ambek nya. Perasaan masangin nya gampang deh" Keluh seul-ha terus mencoba mengambil Spy chip yg ia pasang dinding ruang santai F4---- yg saat ini sepi, gak ada satupun orang kecuali dirinya yg menggunakan tangga buatannya yg bisa dilipat sampai bisa dimasukin ke dalam tas--udah kayak payung lipat aja--, mengambil spy chip buatannya yg ia pasang tinggi di dinding ruangan.
Spy chip, adalah sebuah chip dengan kamera dan penyadap suara serta sinyal ponsel yg terhubung langsung ke laptop maupun tab nya. Kamera yg dapat bergerak layaknya CCTV, dapat menangkap gambar dengan jelas dan berwarna tak seperti CCTV yg gambar nya abu-abu.
"Dikit lagi... Sedikit lagi... Ayoo... Yess, da---"
"Sedang apa? "
"Aaa..!! " Suara familiar suara pemuda yg muncul tiba-tiba ketika seul-ha ha mengejutkan yg berhasil mengambil Spy chip nya. Membuat keseimbangannya oleng, hingga mau jatuh. Mengejutkan pemuda dibawahnya yg tak siap dengan kejadian...
'Tamat sudah, selamat tinggal dunia' seul-ha hanya bisa pasrah, memejamkan matanya menanti rasa sakit.
Gedebuk..!
"Akh... Eh? Lho? Kok gak sakit? " Dengan mata yg masi terpejam, memiringkan kepalanya, seul-ha heran.
"Aku yg ... sakit" Pemilik suara dengan meringis. Siapa yg tidak meringis sakit kalau ketiban.
'Suara ini,kan...' Terkejut, seul-ha membuka matanya menoleh ke suara yg dikenalnya--- karena beberapa waktu lalu bertanya padanya---. "Yoon!".
Kedua mata keduanya bertatapan, begitu seul-ha menoleh ke bawah nya. Klise sekali.
"Ya. Minggirlah"
"Ah, maaf-maaf" Seul-ha buru-buru menyingkirkan, berdiri sambil buru-buru memasukan kedalam saku jaket Spy chip terakhir yg ia ambil. Untung dirinya ganti rok dengan celana olahraga tadi.
"kau nya sih ngagetin", walau emang fakta...tapi cewek gk pernah salah emang.'Jadi begini rasanya ketiban orang' pikir Ji Hoo, merenggang badannya. Masih terasa sakitnya. "Apa yg kau lakukan? "
"Bu.. Bukan apa-apa, cuma nyoba tu tangga saja", Seul-ha beralasan. tak ingin ada satupun F4 yg tau mengenai alat buatan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/363733638-288-k829295.jpg)