RUMAH ZEE

1.1K 133 9
                                    









Sebuah mobil melaju dengan lancar di jalanan yang lenggang pagi ini.

pepohonan di sepanjang jalan menyapa mobil itu dengan daun-daun yang bergoyang pelan oleh angin pagi.

Jinan yang sedang menyetir nampak tenang dan santai. sesekali melirik freya yang berada di kursi sebelah.
melihat freya yang masih terkantuk-kantuk berusaha tetap sadar. jinan tersenyum simpul, sungguh gemas sekali anaknya itu.

minggu pagi ini jinan mengajak freya untuk mengunjungi teman lamanya. sudah beberapa bulan jinan berada di Indonesia. namun di karenakan kesibukan masing masing ia baru bisa mengunjunginya hari ini.

"dek, mau sarapan dulu gak?"

ucapan jinan menyadarkan freya yang hampir terlelap.

"H- Hah, apa bun?" jawab freya gelagapan.

"mau sarapan dulu enggak?" dengan lembut jinan kembali bertanya.

"Hah, siapa yang balapan bun?"

"kamu ngantuk apa budeg sih dek?" ledek jinan.

"sarapan gudeg?, terlalu berat ga sih bun?"

"astagfirullah, sabar jinan sabar"

jinan menepikan mobilnya dan berhenti di halaman minimarket. ia keluar kemudian berjalan masuk ke dalam minimarket, meninggalkan freya terbengong sendirian didalam mobil.

lima menit kemudian jinan kembali memasuki mobil. ia memberikan sebungkus roti dan sekotak susu dingin pada freya "di makan biar melek" freya hanya mengangguk saja.

jinan kembali melajukan mobilnya menyusuri jalanan.

freya tengah asik mengunyah roti sembari memperhatikan jinan "bunda ga makan dulu?"

"nanti ajah" jinan fokus ke jalanan yang mulai ramai.

"IIHHH... gaboleh nanti-nanti, AAAKK" freya menyodorkan rotinya ke depan mulut jinan. dengan senang hati jinan menerima dan mengambil satu gigitan.

"yeey, pinter banget dedek inan" freya terkekeh.

(anak siapa sih kurang ajar banget) batin jinan kemudian tersenyum karena merasa lucu dengan kelakuan anaknya itu.

"susunya mau gak?" tawar freya kemudian.

"boleh" jinan melirik ke dada freya "udah lumayan gede juga ya" gantian jinan yang terkekeh.

freya reflek menutup dadanya dengan kedua tangan yang di silangkan.

"bukan yang ini" freya menggeser badanya hingga nempel ke pintu (emak siapa sih mesum banget) batin freya kemudian memasang ekspresi cemberut.

~~~

Mobil jinan sudah terparkir di halaman rumah sahabat lamanya.

"Ayo dek cepet turun!" Titah jinan sembari sibuk mengecek ini itu.

"Ngapain buru buru, si zizi sama kity juga pasti belum bangun" freya masih nyaman duduk di kursinya.

"Bunda kan bukan mau ketemu mereka" jinan sudah membuka pintu mobil, kaki kananya sudah turun.

"Iya sih... Terus aku mau ngapain?!"

"Hehe kamu main aja sama kucingnya zee" jinan sudah turun namun masih melongok ke dalam mobil "cepet turun atau bunda kunciin dalem mobil!!!" Tegasnya.

"Iya ihhh, bawel" freya buru buru turun.

(Nempeleng anak sendiri boleh ga sih) batin jinan. ia bergegas menghampiri freya dan menggandengnya menuju depan pitu rumah besar itu. ia juga sempat menyapa tukang kebun yang sedang menyirami tanaman hias di sana.

Kontroversi Hati  (FreDel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang