Masih author pov
Malam hari tiba,
Jungwon sangat sibuk berseluncur pada media sosialnya saat ini. Setelah makan malam, ia bertanya kepada teman temannya dan mendapatkan sebuah informasi tentang pria yang dibahas dimeja makan."kak jay,, ia cukup tampan" ucap jungwon kecil lalu tersenyum kecil
Jungwon juga membaca beberapa komentar orang orang mengenai kedekatan kak jay dengan adik tirinya itu. Ternyata banyak orang yang menghujatnya secara terang terangan seperti ini.
"milly, sebenarnya dunia kejam dan selalu berpihak kepada mereka yang kuat, jadi kau harus kuat melawan ku jika ingin dunia memihak mu" lirihan kecil jungwon saat ini terdengar bercampur dengan amarah
////
"jungwon, milly akan menunggu dibawah ya" teriak milly dari luar kamar jungwon
Jungwon memilih diam dan merapihkan penampilannya sedikit. Ia benar benar harus mulai hari ini untuk menepuk mundur milly.
Setelah dirasa rapi, ia pun keluar dari kamarnya dan menghampiri milly. Ia bisa melihat siluet laki laki tegap yang saat ini berbicara dengan ayah tirinya.
"ah kak jay kenalkan, ini jungwon" ucap milly bersemangat kepada jay
Jungwon sendiri hanya terdiam dan tersenyum kecil
"ayah harus berangkat, kalian hati hati ya, jay saya titip jungwon juga ya kepada mu" ucap ayah tirinya
"tentu paman" ucap jay dengan senyumnya
Setelah kepergian ayah tirinya, jay menjulurkan tangan untuk mengajak jungwon berkenalan. Jungwon menerika uluran tangan itu lalu tersenyum kepada jay dan menampilkan lesung pipinya.
'sangat manis' batin jay berkata
"salam kenal kak, nama ku jungwon" ucap jungwon, senyumnya tak pernah ia lunturkan sedari tadi
"salam kenal jungwon, nama kakak jay" ucap jay, jungwon mengangguk
Jabatan tangan mereka tidak terlepas untuk beberapa detik hingga milly yang melepaskannya. Dapat jungwon rasakan bahwa milly saat ini menahan cemburunya.
"ayo kita berangkat" ucap jay
Milly dengan bersemangat mengangguk lalu menarik tangan jungwon menuju mobil jay. Jungwon sendiri dengan malas mengikuti langkah milly dengan jay dibelakangnya.
"kak jay,, apakah aku boleh duduk didepan? Aku merasa pusing jika harus duduk dibelakang" jungwon berucap dengan lirih dan tatapannya yang disedih sedihkan
"tentu saja" ucap jay dengan senyum manisnya
"kau tidak keberatan kan milly?" jungwon sengaja memancing milly untuk bertindak lebih jauh
YOU ARE READING
Antagonis (JayWon)
Teen FictionSeorang anak yang selalu mendapatkan ketidak adilan dalam hidupnya mulai merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang. Namun, secara perlahan ia berniat untuk terus mempertahankan kebahagian untuk dirinya sendiri dengan menjatuhkan semua orang yang me...