Part 3

32 4 0
                                    


Jungwon pov

Saat ini aku memilih berjalan jalan sendirian menuju kantin dan melihat milly bersama jay sedang duduk berdua sembari bergurau.

Dengan langkah pasti aku pun menghampiri keduanya dengan watados.

"kak jay halo" ucap ku, jay menoleh kepada ku lalu tersenyum manis

"eh ada milly juga, maaf menganggu tapi apakah aku boleh bergabung bersama kalian?" tanya ku seraya menyapa milly acuh

"tentu saja jungwon" ucap milly, senyumnya tidak luntur sedikit pun

Aku diam sembari tersenyum manis, dan aku bahkan berjanji kepada diri ku sebentar lagi kau akan kehilangan senyum manis mu itu milly

Dengan tanpa permisi aku meletakkan makanan ku dimeja sebelah kak jay, ditengah antara mereka berdua. Aku pun mengambil duduk disana dan membuat milly bergeser.

"maaf ya milly, aku merasa tidak nyaman karena orang orang memandang ku dengan cara yang aneh" ujar ku

Aku dapat melihat wajah milly yang tiba tiba berubah dalam seperkian detik, namun sudah kembali normal lagi.

"siapa yang membuat mu tak nyaman? Kau bisa beri tahu kakak ya" ucap kak jay lembut kepada ku, aku mengangguk

Ponsel ku bergetar, pasti banyak sekali muncul notifikasi dibase sekolah saat ini. aku pun perlahan membuka ponsel ku dan menemukan foto ku bersama kak jay. 

Kak jay yang memperhatikan ku.

Aku melirik kearah milly dan mendapatinya terdiam setelah melirik ponsel ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku melirik kearah milly dan mendapatinya terdiam setelah melirik ponsel ku. Dengan berpura pura tidak tau aku menutup kembali ponsel ku.

Saat minuman yang aku pesan datang aku mulai kembali berulah sedikit.

"milly bisa tolong aku, aku tidak bisa mengambilnya" ucap ku kepada milly yang sedang minum

"ah iya ini" ucap milly yang mengambil teh panas yang aku pesan

Dengan haluss dan saat semua orang tidak melihat aku sengaja menjatuhkannya ke tangan ku. Alhasil semua teh panas yang ku pesan mengenai tangan dan seragam ku.

Ini cukup perih ternyata

"arkhh panass" aku berteriak secara sepontan dan sengaja ku keraskan suara ku

Aku bisa merasakan semua orang tengah menatap ku dan suara bisik bisik mulai terdengar. Kak jay dan milly sendiri terlihat sangat panik dan melihat tangan ku yang memerah.

Aku tidak berbohong, ini sangat perih ternyata.

"maafkan aku jungwon, aku tidak sengaja" ucap milly panik dan malah memegang luka ku

"ark,,, sakit milly" teriak ku tanpa sadar

"ahh- maafkan aku" lirihnya kecil

"ayo ke uks" ucap kak jay lalu menuntun ku untuk pergi ke uks

Kak jay mengobati ku dengan perlahan, sedangkan milly hanya diam sembari memasang wajah cemasnya.

"maafkan aku jungwon" ucap milly

"tidak apa milly, ini hanya luka biasa" ucap ku

"sudah milly, jangan terus meminta maaf, lagi pula jungwon sudah memaafkan mu" ucap kak jay kepada milly, setelahnya anak itu mengangguk

"ayo kembali ke kelas" ucap ku memecah suasana keduanya dan berlalu terlebih dahulu

////

"kau nekat kali ini, kenapa bisa seceroboh itu" ucap sunoo menceramahi ku

"ini bagian dari permainan, tapi ternyata beneran sakit hehe" ucap ku

"aku pusing dengan kelakuan mu kali ini" ucap ni-ki seraya tersenyum mengejek

"kau menikmati yang aku lakukan kan" ucap ku pada ni-ki

Ia tersenyum lebar lalu mengangguk antusias,
"kau tak pernah berubah" ucap ni-ki

Aku sendiri hanya membalas ucapannya dengan senyum kemenangan.

Jungwon pov end

////

Author pov

Selama pelajaran kelas terasa sangat tenang hingga jam bel istirahat kedua berbunyi. Jungwon memilih untuk berdiam diri dikelasnya dan memainkan ponsel.

Bisik bisik anak kelas mulai menggangu fokusnya dan mendapati jay sedang berjalan menuju ke arahnya. Ia hanya terdiam dan tersenyum kecil kea rah jay.

"sudah mendingan? Kakak bawakan sandwitch untuk mu" ucap jay kepada jungwon

"aku sudah baik baik saja kak, aku juga kenyang" ucap jungwon

"kau belum menghabiskan makanan mu tadi" ucap jay

"kakak yang belum menghabiskan makanan kakak, lebih baik sandwitch nya kakak yang makan" ucap jungwon seraya membuka bungkusan sandwich dengan pelan pelan lalu menyerahkannya ke hadapan jay

Jay pun mengigit sandwitch nya dengan perlahan, masih dengan tangan jungwon yang memegangnya. Jungwon sendiri tak masalah dan hanya tersenyum manis menanghadapi perilaku jay.

"oh iya jungwon, kita pulang nanti tidak langsung pulang ya, kita mampir ke gramedia dulu" ucap jay

"kakak ingin membeli sesuatu?" tanya jungwon penasaran

"tidak, milly meminta untuk ditemani kesana" ucap jay

Jungwon terdiam, ia terdiam tanpa sadar dihadapan jay.

'malesin banget' batin jungwon

"jungwon?" tanya jay yang menyadarkannya dari lamunan

"ah kak, aku tidak ikut ya, kalian berdua saja" ucap jungwon

"kenapa?" tanya jay penasaran

"aku rasa aku tidak enak badan, tadi baju ku basah dan mungkin sedikit masuk angin" ucap jungwon

"oh iya baju mu basah, kakak melupakannya. Apakah kau baik baik saja? Ingin meminjam baju kakak?" tanya jay nampak khawatir

"sudah kering kak, tidak perlu lagi pula sebentar lagi sudah jam pulang. Aku akan pulang menggunakan bus atau kendaraan umum saja. Kakak pergi bersama milly saja, tidak apa apa" jawab jungwon, suaranya terdengar seidkit dramatis untuk kali ini

"jangann, bagaimana jika kakak mengantar mu lalu kembali dan menjemput milly untuk ke gramedianya" ucap jay

"tidakk, itu akan menyusahkan kakak, aku baik baik saja sendiri. Lagi pula aku sudah terbiasa sendiri kok" ucap jungwon

"tidak, keputusan kakak bulat, kau pergi bersama kakak dan harus pulang dengan kakak" ucap jay

'masuk perangkap' batin jungwon

Jungwon tersenyum,
"baiklah jika kakak memaksa" ucap jungwon

"kakak kembali kekelas dulu ya" ucap jay dan jungwon mengangguk

Antagonis (JayWon)Where stories live. Discover now