Author pov
"papa harap kamu mengerti keputusan papa" ucap sang ayah sembari membereskan barang barangnya
"kalian berpisah saja, tidak pernah bertanya kepada ku" lirih jungwon , sang anak hanya terdiam sedari tadi
"maafkan papa, kami menikah karena dijodohkan dan tidak bisa bahagia jika bersama" sang ayah kembali berucap
"tidak bahagia,, bahkan kalian sudah memiliki dua anak" ucap jungwon lalu pergi dari ruangan ayahnya begitu saja
////
"selamat datang jungwon, ibu harap kau bahagia disini" ucap sang ibu dengan senyum lebarnya
Jungwon hanya terdiam sembari memasang senyum terpaksanya. Dihadapannya terdapat sang ibu bergandengan mesra dengan seorang laki laki dan disebelah laki laki itu ada seorang anak perempuan yang nampak culun.
Kedua orang tua nya sudah lama berpisah, dan sang ibu sudah bertemu dengan keluarga barunya. Sedangkan sang ayah hanya sendiri mengurusinya dan sekarang terpaksa berpisah karena memiliki pekerjaan diluar negeri.
"selamat datang jungwon, saya harap kamu bisa berbahagia selama tinggal disini" sapa sang ayah tiri dengan tulus
Jungwon tersenyum kecil dan mengangguk
"ayo ibu tunjukkan kamar mu" ucap sang ibu lalu menuntun sang anak untuk pergi ke lantai atas dimana kamar barunya berasa
"ini adalah kamar mu dan disebalahnya adalah kamar milly, dan dipojok sana adalah kamar ibu dan ayah mu" ucap sang ibu menjelaskan
"ayah milly, bukan ayah ku" jawab jungwon cepat seraya tersenyum paksa lalu masuk ke dalam kamarnya
Sang ibu hanya menarik nafasnya panjang, ia dengan jelas mengetahui bahwa anak bungsunya ini masih kecewa dengan dirinya.
Pertengkaran besar keduanya terjadi ketika sang ibu datang ke rumah dan memaksa jungwon untuk ikut dengannya ke rumah baru.
'ohh kau bahkan tidak mengundang ku dan ayah ku, untuk apa aku pergi' ucapan jungwon meninggi
'tapi jung.,,' ucapan sang ibu terpotong
'semoga kau bahagia dengan keluarga baru mu itu ibu, selamat atas pernikahan kedua mu' ucap jungwon semakin meninggi dan pergi ke kamarnya
Bayangan itu kembali kedalam benak jungwon, sejak itu sang ibu benar benar tidak menghubunginya lagi.
Dengan malas ia merapihkan barang barangnya dan membuka ponselnya. Banyak sekali notifikasi yang ia abaikan dan memilih untuk membuka grup teman temannya.
Tak selang beberapa lama, panggil grup mulai dilakukan oleh salah satu temannya. Dengan malas jungwon mengangkatnya.
'aku dengar, kau akan pindah ke sekolah kami' ucap temannya yang bernama sunoo
'ya' jawaban singkat jungwon mendapatkan protes dari kedua temannya
'kau terlihat tidak senang' ucap ni-ki
'aku senang bisa satu sekolah dengan kalian' jawab jungwon lagi
'kenapa begitu murung? Apa kah keluarga barumu jahat?' tanya sunoo
'mereka baik, karena mereka baik, aku bahkan memiliki niat untuk menghancurkan keluarga ini' ucap jungwon
'ini baru teman ku hoho' pekik ni-ki senang
'kalian mengenal milly giodatson?' tanya jungwon dengan smriknya
'tentu, anak culun yang menjadi sasaran empuk untuk dibully oleh geng clara' ucap ni-ki
'ada apa? Jangan bilang kalau,,' sunoo menggantung kalimatnya
'ya, dia adik tiri ku' jawab jungwon malas
'akan menyenangkan jika membuatnya tersiksa, apa kau berencana membuly nya?' tanya ni-ki bersemangat
'hati hati jungwon, dia memiliki pelindung di sekolah' ucap sunoo
'kita akan bermain cantik saja, kalian tunggu aksi ku. Dan siapa pelindungnya itu?' ucap jungwon
Saat sunoo hendak menjawab, pintu kamarnya diketuk yang dimana membuatnya serta kedua temannya terdiam.
"masuk saja" teriak jungwon
"maaf jungwon, maksut ku kak jungwon" ucap milly terbata bata
"panggil aku jungwon, kita hanya beberbeda beberapa bulan" ucap jungwon dan milly mengangguk ragu
"ada apa?" tanya jungwon lagi
Panggilan grup mereka belum terputus, tapi kedua temannya memilih diam dan mendengar perbincangan jungwon dengan adik tirinya.
"ayah memanggil mu, kita akan makan malam sebentar lagi" ucap milly masih dengan ragu ragu nya itu
Jungwon tersenyum dan mengangguk
Setelahnya milly pun keluar dari kamar jungwon dengan cepat.
'rasanya aku ingin menghantam wajah culun nya' lirih jungwon
'kau bisa melakukannya dihadapan ayahnya' ucap ni-ki seraya terkikik senang
'ni-ki benar' usul sunoo
'aku akan menghubungi kalian kembali, aku akan turun untuk makan malam' ucap jungwon lalu keluar dari panggilan grup itu
/////
"jungwon besok bisa pergi bersama milly untuk ke sekolah" ucapan sang ayah tiri ia terima dan ia mengangguk ragu
"tapi ayah, besok milly pergi dengan kak jay" ucap milly
"kalau begitu jungwon ikut juga, sekalian berkenalan dengan jay" ucap ayahnya, milly mengangguk kecil
"tidak, aku akan pergi dengan bus saja paman, tidak enak jika langsung ikut kan" ucap jungwon seraya tersenyum kecil
"jika kau tak keberatan jungwon, kau bisa panggil aku ayah juga" ucapan ayah tirinya membuat dia terdiam dan menghentikan gerakannya
Ia pun menoleh dan tersenyum manis, sangat manis bahkan semua orang disana ikut tersenyum.
"tentu ayah" ucapan jungwon membuat sang ibu terkaget lalu tersenyum kecil
"untuk beepergian ke sekolah, kau akan ikut milly saja bersama jay" ucap ayah tirinya
"itu benar, aku akan berbicara dengan kak jay, tenang saja" ucap milly dengan senyumnya
"baiklah jika begitu" ucap jungwon lalu melanjutkan aktivitas makannya
'ayah? Ayah ku hanya satu!' batin jungwonberteriak, namun ia harus memainkan perannya disini menjadi anak baik danmemilih untuk tersenyum kecil saja
Helow gaes, ini cerita pertama ku dan berdasarkan dari imajinasi dan pikiran ku semata, jangan lupa tinggalkan vote untuk terus mendukung ku yaw.
Terima kasih
YOU ARE READING
Antagonis (JayWon)
Teen FictionSeorang anak yang selalu mendapatkan ketidak adilan dalam hidupnya mulai merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang. Namun, secara perlahan ia berniat untuk terus mempertahankan kebahagian untuk dirinya sendiri dengan menjatuhkan semua orang yang me...