Part 9

22 4 1
                                    


Masih author pov

Dari kejauhan jungwon bisa melihat kedua temannya yang menunggu kode dari jungwon.

Jungwon pun mengangguk kecil

Tak lama setelah itu muncul seorang anak kecil yang menarik tangan milly. Jungwon hanya tersenyum kecil melihat anak kecil tersebut.

"ada apa adik" tanya milly lembut

"aku tersesat, tolong aku kak" ucap anak kecil itu

"dimana orang tua mu" tanya milly yang ikut celingak celinguk

"aku tidak tau" ujar anak itu lalu menangis kencang

"ehh iyaa, ayo kakak bantu cari orang tua mu" ucap milly

"milly, aku akan pergi ke toilet ya, kau cari lah orang tua anak ini atau tidak laporkan ke pusat informasi disana" tunjuk jungwon

"baik jungwon, aku menunggu disana ya" ucap milly dan jungwon mengangguk

Jungwon pun pergi menghampiri teman temannya,

"kau yakin akan meninggalkan dia sendirian disini?" tanya ni-ki

"tidak tega si, jadi aku berubah pikiran, mungkin aku akan menghampirinya jika sudah puas bermain saja" ucap jungwon

"jadi??" tanya sunoo

"aku menyuruh kalian kesini agar kita bisa bersenang senang, ayoo" ucap jungwon lalu mengajak kedua temannya bermain

Mereka bertiga main hingga waktu menunjukkan pukul 8 lewat. Ni-ki dan sunoo harus pulang karena tiba tiba ayah sunoo menghubunginya agar pulang.

Jungwon pun memutuskan untuk menghampiri milly yang terlihat sedang dikelilingi beberapa laki laki.

"ada apa ini" tanya jungwon

Milly langsung bergerak untuk memeluk jungwon kencang, jungwon pun kaget dan membalas pelukan milly.

"pahlawan?" kekeh salah satu dari mereka remeh

"lebih baik kau serahkan gadis itu, lalu kami akan membiarkan mu pergi" ucap orang itu lagi

Jungwon menyerit, itu tawaran yang bagus. Tapi jika dia menyerahkan milly, maka jungwon sama saja dengan seorang laki laki bajingan.

"jangan ganggu saudara ku" ucap jungwon dan menyembunyikan milly dibelakangnya

"jika itu mau mu" orang itu kembali berujar dan terkekeh kecil

Bughh,,,
Jungwon benar benar kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke belakang. Saat ingin kembali melawan, preman itu terlebih dahulu mengeroyok jungwon dan menghajarnya dengan brutal.

Milly berteriak histeris hingga mengundang banyak atensi orang orang.

Orang orang disana juga tidak berani bertindak banyak karena mereka adalah preman yang terkenal kejam.

Hingga akhirnya sirine polisi terdengar dari arah kejauhan, barulah mereka bubar dan lari dengan cepat. Milly sendiri sudah menangis dan mengangkat kepala jungwon yang saat itu sudah berdarah.

"tolong hubungi ambulan" pekik milly, salah satu dari pengunjung disana pun menghubungi ambulan dan keduanya pergi ke rumah sakit

////

"bagaimana keadaan jungwon" milly menoleh kearah ibu dan ayahnya yang baru saja tiba dirumah sakit

"jungwon sedang diruang ugd, milly takut" ucap milly, badannya bergetar hebat dan sang ibu memeluknya kencang

Sedangkan ayah nya hanya diam sembari memijit kepalanya kecil, ia bisa melihat penampilan baju milly yang banyak sekali noda darah.

"paman" panggil jay yang nampak tergesar gesa

"kak jay" lirih milly

"bagaimana keadaan jungwon" tanya jay

"tidak tau, dia masih ditangani oleh dokter" ucap ayah milly dengan lesu

Jay nampak frustasi dan memilih untuk duduk disebelah ayah milly.

"jelaskan milly, kenapa bisa begini" ucap ayah nya yang sedari tadi diam

Sedangkan milly masih berada didekapan sang ibu,
"tadi ada anak kecil yang menghampiri milly, katanya ia tersesat dan milly membantunya untuk mencari orang tuanya. Jungwon pamit untuk pergi ke toilet, namun lama sekali dia tidak kembali kembali" jeda milly

Semua orang diam dan menunggu dia untuk melanjutkan ucapannya,

"hingga saat milly masih menunggu jungwon, segrombolan orang datang dan menggoda milly. Sangat lama hingga akhirnya mereka hendak membawa milly, dan jungwon datang. Ia membantu milly, n-namunnn preman itu memukul jungwon" milly dengan susah payah bercerita disertai isakan kecilnya

"kenapa jika jungwon berada didekat mu dia selalu kesusahan seperti ini" ucap ni-ki yang baru saja tiba, ia mendapatkan kabar dari jay bahwa jungwon masuk rumah sakit

"t—tapi itu bukan salah milly" lirih milly kecil

"sudah ni-ki, lebih baik kita tunggu dokter" ucap jay menahan ni-ki








/beberapa menit berlalu/

Dokter keluar dari ruangan UGD,

"bagaimana keadaan anak saya dok" ujar sang ibu dengan kahwatir

"keadaan pasien benar benar parah, ia kehilangan banyak darah dan sedikit mengalami guncangan pada kepalanya, namun saat ini ia sudah melewati masa krisisnya dan akan segera dipindahkan ke ruang inap" ucapan dokter membuat sang ibu menangis

"saya akan segera kembali" ujar sang dokter lalu pergi

Tak lama jungwon keluar dengan brangkasnya dan siap untuk dipindahkan ke ruang inap. Jay sendiri bisa melihat wajah pucat jungwon, milly pun kembali terisak melihat keadaan jungwon.



////

"seharusnya ayah tidak mengizinkan kalian kesana" ucap sang ayah saat semuanya berada didepan ruangan inap jungwon

"maafkan milly ayah, milly yang memaksa untuk pergi dan jungwon bilang akan berbicara kepada ayah" ucap milly sembari menunduk

"sudah milly, jangan salahkan dirimu" ucap sang ibu dan memeluk milly

"entah apa yang akan terjadi nanti, jungwon benar benar selalu merasa kesusahan jika didekat mu" sinis ni-ki kepada milly

"sudah ni-ki, lebih baik kita fokus kepada jungwon saja" ujar jay, raut wajah jay tidak bisa berbohong jika ia benar benar khawatir saat ini

"pasien sudah sadar, tapi tolong jangan terlalu berisik ya" ucap suster yang baru saja keluar dari ruangan jungwon

Mereka pun masuk dan mendapati jungwon yang menatap mereka dengan ekspresi bertanya.

"kalian siapa?" tanyajungwon kecil







Antagonis (JayWon)Where stories live. Discover now