24

324 30 3
                                    

"semuanya! Sudah tahu kan tes uji nyali seperti apa?" Perkataan Mr. Diluc hanya diangguki oleh para muridnya.

"Baiklah, setiap kelompok akan masuk ke hutan dan harus mencari stamp di tiap tempat yang sudah saya beri tanda, kalian diberi sebuah peta gunung ini dan harus mencari stamp bersama kelompok kalian masing-masing" ucap Mr. Diluc menjelaskan tentang tes uji nyali yang akan mereka lakukan dimalam pertama perkemahan.

"Mr. Diluc! Apa kah ada hadiah nya?!" Tanya Amber dengan semangat. Semua langsung berpikir bahwa tidak mungkin sekolah melakukan tes ini tanpa sebuah imbalan.

"Tentu saja ada, tapi masih dirahasiakan, berusahalah sebaik mungkin karena hutan disini dikelilingi oleh kabur yang tebal" ucap Mr. Diluc berjalan ke arah hutan yang akan menjadi tempat awalnya tes ini.

"Oke pertama kelompok 1 silakan masuk" ucap Mr. Diluc. Barbara, Ayaka, Kazuha dan Bennett mulai masuk kedalam hutan. 2 menit setelah itu kelompok 2 masuk kedalam hutan, dan seterusnya.

"Kelompok 5, silakan masuk" giliran kelompok [Name] yang masuk kedalam Hutan. Kenapa Fischl dan Heizou menjadi penakut begini? Bahkan 2 orang itu bersembunyi dibelakang [Name] dan Xiao.

Disisi lain...

"Wanderer lihat itu!" Amber menunjuk kearah kelompok [Name] yang mulai memasuki hutan. Kebetulan kelompok Wanderer masuk setelah kelompok [Name].

"Terus??" Tanya Wanderer yang tidak mengerti dengan maksud omongan Amber.

"Bodoh satu ini... Maksudnya itu lihatlah, kedekatan Xiao dan [Name]. Sedari tadi Heizou dan Fischl tidak bisa diandalkan sehingga [Name] lebih meminta bantuan kepada Xiao begitu pun kebalikannya" ucap Mona menjelaskan maksud perkataan Amber.

"Jadi?" Wanderer masing belum bisa mengerti ucapan 2 orang itu.

"Maksudnya, kamu gak cemburu [Name] deket Ama Xiao, sampe minta tolong??" Kali ini Venti ikut campur karena ya... Wanderer otaknya agak lemot ya.

Wanderer mulai merenungi ucapan teman-temannya itu. Ia terlalu percaya bahwasannya [Name] tidak akan meninggalkannya dan berpaling kepada pria lain.

Kenapa Wanderer begitu yakin? Karena saat ini salah satu Komik [Name] masih berada ditangannya, HAHAHAHAHHAHA.

Jadi jelas tidak mungkin [Name] akan meninggalkan sedangkan Komiknya saja masih di dia, apalagi itu komik kesayangan nya.

***

"(NAME) ITU SETANNYA!!" teriakan Heizou membuat telinga Xiao dan (Name) kesakitan. Emang detektif satu ini Cemen sekali.

"Itu Bu Beidou lah Zou, gitu doang" ucap (Name) berjalan kearah Bu Beidou yang tertawa melihat reaksi Heizou.

"Hahahaha! Kamu sangat penakut ya Heizou. Kamu bahkan kalah dengan (Name) yang cewek" ujar Bu Beidou membuat Heizou sedikit merasa malu .

"Ya, Bu Beidou saja berpenampilan seperti setan tentu membuat saya ketakutan, apalagi ini malam" Jawab Heizou memikirkan setan apalagi tangan akan muncul lagi.

"sudah, kita sudah mengumpulkan semua stamp nya. Ayo kembali" ujar (Name) berjalan kearah teman-temannya itu.

"Baiklah, terimakasih Bu Beidou" ujar (Name) lalu pergi meninggalkan guru nya itu.

"Iya, hati-hati ya, hutan itu licin" teriak Bu Beidou.

"Hm?" Bu Beidou melihat kearah semak-semak, ternyata ada Wanderer sedari tadi.

"Kenapa kelompok kalian malah bersembunyi?" Tanya Bu Beidou melihat Wanderer dengan teman-temannya yang ikut bersembunyi..

"Oh, Wanderer sedari tadi me-" mulut Venti ditutup rapat oleh Wanderer dengan sedikit blush di pipi nya.

"Ahh... Dari tadi kamu memperhatikan (Name) ya? Wajar sih... Kamu khawatir dengan (Name) akan dengan dengan cowok lain kan?" Ucap  Beidou yang sepertinya tepat sasaran, melihat Wanderer yang semakin memerah pipi nya.

"Hahh... Karena sudah gagal menakuti kalian, silahkan ambil stamp nya" ucap Beidou menunjuk stamp yang ditinggalkan di bebatuan besar.























[ To Be Continue]







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐁𝐀𝐊𝐀, 𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓, 𝐆𝐎𝐁𝐋- || Wanderer x Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang