23

225 19 1
                                    

"woi ini si venti mana dah? Bentar lagi berangkat" teriak Wanderer. Semua menggelengkan kepala tanda tidak tau.

"halo!!"

"hala halo,  ini udah mau berangkat venti... Cepet duduk" marah Barbara kepada Venti. Dengan cepat Venti masuk kedalam bus. Semua sudah datang dan bus segera berangkat menuju pegunungan, entah gunung apa.

Dalam perjalanan banyak hal yang dilakukan para murid agar bus itu gak sepi-sepi amat (1 bus isinya 1 kelas).

Seperti Venti yang bernyanyi layaknya pengamen, Ayaka Mona dan juga Keqing yang bergosip, [Name] yang tertidur lelap dengan kepala yang menyender dipundak amber yang juga tertidur, fischl dan hutao yang ribut, Barbara dengan kazuha yang lelah d Ngan kelasnya. Mr. Diluc?? Gak usah kalian tanya, udah pasti stress.

Mr. Diluc ingin tertidur lelap dan nyaman seperti amber dan [Name], juga Xiao. Tapi dengan bisiknya suara bus kelas mereka, niat Mr. Diluc batal. Lebih baik ia tetap terjaga dari pada saat ia tidur akan ada hal aneh lagi yang terjadi.

Perjalanan menuju tempat camping mereka memakan waktu.... 3 jam. Di pertengahan jalan [Name]  terbangun dan memakan camilan yang ia bawa. Tapi tiba-tiba camilannya habis begitu saja, bukan [Name]  yang kebanyakan makan, namun teman-temannya yang meminta camilannya. Untung [Name] baik hati.

Mereka pun sampai di tempat perkemahan. Setiap kelompok berisi 4 orang dan sudah Mr. Diluc pilihkan. [Name]  sekelompok dengan Xiao, Fischl, dan Heizou.

Tenda sudah disiapkan oleh sekolah, hanya saja mereka harus mendirikan tenda sendiri. Urusan Tenda diurus oleh Heizou dan Xiao. Sedangkan Fischl ikut [Name] pergi untuk mencari kayu untuk memasak makan mereka, mengingat mereka tidak akan berkemah 1-2 hari, melainkan 5 hari. Lama ya, tapi enak.

Tenda sudah dibangun, kayu  pun sudah didapatkan. Hanya tinggal menata barang mereka saja. Tiap kelompok memiliki tempat dengan 6x7 m, gede ya tempat kemah nya.

Karena ada kayu yang kebesaran, Xiao memotongnya dan membuat sebuah... Pagar dari kayu itu. Tapi pagar itu hanya setinggi 3 jengkal tangan manusia, karena jika tinggi-tinggi bisa-bisa kayu persediaan mereka akan habis. Belum lagi kelompok lain pasti juga menginginkan kayu untuk memasak.

[Name]  dan Fischl juga membawa sebuah kayu yang utuh yang bisa mereka jadikan tempat duduk. Pertanyaannya, kenapa mereka bisa membawa kayu yang begitu banyak dan besar tapi tidak keberatan ataupun tersesat??

Ya itu urusan lain ya.

Sisa kayu yang menurut mereka terlalu kecil, terlalu besar, bentuknya tidak bisa jadi kayu bakar, mereka letakkan di tengah-tengah kemah. Karena kayu itu akan dibakar dan menjadi kayu bakar besar yang akan dihidupkan apinya saat malam sudah datang.

Karena tempat kemah mereka di daerah pegunungan, mereka membawa baju tebal, tapi kalo [Name] ia membawa syal, ia tidak tahan dengan lehernya yang kedinginan, kalo kaki mah b aja.

Malam pun tiba dan ini saatnya maska makan malam. Saat siang mereka sibuk mengurus tenda dan lainnya, sampai lu makan siang, dan ini saatnya mereka melepas rasa lapar yang mereka tahan.

Bahan makanan juga disediakan, hanya saja mereka harus membawa alat memasak dan makan sendiri.

Ada satu tenda (bukan tenda yang buat tidur gitu) yang isinya bahan makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, berbagai rempah dan bumbu penyedap ada. Emang sekolahnya agak beda.

[Name] Dan Fischl mengambil beberapa bahan makanan dengan Tote bag yang mereka bawa, karena mereka akan measaka dengan jumlah yang lebih banyak mengingat mereka belum makan siang.

Selama memasak Heizou dan Fischl begitu hmmm... Diluar nalar?

Karena Heizou tidak berani menghidupkan api dengan batu, mereka tidak membawa korek api atau semacamnya. Padahal bisa saja Xiao dari awal yang membuat api. Masalah satu selesai

Selanjutnya mereka meletakkan panci diatas api unggun untuk memasak dengan digantung ke kayu yang menjadi tempat gantungnya panci mereka ( ya kalian tau kan kayak tempat masaknya hilichurl aja, pokonya agak mirip kemah hilichurl tapi lebih bersih dan bagus).

[Name] Dan Xiao memasak radish veggie soup, karena ini malam dan dingin jadi harus yang hangat-hangat. Kenapa tidak memasak dengan Fischl, Fischl takut memasukkan bahan makanan kedalam panci, ia takut airnya akan muncrat, padahal mereka menggunakan air dan bukannya minyak. Fischl dan Heizou pun bertugas menyiapkan alat makan dan membuat air minum.

Makan malam mereka sudah jadi, merek pun makan didepan tenda dan duduk diatas Dahan pohon yang tadi dibawa oleh [Name] dan Fischl.

Sampailah mereka di acara utamanya, tes uji nyali di tengah pegunungan.























[ To Be Continue ]











Maap jarang up, kiz lagi belajar buat ngejar nilai, dan... Kiz dapet rank 1... it's a matter of pride for me and because udah dapet nilai yang kiz bayangkan,  kiz up lah chap ini. How??

𝐁𝐀𝐊𝐀, 𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓, 𝐆𝐎𝐁𝐋- || Wanderer x Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang