•the death penalty for reckless actions .
Aku menariknya dengan tangan ku untuk membawa lelaki ini yang aku kenal, bahkan kenapa lelaki ini memakai seragam juga bukannya ini dunia ku berada kenapa dia bisa ada disini. Apa aku tidak tau dengan semua hal aneh ini
Ilustri picture
"Bagaimana bisa kamu ada disini?"
"aku hanya ingin melihat mu baik-baik saja"
Aku tidak menyangka sahabat ku eunseok ternyata dia bisa berada disini dunia dimana aku berada. Sungguh aneh tapi aku senang setidaknya eunseok tau bagaimana aku bisa ketemu dengan jisung dan kami akan berbagi cerita dengan baik karena eunseok sudah berada disini
"aku tidak menyangka kamu bisa ada disini"
"Aku juga tidak tau"
Eunseok sama seperti dulu sahabatnya yang selalu ada disaat aku merasa terpuruk atas kehilangan jisung bahkan eunseok tidak bisa di gantikan karena dia sahabat sekaligus pelindung ku
"ayo aku kenalkan sama yang lain"
"Oke"
Aku dan eunseok berjalan lagi ke kantin dan terlihat sudah ramai bahkan ada jisung juga yang melihat mereka dengan tatapan tajam dan seakan dia tidak suka dengan ku atau dengan yang lain
"Teman. Kenalin ini eunseok aku kenal dia sudah lama"
"Eunseok"
"Wah kau tinggi juga ya. Kau suka main basket?" Tegur sungchan dengan ramah dan saat dia memeluk eunseok tiba-tiba saja eunseok mendorong badan besar sungchan agar tidak dekat dengannya
"Aku tidak suka orang seperti kau"tegas eunseok
Yah memang tidak salah sie. Karena eunseok walapun polos tapi dia memang jujur dan memiliki pribadi yang berbeda
"Haahha...hahaha.."
"Hahhaa..hahahah.."
"rasain kau, makanya jangan sok dekat kau"sahut haechan
Sungchan yang galau di tolak sama eunseok memilih duduk lagi di samping wonbin dan melihat wonbin hanya tersenyum melihatnya
"huffh.. aku balik kelas" ucap jisung
Aku melihat jisung pergi dari bangkunya dan tidak ikut mengobrol dengan yang lain, aku makin penasaran apa yang terjadi padanya apa dia stres karena pertandingan nanti
"Jisung?"
Aku teriak dan memanggil nama jisung walapun jisung terus-terusan mengabaikan ku tapi aku tidak menyerah untuk memanggilnya sampai di tengah lapangan aku berhasil menahan jisung
"jisung. Kau baik-baik saja?"
"Kenapa kamu terus menanyakan aku baik atau tidak, apa itu pertanyaan penting kau"
Jisung sangat ketus aku bahkan tidak mengerti dengan perasaannya
"sudahlah, kau tidak akan mengerti"
Jisung pergi meninggalkan aku tapi aku sekali lagi menahannya
"Jika kau memiliki masalah dengan ku, katakan saja aku akan tau kalo kamu mengatakannya langsung"
Aku melihat chenle dengan sangat dekat dan bahkan chenle yang melihat ku begitu sangat prustasi. Tapi aku tidak mengerti dengan sikap ku ini
"menjauhlah"
"heh"
Aku syok saat jisung mengatakan hal aneh lagi untuk menyuruh ku menjauh darinya tapi kenapa. Apa aku melakukan kesalahan yang membuat jisung tidak suka dengan ku
"Tidak, aku tidak mau!!.. kenapa kau seenaknya seperti ini sung? Apa kamu tidak mengerti dengan perasaan mu sendiri. Katakan saja"
"Kau akan sakit jika terus bersama ku"
Jisung mengatakan hal yang tidak pernah di keluarkan olehnya itu membuat ku sangat prustasi aku tidak bisa melepaskan jisung begitu saja. Aku mencintainya walapun aku tidak yakin dengan itu jisung yang aku kenal atau jisung dalam cerita ku sama saja aku sangat ingin jisung berada di dekat ku. Jadi kumohon jangan mengatakan hal aneh lagi
"aku sudah sakit bahkan 10tahun aku memiliki rasa sakit yang tidak akan sembuh. Tapi jika aku tidak bersama mu aku akan merasa sakit"
Aku sadar bahwa aku semakin yakin untuk bertahan dengan seseorang yang mencintai ku lebih dari dirinya sendiri. Aku merasa bahwa aku tidak akan bisa melepaskanya lagi
"Maaf"
"kau tidak perlu meminta maaf"
"yah. Apa kau menunggu pulang sekolah"
"Iya"
"Baiklah, aku akan mengajak mu ke suatu tempat"
Aku mengangguk dan melihat jisung kembali tersenyum rasanya membuat ku lega akhirnya jisung bisa memahami perasaan ku kali ini
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNION [JICHEN]
Fanfiction7 tahun lalu.... terjebak masalalu yang belum selesai dengan masalah percintaan... jichen...apakah jisung bisa mengingat chenle atau chenle yang masuk kedunia jisung berada... hanya waktu dan permainan yang akan memulai semua masalalu mereka.. tetap...