4

2.3K 238 6
                                    

Tibalah saat penampilan sang pianis. Siapa yang tak mengenal Catherine Vallencia atau yang sering dipanggil dengan Allen si pianis manis? Tentu semua orang mengetahuinya, semua orang berkumpul di depan panggung pensi hanya untuk menyaksikan pertunjukan Allen.

"Se populer itu kah dia? Gua kok baru tau sih, ya tapi ga kaget sih kalo dia populer orang oke gitu" Oline berbicara sambil terus memperhatikan Erine yang sedang menyiapkan penampilannya.

"Hah lu gatau? Bisa bisanya lu gatau?" Heran Nala kepada Oline

Kimmy dan Regie hanya bisa menutup mulutnya tak percaya, bagaimana bisa!!??

"HAH OLINE YANG BENER AJA!!??" Pekik Sasha yang membuat teman temannya menutup telinga

"Nolep mah gitu" Lily yang tiba tiba datang di sebelah Regie hanya menimpali sambil memutar matanya. Tentunya ia datang bersama Delynn

"Dih ga ngaca" Oline lantas memusatkan kembali ke panggung acara

Delynn hanya menggelengkan kepalanya heran melihat interaksi antara dua sejoli yang ada di sebelahnya ini.

"Haloo selamat pagi menjelang siang semuanya" sapa sang gadis pianis sambil tersenyum dan menatap seluruh audiens yang ada.

Sorak sorai penonton menghiasi 48 High School di siang itu, tentunya teman teman Oline juga ikut menyumbangkan suara mereka membalas sapaan sang gadis pianis.

Ia tak bergeming, Oline menatap dengan tenang gadis bergaun biru selutut yang mempunyai eye smile yang manis menurutnya. Tanpa sadar ia tersenyum, senyum yang benar benar ia tunjukkan kepada gadis populer yang berada di panggung sekarang.

Penampilan sang bintang panggung pun dimulai dengan menyanyikan lagu Green Flash yang diiringi dengan alunan nada demi nada yang dikeluarkan oleh tuts piano yang ditekan. Halus menyapa pendengaran suara sang gadis pianis.

Oline tidak menyangkal jika orang yang sedang ia tatap memiliki suara yang luar biasa halus dan sopan. Ia berpikir sejenak, pasti Tuhan sedang dalam keadaan gembira saat menciptakan dia. Sungguh sempurna di matanya, baik parasnya, bakat dan suaranya, hingga kepribadiannya. Hangat, gadis yang hangat dan ceria.

"Such a lullaby, she sings very well" gumam Oline tanpa mengalihkan pandangannya, dirinya terpaku oleh sang Vallenci.

"Sumpah ini pertama kalinya gua denger suara dia sevara live, halus banget gilaa" ucap Ribka yang tiba tiba saja sudah berada di sebelah Nala.

"ANJING KAGET" umpat Nala secara tiba tiba, sontak Nachia yang berada di dekat Nala membungkam mulut Nala dengan tangannya.

"Plis deh jangan merusak suasana, lagi bagus bagusnya ini anjrit" marah Nachia kepada Nala.

"Ehm iya maaf ya mbak osis, keceplosan tadi hehehe" mereka kembali diam menikmati penampilan dari Vallenci.

Selang beberapa lama, pertunjukan selesai dihiasi tepuk tangan dari seluruh audiens yang ada disana, bahkan banyak juga orang orang yang saling bersahutan memuji kebolehan sang pianis.

.
.

Erine mengedarkan pandangannya, ia tak sengaja menangkap sosok sang Manuel di barisan depan yang sedang menatapnya saat ini. Karena merasa dirinya tertangkap basah sedang melihatku, sontak ia memutus tatapannya pada Erine.

Sungguh hal yang melegakan baginya, bisa tampil dengan lancar dan memukau.
"Haloo semuanyaa, mumpung masih ada waktu nihh, ada yang mau request lagu gaa, satu aja ya tapi hehehe"

"KAK TEKA TEKI KAK PLISS, KAK ERINE BAIK BUKTINYA AKU DISAPI" Nala berteriak dan tentu saja menarik perhatian Erine dan orang lain disana

"Mmm?? Teka teki ya? Gimana yang lain setuju gak kalo aku bawain teka teki?"

Dopamine [ORINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang