Terhitung sudah 2 tahun setelah pernikahan Oline dan Erine. Keduanya memutuskan untuk menetap di Canada tentunya juga bersama Trisha. Carolencia Trisha V. Lebih tepatnya, anak itu sekarang sudah berumur 4 tahun. Erine sedang memasak untuk makan malam sedangkan Oline dan Trisha sedang mencari camilan.
Baru ditinggal sebentar saja sudah ada tingkahnya mereka berdua. Ia sedikit terkikik melihatnya, mereka berdua jika disatukan memang sangat klop dan lucu sekali.
"Ticaa ayo beli cake buat mama"
"Tica juga mau cake pipu! Kita beli strawberry cake dan blueberry cheesecake"
"Let's gooo, pipu belikan cake dan eskrim"
"Yeayyy eskrimm!! Pipu the best pokoknya"
Setelah usai membeli camilan dan eskrim mereka pulang ke rumah untuk menyantap makan malam.
"MAMA IM HOMEE!!!" Teriak Oline dan Trisha bersamaan.
"GAUSAH TERIAK TERIAK DEH KAYAK DI HUTAN AJA!" balas Erine
"Lah kamu juga teriak" ujar Oline sambil berjalan kearah dapur.
"Ya suka suka ku lah" jawab Erine dengan mendengus kesal.
"Utututututu jangan marah-marah dong mama" dikecupnya pipi istrinya yang kini sedang menata makan malam.
"Mamaa kita tadi beli cake and ice cream" ucap gadis kecil itu sambil mengangkat kue yang sudah dibelinya.
"Ih enak tuh kelihatannya, taruh di kulkas dulu ya sayang biar nanti enak pas dimakan"
"Iya mamaa, Tica masukan ke kulkas yaa"
Selesai menikmati makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk menonton film sambil memakan cake yang sudah mereka beli. "Mama aaaa buruan cicip punya Tica, ini enak sekalii" Erine menerima suapan dari anak gadisnya.
"Mmm iyaa enak sayang, ini sekarang kamu coba punya mama" mereka dua saling bergantian menyuapi satu sama lain.
"Guys.... I'm still here, am I invisible?" Erine dan Trisha lantas tertawa saat mendengar penuturan Oline apalagi dihiasi dengan wajah sedih yang dibuat buat.
"AHAHAHHAA maaf sayang, ini aaaaa"
"Aaaa juga pipuu"
Lucu sekali keluarga kecil itu, kehangatan selalu menyelimuti hari-hari mereka. Erine sangat bersyukur bisa bertemu orang sebaik Oline yang mau merawat Trisha tanpa rasa pamrih bahkan menganggapnya seperti anak kandung. Terkadang Erine cemburu terhadap Trisha karena Oline lebih sering menemani Trisha bermain daripada dengan dirinya, namun dengan melihat kedua orang tersayangnya tertawa bahagia membuat dirinya bahagia pula.
"Pipuu" panggil Trisha pada Oline yang sedang fokus menonton film.
"Iya Ticaa??"
"Tica mau adek biar ada temen main" Oline lantas melirik ke arah Erine
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine [ORINE]
Fiksi RemajaKisah klasik antara si penyuka biru dan sang pianis berparas ayu. Dipersatukan untuk memadu kasih dan saling merayu. [DISCLAIMER] semua hal yang ada di cerita ini merupakan FIKSI dan tidak berkaitan dengan kehidupan member.