Sore hari yang cerah dan gadis bermata sayu yang tengah sibuk memoles kanvasnya. Polesan demi polesan cat ia satukan hingga memunculkan warna yang berseteru. Tak lupa dengan earphone yang terpasang di telinganya, lagu milik Bruno Major dengan judul The Most Beautiful Thing menjadi pilihan untuk turut serta membumbui lukisannya.
Sambil bersenandung ia menikmati setiap proses yang dilakukannya.
Will it be a pavement or a sidewalk
When I finally lay my eyes on you?
Someone I've already loved
will you find your way out of the blue?Lagu itu benar benar sedang menggambarkan dirinya sekarang. Bagian reff mulai mengalun menemaninya, sesekali ia bergumam mengikuti irama lagu.
I don't know who you are
But I'll save you a seat
Hang my coat on a chair next to me
I tried to reassure the waiter
Say you're down the street
He laughed at me
So here's to you
The most beautiful thing that I have never seenTiba tiba saja ia teringat atas kejadian tadi malam. Bagaimana bisa ia meluapkan notif pesan dari idolanya itu, sungguh keterlaluan. Oline dengan cepat mengecek aplikasi berwarna hijau itu dan benar saja sudah ada dua bubble chat dari Erine.
+62xxxxxxxxxx
Hai manuel!
Save nomorku yaerine, maaf semalam aku ga buka hp😅
ini otw aku save, btw have a nice day ya(After)
Erine😼
Hai manuel!
Save nomorku yaerine, maaf semalam aku ga buka hp😅
ini otw aku save, btw have a nice day ya
read.Have a nice day too manuel
Nanti lagi yaa, aku ada latihan
See usemangat latihannya
read.Oline tersenyum senang setelah membalas pesan Erine. Ia menyukainya, mungkin menunggu balasan chat akan menjadi hobi barunya. Tapi ia tak banyak berharap, mau bagaimanapun ia hanya seorang penggemar dan tidak bisa berharap lebih bahkan beranggapan bahwa idolanya memiliki perasaan yang mutual.
Baginya cinta penggemar kepada idolanya hanya perasaan sepihak yang tidak mengharapkan mutual. Cinta idola bisa saja alibi untuk menarik penggemar.
Cinta antara penggemar kepada idolanya, beberapa orang beruntung mungkin adanya namun ia tak berharap banyak pada dirinya. Dirinya baru saja berjalan sedangkan pujaannya sudah berlari bahkan terbang. Sungguh sulit bukan?
Si gadis bermata sayu segera memfokuskan kembali dirinya pada aktivitas melukisnya. Hanya tinggal satu saja sentuhan terakhir ia akan menyelesaikan mahakarya yang dibuatnya. Sungguh memanjakan mata polesan tertata dengan dominasi warna biru muda dan sedikit highlight pantulan cahaya.
Segara selesai ia lukis dengan sangat hikmat dan berhati-hati. Dituangkannya segala emosi dan kemampuannya pada media kanvas. Ditatapnya detail demi detail yang tertera, senyum mengembang di wajah rupawannya. Berhasil menyelesaikan lukisan tanpa kendala.
Diletakkannya lukisan itu di sudut ruangan khusus lukisannya. Memandang satu per satu karya yang sudah ia buat, beragam emosi tergambar dalam ruangan dengan pencahayaan sedikit redup. Hal itu membuat kesan tersendiri bagi yang melihatnya, keintiman sebuah karya yang ia buat dengan sepenuh perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine [ORINE]
Teen FictionKisah klasik antara si penyuka biru dan sang pianis berparas ayu. Dipersatukan untuk memadu kasih dan saling merayu. [DISCLAIMER] semua hal yang ada di cerita ini merupakan FIKSI dan tidak berkaitan dengan kehidupan member.