[1.6.] Wonbin - Good Night, Tonight, As Well

139 22 0
                                    

Selepas kelas hari ini, Sophie dan Mina mengajakmu ke kantin kampus. Di sana, kalian bertemu dengan tiga mahasiswi Finansial yang lain. Ada Yesuh, Hyerin, dan Nari.

Pada salah satu meja kantin, pembicaraan di antara lima orang itu mengalir seputar topik perkuliahan, tentang materi yang mulai padat, kerja kelompok yang penuh kasus, sampai menguliti cara mengajar tiap dosen. Kalian sedang seru membahas Pak Jo, dosen Perencanaan, yang gayanya terlalu mencolok bak pengacara kondang setiap harinya. Tak lama kemudian, keseruan itu terhenti begitu saja, sebab pemimpin percakapan, Hyerin, mematung. Tatapannya lurus ke arah muka kantin, di mana lima stall penjual makanan berjajar rapi.

Yang lainnya, termasuk kamu, mengikuti tatapan itu dan sama-sama tertegun. Sophie yang lalu membunyikan apa penyebabnya, "Wonbin."

Semua perempuan di sana tahu bahwa Hyerin mengagumi Wonbin sebesar itu. Tiap kali Hyerin bertemu Wonbin, ia menjadi girang dan salah tingkah sendiri. Karena aura perempuan itu cenderung mendominasi, kegirangannya cepat menular.

Namun, kali ini, Wonbin bukanlah pembeku tunggal. Ada seseorang di sampingnya.

"Bersama Chaehyun?" Mina berbisik.

Benar, perempuan berambut panjang itu ada di samping Wonbin. Mereka memesan makanan di kedai yang sama, lalu berjalan bersama, dan menempati meja yang sama.

Seraya mengikuti gerak-gerik dua orang itu, kamu merasakan sesuatu yang melambatkan napas. Tidak sedetik pun Wonbin melepas fokusnya dari Chaehyun, yang di sisinya tengah heboh tentang sesuatu. Tawa Chaehyun yang sesekali terselip cepat merembet pada Wonbin, menunjukkan ketulusannya untuk menyimak dan mendengarkan gadis itu.

Interaksi Wonbin dengan siapa pun di kampus memang membuatmu iri, tetapi interaksinya dengan Chaehyun memberi efek lebih dari itu. Apalagi semenjak penampilan mereka di panggung beberapa waktu lalu. Sejak malam itu, setiap kali Wonbin muncul dalam radarmu, selalu ada sosok Chaehyun yang ikut terlintas di kepala. Bak kaus kaki, mereka selalu muncul dalam satu set yang tidak bisa dipisahkan bagimu.

Mina bertopang dagu. "Wah, apakah romansa mulai tumbuh setelah penampilan kemarin?"

"Seperti di film-film, ya?" sambar Nari.

Yesuh mengangguk. "Gemas sekali."

"Gemas, gemas. Ada aku di sini, oke?" sahut Hyerin. Bibirnya manyun.

Kamu diam saja, memahami perasaan Hyerin sekarang. Tidak ada yang bisa kegemasan dari kedekatan Wonbin dan Chaehyun itu.

Mereka berdua makan dalam waktu singkat, membuat kamu dan kelompokmu tak bisa mengamati lama-lama. Sehabis makan, kantin memiliki aturan untuk meletakkan piring bekas makan di satu tempat, dan tempat itu berada di samping kiri meja makanmu. Jadi, untuk bisa ke tempat itu, Wonbin dan Chaehyun harus melewati kalian.

Tidak ada kasak-kusuk lanjutan, sebab tidak mungkin mereka membicarakan seseorang jika orang itu berada dekat. Kalian berusaha fokus pada piring masing-masing, tetapi kamu mencuri pandang pada tempat itu. Dua sejoli itu.

Ternyata, Wonbin tengah menatapmu. Cepat-cepat kamu membuang muka seperti habis menangkap basah, merasa telah menembus privasinya.

***

Malam itu, kelas berakhir lebih lama dari biasa. Kamu sampai menguap beberapa kali. Selain perlente, Pak Jo juga terlalu bertele-tele. Keputusan kampus untuk meletakkan kelasnya di malam hari adalah kesalahan.

Kamu melangkah ringan ke area parkir, menuju mobilmu. Namun, di depan mobil putihmu itu, telah hadir seseorang yang familiar.

Ada Wonbin di sana, tersenyum lebar.

Imagine & Realize | RIIZE ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang