2

7.1K 485 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena berjalan di koridor kelas dengan langkah pasti, mata tajamnya menyorot ke arah depan dengan rasa percaya diri, rambut panjangnya yang terurai berayun kesana kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena berjalan di koridor kelas dengan langkah pasti, mata tajamnya menyorot ke arah depan dengan rasa percaya diri, rambut panjangnya yang terurai berayun kesana kemari. Jaket dan topi yang biasa digunakan untuk menutupi wajahnya dia tinggalkan di ruang UKS begitu saja. Dia merasa tidak membutuhkan benda itu lagi.

"Okey let's do it, gue bakal buat raga Athena Widjaja menjadi milik Athena Carolina sepenuhnya," tekad Athena sembari mengepalkan tangannya.

Seolah tuan putri yang baru turun dari singgasananya, Athena membelah keramaian koridor yang penuh dengan murid-murid sedang berlalu lalang dan bercengkrama. Seluruh pasang mata langsung tertuju pada dirinya. Bahkan murid-murid disana seolah memberi jalan walaupun tanpa diperintah.

Kondisi koridor memang lebih ramai dari hari biasa dikarenakan hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah liburan tengah semester. Pihak sekolah membebaskan aktivitas pembelajaran sampai jam istirahat tiba. Artinya, setelah jam istirahat aktivitas pembelajaran akan dilakukan seperti biasa.

Ponsel di sakunya tiba-tiba bergetar. Terdapat panggilan masuk dari seseorang. Athena menyipitkan matanya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya. "Arsela," batinnya.

"Halo, Athena?"

"Arsela? Yang tadi di UKS, right?"

"I-iya, kalo boleh tanya sekarang lo dimana?"

"Lagi di koridor, why?"

"Ma-maaf banget gue masih kejebak antrian di kantin soalnya rame banget,"

"Oh gapapa gue langsung ke kantin aja, see you there, Arsela." Athena langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari Arsela. Pandangannya menatap ke segala penjuru koridor untuk mencari sesuatu. "Ketemu," batinnya.

Athena pun bergegas menuju kantin setelah melihat papan penanda arah yang tak jauh dari posisinya berdiri. Athena terlihat tenang ketika mendengar bisikan murid-murid di sekitarnya yang sedang membicarakan dirinya. Dia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian dan topik pembicaraan banyak orang saat menjadi Athena Carolina.

Athena: Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang