3

6.7K 490 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat di SMA Christopher sudah usai lima menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat di SMA Christopher sudah usai lima menit yang lalu. Aktivitas pembelajaran sudah kembali seperti biasa. Murid-murid sudah duduk manis di kursi kelas masing-masing. Suasana koridor sekolah juga sudah hening, berbeda dengan kondisi taman belakang sekolah yang saat ini tengah mencekam.

"Lo mau apain ni anak, bos?"

Bara Natanegara, laki-laki gagah dengan bekas luka di pelipis itu bertanya kepada Elano, sembari melirik sinis tubuh Satria yang tengah terkapar di tanah.

"Penghianat, pantes mati!"

"Bikin miskin aja, bos!"

"Gedeg banget gue sama tuh bocah, dasar penghianat, mati! mati!"

"Dasar ga tau diri!"

Elano mendengarkan seruan teman-temannya dengan ekspresi datar. Dirinya memilih bungkam dengan terus menatap tajam Satria yang sudah tak berdaya. Satria memang telah melakukan kesalahan besar. Satria terlalu mendewakan uang, uang, dan uang. Satria memang tidak tahu diri, sudah diberikan kesempatan kedua oleh Elano untuk tak berkhianat, namun kali ini Satria kembali bertingkah.

Kesalahan pertama yang dilakukan oleh Satria adalah ketika dia terbukti menjual informasi tentang Elano kepada salah satu musuhnya hanya demi uang. Elano saat itu sempat terbakar emosi dan menghabisi Satria hingga koma selama satu minggu di rumah sakit. 

Elano pikir semua rasa kesakitan yang dirasakan Satria saat itu sudah mampu mambayar kesalahannya dan membuat Satria menyesal, karena bagaimana pun Satria merupakan temannya dan salah satu anggota inti Geng Motor Hades yang dimiliki oleh Elano.

Tetapi rasa empatinya saat itu ternyata tidak berguna. Elano salah karena sudah membiarkan Satria tetap hidup dan memberinya kesempatan kedua. Lihatlah sekarang, Satria kembali melakukan kesalahan yang sama, berkhianat. Satria gagal, gagal mempertahankan rasa percaya Elano. Satria terlalu berani kepada Elano dan Elano tidak mau lagi memberi toleransi kepadanya.

"Athena Widjaja," gumam salah satu teman Elano membuat kelima laki-laki di sana mengarahkan pandangan padanya, kecuali Satria yang sudah pingsan.

Regar Axelio yang mendapat tatapan dari teman-temannya sontak memperlihatkan layar ponselnya kepada mereka. Tanpa basa-basi Elano langsung menyambar ponsel milik Regar tersebut yang semakin mengundang rasa penasaran teman-temannya.

Athena: Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang