19

1.4K 119 11
                                    

Suara riuh yang sebelumnya sempat terdengar telah berubah menjadi hening selama beberapa saat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara riuh yang sebelumnya sempat terdengar telah berubah menjadi hening selama beberapa saat. Perhatian semua orang tertuju pada Reygan, ketua tim basket SMA Christopher yang berdiri gagah dengan tatapan seperti elang. Keringat mulai mengalir di lengan pemuda atletis itu, membuat kulit kecokelatannya tampak mengkilat. 

Matanya terfokus ke depan, sembari memegang bola basket dengan kuat di tangannya. Dengan gerakan sempurna, pemuda itu melempar bola basket ke belakang tubuhnya, membuat bola itu melayang sejenak sebelum akhirnya mendarat mulus ke dalam ring di belakangnya. Aksi tersebut mengundang decakan kagum dari semua orang secara serentak, mengurangi suasana tegang yang sebelumnya menguasai.

"Murid baru, tapi telat?" Reygan mengalihkan tatapannya kepada pemuda yang berdiri tak jauh darinya.

Nihil, tidak ada jawaban yang keluar dari murid baru itu, membuat semua orang di sana mulai gusar dan suasana kembali menegangkan. Tak seorang pun berani bergerak atau bersuara, karena takut kesalahan sekecil apa pun akan memperburuk keadaan.

"Nama lengkap?" Reygan kembali bersuara dengan sangat tegas, seraya memandang murid baru itu dengan saksama. Entah kenapa, ia merasa tidak asing dengan wajah murid baru itu.

"Edgar Levino."

Suara riuh kembali terdengar, bahkan lebih nyaring dari sebelumnya. Edgar Levino, sebaris nama yang termasuk dalam jajaran sosok paling dicari keberadaannya oleh publik. Pewaris tahta semua aset Keluarga Levino yang terkenal anti sosial dan benci keramaian.

"Anjir! Edgar Levino?!"

"Setelah Christopher dan Widjaja, sekarang sekolah ini juga ada keturunan Levino?"

"Udah gue duga, murid baru itu pasti cogan!"

"What?! Levino??"

"Harap tenang!!" Suara Reygan kembali memecah keramaian yang terjadi, mampu membuat semua orang tutup mulut seketika.

Pemuda itu melangkah menghampiri Edgar. "Lo ikut gue ke ruang BK."

Edgar menaikkan sebelah alisnya, namun tetap mengikuti langkah Reygan yang sudah terlebih dahulu meninggalkan tempat itu. Melihat hal itu, Louis menghela napas, kini dirinya yang harus mengambil alih kegiatan pembelajaran yang sempat tertunda tersebut.

 Melihat hal itu, Louis menghela napas, kini dirinya yang harus mengambil alih kegiatan pembelajaran yang sempat tertunda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Athena: Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang