yang mampir jangan lupa vote yaa, hehe
Happy Reading🌻
/ᐠ≽•ヮ•≼マ
Suara guntur bergemuruh muncul dari langit malam gelap nan mendung tidak menampakkan satu bintang pun yang mengisi langit malam.
Setetes demi setetes langit mulai menjatuhkan air, terdengar suara rintikan hujan jatuh diatap-atap halte yang manakala naya masih duduk termenung melamun dikursi halte.
Bzzzztttt!
Dentuman keras dari langit saat petir datang menyambar membelah langit malam dan mengguncang jantung naya sampai berdegup kencang karena suara kerasnya.
"bakalan hujan deras nih"monolog Naya setelah melihat langit yang sangat gelap dan hujan yang belum deras
Naya berdiri dari kursi halte dengan tangannya menggendong si kucing, ketika naya hendak beranjak dari halte tiba-tiba hujan turun sangat deras diiringi suara guntur.
"ah gimana nih..? hujannya deras banget"
"ini udah malam"
Usia berpikir panjang Naya melepas jaket yang ia pakai, Naya menutup kucing itu yang hampir membungkus seluruh badan si kucing"aku gak akan biarin kamu kebasahan"
Dalam pikiran naya, Naya hanya memikirkan si kucing dan tidak membiarkan kucing itu kebasahan apalagi kedinginan walau Naya harus terguyur hujan yang deras, tapi Naya tidak memperdulikan itu.
Naya juga memasukkan sepatu dan kaos kaki yang ia lepas ke dalam tasnya karna ia lebih menanggung beban tasnya yang berat daripada membiarkan sepatunya basah tidak dapat dipakai besok.
Naya mulai melangkahkan kakinya ke aspal jalan dan secepat bisanya Naya berlari dengan kucing yang ia gendong, Naya bisa merasakan aspal tergenang air hujan yang dingin meresap ke telapak kaki Naya.
── ⋆⋅🦋⋅⋆ ──
Sesampainya didepan rumah, seseorang menunggu kepulangan naya di depan pintu tapi ngerinya, tidak terlihat ekspresi khawatir atau cemas diwajahnya melainkan dia berekspresi datar matanya juga menggambarkan mata kebencian.
"m-mamah?"
"tunggu! berdiri disana kamu"ketusnya yang nampak melarang naya naik kelantai teras dan menyuruh Naya tetap berdiri kehujanan didepan rumah.
"baru pulang?"tanya Vreya yang tidak menampakkan khawatir sama sekali melainkan Vreya berdiri sambil menyilangkan tangannya dan menatapnya marah
"darimana aja kamu?"ucapnya dengan tegas
"eee...naya.. sebenarnya tadi udah pulang mah tapi-"
"cukup!"Vreya langsung memotong ucapan naya
"kamu memang banyak alasan Nay"ucapnya
"...alesan kamu banyak dikala kamu pulang terlambat"sambungnya
Pandangan Vreya teralih dengan sesuatu yang terbungkus jaket di gendongan naya"apa yang kamu bawa?"
"eh, bu-bukan apa apa kok mah"
"jangan bohong nay, jujur!"Vreya langsung mendatangi naya demi menarik jaket itu untuk menghilangkan rasa penasarannya.
"m-mah jangan mah"Naya yang berupaya menjauh dari vreya saat menarik jaketnya
"mahh!"
"NAYA! KAMU JANGAN JADI ANAK KERAS KEPALA! KAMU MAU AKU PUKUL LAGI?!"pekik Vreya sambil menunjuk ke dahi Naya
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFECIDENT: Life & Incident
Teen Fiction"Sialnya aku hidup di tempat yang tidak seharusnya aku singgah, dunia terlalu kejam untukku." "Tuhan aku menyerah, bawalah jiwa yang hancur lebur ini setelah engkau membawa jiwa dari seseorang yang sangat berharga untukku." Nayanika Anindya Pradipta...