Happy Reading 🌻
/ᐠ≽•ヮ•≼マ
Diwaktu sore sepulang sekolah dan Arka pergi ke Indomaret.
"eh? anak siapa ni?"Terdengar suara cetus dari Arka, saat sudah keluar dari Indomaret, laki-laki itu melihat seorang gadis kecil balita berdiri di samping motornya yang diparkir depan Indomaret yang sepi.
"kok malah berdiri disamping motor gue?"
Ia menengok kebelakang melihat dalam Indomaret"ortunya mana sih? tega banget ninggalin anaknya sendirian diluar"gumamnya, kemudian ia menghampiri gadis kecil itu yang terlihat cuma berdiri diam dengan muka polosnya.
Arka membungkukkan badannya dan berjongkok didepan tubuh gadis kecil gemas itu.
Arka bertanya dengan lembut"Adek ten mriki kalih sinten?" (Adek kesini sama siapa?)
"..."
'duh gue ngomong apa sih, dia kan masih kecil, dia ngerti gak ya?'Arka spontan kepikiran karena gadis kecil itu hanya diam.
"kamu kesini sama siapa?"Arka bertanya lagi dengan gentle seraya bersenyum simpul
"sama mamah"jawab gadis kecil yang bersuara nyaring dan pelan.
"terus mamahnya mana?"
"didalam sana"sembari gadis itu menunjuk ke arah Indomaret dengan jari imutnya.
"ohh, kenapa gak ikut mamah kamu?"
Kepala gadis kecil itu digelengkan dengan sedikit pelan"didalam ramai, aku gak mau masuk"
Arka mulai berpikir keras, ada benarnya didalam Indomaret itu memang agak ramai dan agak merepotkan jika anak kecil masuk. Sisi lain Arka gak tega meninggalkan gadis kecil balita itu sendirian didepan Indomaret apalagi tanpa pengawasan orang dewasa.
'gak tega gue ninggalin dia sendiri disini, tapi susah juga kalo nyari mamahnya didalem'
'tapi yakali gue jagain sampai mamahnya dateng'
Rambutnya diacak-acak dengan cepat oleh tangannya. Dibuat stres, dia ingin secepatnya pulang sisi lain merasa kasihan tinggalkan gadis kecil itu sendirian.
Menghela nafas panjang"nama mamahnya siapa?"tanya Arka tiba-tiba
"gak ingat"Mendengar jawaban dari gadis kecil itu Arka langsung menepuk dahinya sendiri.
'kalo inget dah fiks bisa gue siarin lewat masjid'
── ⋆⋅🦋⋅⋆ ──
"Eh anjir gue lupa, lomba tari nyaaa"seru Naya yang tiba-tiba terlonjak kaget
Dia hampir lupa tentang lomba tari yang akan diadakan."tampilnya besok kan? tapi kondisi gue masih gini, gimana nih gue harus hadir dilomba itu"Hatinya mulai tidak nyaman karena mungkin ia tidak bisa ikut lomba itu jika kondisi masih seperti ini.
Kakinya terasa kaku, badannya juga belum sepenuhnya pulih dari rasa sakit. Apa yang harus di lakukannya?
"Bu Yuna udah ngasih harapan begitu besar sama gue, gak bisa gue hancurin harapan sebesar itu"
Tingg
Langsung terdengar suara notif hp berdentang membuat Naya tertoleh dan mengambil hp nya yang tergeletak di atas lemari kecil disamping ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFECIDENT: Life & Incident
Novela Juvenil"Sialnya aku hidup di tempat yang tidak seharusnya aku singgah, dunia terlalu kejam untukku." "Tuhan aku menyerah, bawalah jiwa yang hancur lebur ini setelah engkau membawa jiwa dari seseorang yang sangat berharga untukku." Nayanika Anindya Pradipta...