Happy Reading 🌻
/ᐠ≽•ヮ•≼マ
"kamu yang lebih dewasa kan? seharusnya kamu bisa meluruskan ini dengan cara dewasa juga"ucap Naya yang memegang lengan kanannya yang terbasahi darah.
"Gue sudah berkali-kali bersabar dan memaafkannya. Tapi sekarang tidak lagi, kesabaran gue udah terkuras habis dan akan membalas ketidakadilan yang menimpa adik gue!"
"Dan lo yang halangi gue maka lo yang jadi pelampiasan dendam gue"
"ya, aku siap menggantikan posisi adikku, tapi ini berlebihan. Kamu menghukumku dengan sangat keras"
"gue gak peduli! asal dendam gue terbalas dan membuat gue merasa puas"sela cepat laki-laki itu
Kemudian dia menarik dan memaksa Naya yang sudah tidak bertenaga untuk berdiri. Tubuh Naya didorong lalu ditubrukan ke sebuah tembok dan menghalang sisi kanan kiri Naya dengan tangannya seperti meng-kabedon Naya.
"please, cukup, aku tidak kuat lagi..."
"biarkan aku pulang sebelum papah sangat marah kepadaku"
"Gue akan biarin lo pulang setelah lo selesai membuat gue puas"balasnya sambil menyeringai
Lagi dan lagi Naya diseret dengan kasar kemudian dilempar ditengah tanah kosong yang gelap dan sunyi. Tubuh gadis itu langsung terjatuh dan duduk ditengah antara lima orang tadi yang kini berdiri disekeliling Naya.
Masing-masing tangan mereka membawa sebuah botol yang berisi alkohol yang tutupnya sudah terbuka. Gadis itu hanya melebar mata dan memandang botol alkohol yang ada ditangan mereka.
Jantungnya berdebar makin kencang dan semakin takut ketika lima orang itu mulai melangkah mendekat ke arahnya sambil membawa botol alkohol itu.
"jangan, jangan mendekat. Jauh, jauhkan botol minuman alkohol itu dariku!"jerit Naya yang ketakutannya semakin besar
Gadis itu mencoba bergerak tapi sangat sulit. Kakinya sudah tidak bisa untuk berdiri lagi. Tubuhnya juga lemas, tidak bisa dipaksakan untuk bangkit.
Tiba-tiba sebotol minuman alkohol dimiringkan lalu dituangkan ke pucuk kepala Naya. Ia langsung menundukkan kepala sambil menutup wajahnya agar wajahnya tidak terbasahi alkohol itu dan memejamkan matanya agar tidak terkena alkohol itu.
Tangannya masih menutup wajahnya selama minuman itu masih disiram ke kepalanya. Rambutnya menjadi basah dan menyebarkan bau dari minuman alkohol yang membasahi rambutnya.
Setelah sebotol minuman alkohol habis dituang semua, masih dilanjut beberapa botol lagi yang disiramkan ke rambut dan tubuhnya.
Saat botol terakhir dituang, gadis itu menjerit dan mengerang kesakitan."Aaah! perihh!"
Luka luka ditubuh dan kakinya dituang dengan minuman alkohol itu sehingga menimbulkan rasa amat perih dan membakar. Tanpa ragu ketua berandal itu masih menyiram luka-luka ditubuh Naya dengan minuman alkohol.
"cukup! ini perihh! perihh!"pekikan Naya itu cukup memenuhi gendang telinga ketua berandal itu.
Ketua berandal itu hanya menyeringai jahat dan santainya mengatakan: "tidak ada yang perlu dikhawatirkan, alkohol membantu mengurangi risiko infeksi dan menghambat darah agar tidak keluar banyak"
"tapi ini perihh... rasanya sangat membakar kulitku"rintih Naya yang meringis kesakitan
"kumohon cukup, dada ku merasa panas hiks"Rasa panas juga membakar didada kanannya setelah ditusuk.
"Hahaha okey okey, semua botol juga udah habis ditubuh lo"ujarnya sambil tertawa kecil dan menjatuhkan botol minuman alkohol terakhir ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFECIDENT: Life & Incident
Teen Fiction"Sialnya aku hidup di tempat yang tidak seharusnya aku singgah, dunia terlalu kejam untukku." "Tuhan aku menyerah, bawalah jiwa yang hancur lebur ini setelah engkau membawa jiwa dari seseorang yang sangat berharga untukku." Nayanika Anindya Pradipta...