Maaf lambat upload karna otak lagi lemot buat mikir lanjutannya😭🤌🏻
jangan lupa vote and comentHappy Reading 🌻
-/ᐠ≽•ヮ•≼マ
Jujur, Naya berdegup kencang sampai keringat dingin saat mendengar perkataan Alana. Apa yang akan mereka lakukan kepada Naya?
"dan kita tau apa yang kita lakukan terhadap sampah kyk loe" Jari Alana menunjuk ke dahi Naya
Alana memegang rambut Naya dan menyeret Naya sampai meringis kesakitan dan takut diraut wajahnya.
"STOPP!! GW BUKAN HEWAN DAN BUKAN BARANG YANG SEENAKNYA DISERET!!" pekik Naya yang berupaya menarik badannya kebelakang
"GW GAK PEDULI! RENCANA HARI INI HARUS SUKSES!."bentak Alana
Naya terus mencoba menarik badannya kebelakang tapi Celine dan Liona mendorong bahu Naya sehingga Naya terdorong maju dan mudah diseret.
Meski Naya terus berteriak memohon nampak mereka tidak ada rasa kasihan atau pun penyesalan dan mereka tetap kukuh agar rencana mereka tetap terlaksana.
Sampai akhirnya mereka membawa Naya dibelakang sekolah yang tidak rawan dilewati juga yang dimana terdapat lahan kecil kosong dan sampah-sampah dari sekolah yang dibuang dilahan itu.
"kenapa kalian bawa gw kesini?"
Alana menunjuk ke sampah-sampah yang menumpuk dan tetap mengunci tatapannya ke Naya"lihatlah sampah-sampah itu, lu sama seperti itu,nay"
Naya menepis tangan Alana yang tadinya menarik rambut Naya"enggak! gue bukan sampah!"
"GUE BUKAN SAMPAH!!"
"KALIAN YANG SAMPAH!!,"
"KALIAN ITU POLUSI,"
"YANG SUKA MENCEMARI KEHIDUPAN GUE"Alana terkekeh kecil"lu pikir kata-kata lu bisa bikin gue sadar?""no"
Tersadar-nya Naya usai melihat Celine dan Liona tidak tampak batang hidungnya disekitar Alana.
"mana Celine sama Liona? mana mereka taruh tas gw?!"ketus Naya
"ga usah lu pikir, tas nya sudah ditaruh ditempat yang aman" Senyum dari Alana tampak membuat Naya merasa terintimidasi
Keraguan Naya membuat Naya merasa tidak tenang dan ketakutan Naya semakin besar ketika Naya melihat kedatangan Celine dan Liona yang tampak bersatu membawa sebuah ember kecil.
"kenapa ada ember? dan untuk apa?"
Mereka mengacuhkan pertanyaan Naya dan mereka berdua meletakkan ember itu di tengah tengah jarak antara Naya dan Alana.
Usai diamati dengan seksama dan jelas, Naya pun tercengang hampir tak berkutik"i-itu itu air kotor"
"ya"sahut Alana dengan santai
"U-untuk apa?"
"ini rencana yang kuat buat agar lu merasa seger lagi"
'mereka mau nyiram gue dengan air kotor itu?' batin Naya
"pegang dia"suruh Alana
Naya menarik tangan yang akan diraih Celine dan Liona"enggak" Naya memegang tangannya sendiri
Saat naya akan lari, Liona menarik rambut Naya sampai Naya berjerit"akhh! sakit, berhenti tarik rambut gue!"
"makanya lu jangan coba kabur saat kita beri hadiah"ujar Liona sambil terus memegang dan menarik rambut Naya dengan kuat
"HENTIKAN! GUE MOHON, INI SAKIT"
"gue gak peduli walau lu memohon ataupun menjerit"ujar Liona
Sekali lagi Alana tersenyum"ikat dia di pohon itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFECIDENT: Life & Incident
Teen Fiction"Sialnya aku hidup di tempat yang tidak seharusnya aku singgah, dunia terlalu kejam untukku." "Tuhan aku menyerah, bawalah jiwa yang hancur lebur ini setelah engkau membawa jiwa dari seseorang yang sangat berharga untukku." Nayanika Anindya Pradipta...