chapter 9

22 4 1
                                    

Tap

Tap

Tap

Cklek!

"Nih minum obat dulu" ucap seseorang yang hanya menggunakan kaos berwarna merah saja.

"Ga mau pahit" naufal lalu menyilangkan tangannya di dada lalu wajahnya dia palingkan ke arah lain.

"Minum atau aku cium" ucap pemuda itu yang ternyata adalah reynhard.

Jam menunjukkan pukul 07.00, ia menyuruh naufal untuk beristirahat di rumahnya karena jarak antara rumah reynhard dan rumah naufal sangatlah jauh.

"G mau!" Naufal merengek karena tidak ingin meminum obat itu. Sperti bayi yang tidak ingin memakan sayuran saja.

Reynhard menghela nafas kasar lalu meminum obat itu lalu memasukan sedikit air setelah itu mencium naufal.

Naufal bagaimana? Naufal hanya pasrah. Niat hati tidak ingin minum obat eh di minumin oleh calon pacar.

"enak kan?" Ucap reynhard menggoda naufal.

"Enak matamu, pahit tau" lanjut naufal.

"Tapi Enak kan kalau pake ciuman minumnya" rayu sang dominan.

Naufal lalu memukul punggung reynhard dengan muka yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Aduh! sakit sayang~"

"Shut up!"bentak naufal yang wajahnya semakin memerah.

"udah ih jangan marah melulu nanti cantiknya ilang" rayu lagi oleh sang dominan.

"Stop ya kak geli tau aku dengernya"

"Kan ini cuman buat kamu" ucap reynhard.

"Sudah yah, kakak mau kebawah dulu nanti kalau mau apa apa tinggal bilang aja" lanjut reynhard.

Di balas anggukan oleh naufal, lalu reynhard berjalan pergi meninggalkan naufal.

Ia melihat pintu yang dibuka lalu di tutup kembali.

"Huuft akhirnya, orang itu tak habis habisnya merayu ku dengan kata kata manisnya." Kesal naufal tapi ia menyukainya.

Ia mulai menyukai kakak tingkat itu, entah kenapa setiap reynhard dekat dengannya ada perasaan aneh menyelimuti dirinya.

Yaahh... iya harus menelitinya, karna itu adalah bagian dari penelitiannya.

Naufal lalu berdiri dan  berjalan ke arah kamar mandi. Ia ingin membersihkan dirinya agar tidak bau badan.

Setelah ia selesai mandi, ia bingung ingin memakai baju apa karna ia tak membawa baju ke sini toh ia hanya numpang karna ia sedang sakit.

Ia lalu menanyakan kepada reynhard apakah ia boleh meminjam bajunya.

Dan di bolehkan oleh reynhard. Tapi ternyata bajunya kebesaran.

"Eergh.... ka-kak"

Reynhard terkejut, lalu terkekeh sepertinya bajunya terlalu besar untuk di pakai oleh naufal.

Tanpa aba aba reynhard sudah mengangkat tubuh naufal ala bridal style.

Naufal?, ya dia malu lah ia menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

Tapi ditegur oleh reynhard.
"Jangan di tutup sayang nanti aku ngk bisa liat muka cantik kamu lagi!"
*duh author geli sendiri.

"Berisik deh kak. Diam ngk!"

Reynhard hanya tertawanya lepas. Lalu turun ke bawah untuk sarapan pagi.
.

.

.
Jam menunjukkan pukul 15.00, kata reynhard naufal boleh pulang saat ia sudah pulang dari ngampusnya.

"Duh bosan, sial banget sumpah aku! Baru ja masuk sekali langsung kena musibah" kesal naufal meratapi nasib hidupnya sendiri.

Lalu ia pun teringat sesuatu "oiya! Semoga kaka ngk apa apain bunga poppy merah ku!" Ia berdoa agar bunga poppy merahnya di jaga dengan baik saat ia tak ada di rumah.

Ia lalu menghirup seluruh isi ruangan, sungguh bau yang membuatnya tercandu candu. Tak lain dan tak bukan itu adalah aroma alpha kesayangannya.

Waduh udh jadi kesayangannya aja tuh :^

Ia lalu memegang pipinya yang masih memar, sungguh kejadian itu membuatnya trauma! Untung saja ada reynhard yang sudah menolongnya, kalau tidak dia sudah di bobol sama 2 orang itu.

Ia lalu berjalan menuju halaman rumah milik reynhard, lalu ia duduk di bangku yang sudah ada di sana.

Sungguh enak sekali baunya!

Ia disana cukup lama, ia tak mengetahui jika reynhard sudah pulang dari tadi.

Lalu ada yang menutup matanya dengan kedua tangan. Ia mencium bau tangan itu lalu ia tersenyum.

Itu adalah bau reynhard.

Ia menyingkirkan tangan reynhard dengan lembut lalu memalingkan wajahnya ke reynhard.

"Sudah aku bilang tunggu di dalam kenapa kau keluar?"
Ucap reynhard

Naufal menggembungkan pipinya dan memasang muka cemberut "di dalam tidak seru mending aku keluar"

"Udaranya sejuk" lanjutnya lalu angin menggoyangkan rambutnya ke arah kiri.

Reynhard lalu duduk di sampingnya dan yang terjadi adalah naufal memiringkan kepalanya ke bahu reynhard.

Lalu ia memejamkan matanya lalu tidur di bahu reynhard.

Biarkan angin meniup tubuh mereka dan rambut mereka.

Reynhard pun ikut memiringkan kepalanya ke arah naufal, lalu tertidur bersama.

Orang orang yang lewat rumah reynhard.

"LUCUNYAAA♡♡♡♡"

"OMGGG SOO SWEEETT♡"

"PASANGAN YANG SERASI!"

Dan pastinya da yang memfoto mereka berdua, sungguh imyt ^^
.

.

.
"Kita pantau lagi sejauh mana mereka bisa bertahan"...?

"Baik bos"

"Luncurkan robot robot untuk memantau mereka"...?

Orang itu pun lalu pergi dan memasang muka setengah marah.
.

.

___________________
Hai readers ^^

Sorry chapter ini pendek. Karena author lagi sakit.

Semoga kalian menikmatinya

Jangan lupa vote ☆

Yang homophobic jangan ke sini.

Bye bye~
•.•

HE IS MINE! BXB (Reynfal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang