Aku tau betul bagaimana kelebihan dan kelemahanku. Aku bukan perempuan lemah yang mudah pantang menyerah, dan getar ketika dihadapkan dengan pilihan mati atau kelaparan.
Bisa dipastikan aku di masa depan masihlah sama dengan ku. Dia juga sedang berjuang di suatu tempat, bergerak maju untuk melindungi diri dari bencana yang dihadapinya.
Sekarang, gimana caranya aku bisa bantu aku di masa depan? Penyakit apa yang dimaksud? Virus itu? Jika iya, apa aku harus membuat obatnya? 100% gak mungkin. Aku bukan dokter.
"Oh ya anak-anak, sekarang ada penyakit yang katanya menular. Jadi sekolah akan diliburkan sejenak, tapi kalian tetap belajar di rumah ya!" jelas Pak Darmono, wali kelasku.
Libur?
Aku memikirkan sesuatu ketika mendengar kata itu. Seandainya sekolah libur, bagaimana aku bisa berbalas surat dengan Venus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Letter
Fiksi RemajaRaisa menemukan sebuah surat beramplop di atas mejanya, tetapi dia mengabaikannya. Namun surat yang sama terus mendatanginya. Hingga dia sampai mendapat mimpi yang sama berulang kali. Dia berpikir jika mimpi itu ialah petunjuk yang berhubungan denga...