1-☆♡

165 34 2
                                    

"Punten bang, toilet cewek dimana ya?"

Dot menoleh kebelakang pada seseorang yang sebelum bertanya menoel-noel pundaknya.

'oh si murid baru?!' batin lelaki surai merah itu sambil menatap si penanya.

Padahal hati ketar-ketir ingin nyengir-

Tak kunjung dapat jawaban (Y/n) mengerutkan kening sambil memiringkan kepalanya.

"Bang?.."

Dot langsung tersentak sadar dan balik bertanya, "Aeh? i-iya kenapa tadi?..."

Mata (Y/n) meneliti rupa si kaum Adam berupaya mengingat wajah orang selain husbunya. "E ini temen yang nyamperin Lemon kan?" tanyanya lagi.

Sebelah tangan Dot terangkat mengusap kepala belakangnya sendiri. "Iya hohoo, masa lu ga inget rupa gue? padahal ga lama tadi."

Gelengan diberi oleh gadis surai gelap itu, "Aku ga inget." jawabnya datar.

"Beh, cepet banget pikunnya..."

Mendengar itu sang gadis menggaruk pelipisnya sambil menjawab, "Maklum remaja jompo..."

Dot tertawa kikuk dan menanyakan lagi, "Tadi lo bilang sesuatu 'kan?"

Kepala bersurai gelap itu kembali mendongak melihat si tiang merah. "Eh iya aku tadi tanya toilet cewek dimana ya?"

Saatnya Dot menjadi gentel gen.

Eh

Man maksudnya.

"Oh..mau gue anterin? mayan jauh sih dari sini."

Alis (Y/n) terangkat sebelah, "Ya...udah? ..kalo boleh dan ga ngerepotin.."

Lelaki tinggi itu berbalik sambil tertawa receh. "Gitu doang mah ga ngerepotin." katanya.

Dia berjalan, (Y/n) ngekor sambil mengeluarkan hp.

Bruk!

Ada yang menyenggol badannya dengan sangat keras hingga ia menubruk punggung Dot dan membuat hpnya terjatuh.

"Ei?! kenapa?!" kaget Dot menoleh kebelakang.

Melihat benda kesayangannya jatuh, (Y/n) berjongkok ingin mengambilnya seraya mengusap kening.

Decihan keluar dari mulut Dot begitu tahu siapa si pelaku.

"Lo lagi Silva.."

Si empu bersiul lalu melihat pada (Y/n) yang sudah berdiri sambil mengecek hpnya.

"Ouhuu keyaknya murid baru yakan niihh...~"

Bang jangan banh-

Dot mendekat dan berdiri selangkah lebih maju dari gadis surai gelap. Walaupun sesama buaya—sasimo sih—dia tetap akan melindungi cewe dan takkan membuatnya lecet.

MasyaAllah bang, nikahi aku bang-

"Emangnya napa kalo murid hah b*ngsat?" sinis Dot dengan dagu terangkat tinggi—pd emce mulai muncul.

Silva terkekeh geli, "Yaa mudahan aja ga jadi target selanjutnya." ujarnya sambil menatap gadis dibelakang si rambut merah.

Yang ditatap bergidik ngeri lalu menarik lengan baju Dot.

Dot berbalik menatapnya dan melihat raut tak nyaman sang gadis. Segera ia berbalik arah.

"Ayo (Y/n)."

















































ԍₑₘᵢₙₜₐₙ𝑔 ⲏₐₜᵢₖᵤ 𐔌Dotᐟ 。𝔅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang