Eps 8 - Kenangan (1)

42 6 0
                                    

Chan baru saja tiba di rumahnya dan memarkirkan mobilnya di dalam garasi.

Pikirannya masih membayangkan tentang bagaimana kondisi Felicya saat ini. Jujur, Chan merasa sedih ketika memikirkannya. Setengah jam waktu berlalu, Chan masih berdiam diri di dalam mobil.

Tuk...
Tuk...
Tuk.....

Tiba-tiba, ada suara ketukan datang dari luar kaca mobil membuyarkan lamunan Chan.

Ketika Chan melihat ke arah sumbernya, ada seorang Pria tengah berdiri menunggunya agar segera keluar. Chan langsung membuka pintu mobil dan mengeluarkan tubuhnya dari sana.

"Gue pikir loe pingsan di dalam, ampe lama amat keluarnya. Kaki gue udah kesemutan tau nunggui loe dari tadi ?" Ucap seorang Pria sambil melipat tangannya di depan dada. Meluapkan kekesalannya kepada Chan.

"Maaf... " Jawab Chan singkat.

Hanya kata itu yang bisa Chan lontarkan saat ini.

Pria itu lalu menatap Chan dengan seksama.

"Loe gak sakit kan ? Sini bilang biar gue sembuhin" Ucap Pria tersebut.

Pria itu merasa sedikit aneh melihat tingkah Chan yang hanya diam tidak seperti biasanya.

"Gak kok.. Aku gak lagi sakit. Ngomong-ngomong tumben nungguin ? Lagi kangen ?" Sambil tersenyum, Chan mulai menggoda Pria yang ada di depannya. Karena tidak biasanya melihat orang tersebut menunggunya seperti ini.

"Idiih, ogah... Sono, loe balik lagi dalam mobil" Pria tersebut menolak mentah-mentah dua kata terakhir yang Chan ucapkan.

Chan hanya tertawa mendengar jawaban dari Pria tersebut.

"Ada yang perlu gue omongin sama loe ? Masuklah dulu." Ucap Pria tersebut dengan wajah serius.

Tanpa ada jawaban dari Chan, mereka langsung saja masuk ke dalam rumah.

Posisi mereka sekarang berada di ruang keluarga, di mana ada beberapa sofa panjang dan pendek tersusun rapi di sana.

Tidak ada obrolan yang muncul selama mereka duduk di tempat tersebut. Mereka berdua seperti tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Karena yang ada keperluan tidak bisa membuka pembicaraan, Chan berpikir untuk memulainya lebih dulu.

"Gimana dengan kondisimu, Mino ?" Ucap Chan kepada Pria yang berada di sampingnya.

Namun, Pria yang dipanggil dengan nama 'Mino' tersebut mulai sedikit kesal.

"Loe manggil gue Mino dengan maksud nama gue atau nama tu orang !" Ucap Pria tersebut protes.

Pria itu tidak menduga jika Chan memanggilnya dengan nama tersebut.

"Iya... iya... Minho." Chan tertawa melihat sikap protes Pria tersebut.

Pria yang bersama Chan saat ini adalah Minho. Yang merupakan sepupu Chan dan kakak kandung Hanna.

Sebenarnya, nama aslinya adalah Mino. Namun, karena waktu kecil nama 'Mino' memiliki kembaran. Dan kembarannya tersebut selalu membuat Mino sepupu Chan terlibat dalam masalah dan diminta bertanggung jawab atas perbuatan yang Mino sendiri tidak pernah melakukan hal tersebut.

Alhasil, karena kejadian itu membuat Mino terpaksa harus pindah sekolah dan mengganti nama panggilannnya. Gak disebut mengganti juga sih karena Mino hanya menambahkan huruf 'H' diantara huruf 'N' dan 'O' tersebut mengubah namanya menjadi Minho.

"Ngomong-ngomong, gimana dengan kondisimu sekarang ?" Chan mengulang kembali pertanyaannya.

Chan penasaran dengan kondisi Minho saat ini. Apalagi ketika melihat ingatannya waktu itu. Jelas sekali kalau kondisinya tidak dalam keadaan baik.

S U N S H I N E ☀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang