Normal's POV
Keesokan harinya, semua murid kelas 10 sudah siap untuk mengikuti perlombaan tersebut. Mulai dari mempersiapkan desain-desain dan bahan-bahannya yang sudah mereka simpan di hp masing-masing, kira-kira ada yang tahu tidak aplikasi apa yang mereka pakai untuk seorang desainer pemula seperti mereka?Apalagi kalau bukan, Canva!
"Heh! Hp ku lupa dicas semalam! Udah 16% lagi!" pekik salah satu murid laki-laki yang kesal karena kecerobohannya sendiri. Tapi belum tentu dia saja yang ceroboh, mungkin ada dari kalian yang pernah memiliki pengalaman seperti beliau?
"Astaghfirullah Ogi," ucap salah satu perempuan berhijab putih di sampingnya.
Laila, salah satu dari teman-teman sekelas Caithlyn lainnya yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut mau tidak mau menyuruh temannya untuk mengecas hp nya dan memindahkan semua bahan-bahan desain tersebut ke hpnya.
"Lailod! Sudah belum transfer desainnya?!" teriak seorang murid lainnya yang dipanggil Miki yang sedang memegang hp nya yang sudah panas.
"Ini sudah saya transfer ini! Cuman belum cair!" balas siswi yang memiliki nama panjang Laila Quimah.
"Absen woi! Laila Quimah! Saya sendiri! Julius Ogi!"
"Ada!!!" balas anak laki-laki tersebut sambil salto brutal.
"Tarsisius Miki!"
"Ada!"
"Wanda Junikasih! Eh Wanda Junikasih pula, Wanda Juniarsih!"
"Ada!" jawab Wanda yang sedang menaiki pohon mangga yang baru tumbuh di belakang kelasnya.
"Terakhir! Caithlyn Eleanor!"
"Ada!" teriak Caithlyn menggunakan speaker yang ia curi di TU sekolah. Sudah bisa dibayangkan bagaimana kebarbaran yang terjadi di dalam kelas tersebut :)
Teeeet!
Teeeet!
Teeeet!
Teeeet!
Tak lama kemudian, bel masuk mulai berkumandang di setiap ruangan kelas. Seluruh murid kelas 10 tidak ada yang tidak siap, karena jika salah satu dari mereka masih ada yang belum siap, maka kelompoknya bakal di diskualifikasi dari perlombaan.
"Anak-anakku sekalian, cepat turun ke lapangan, dan untuk seluruh anak-anak kelas 10 diharapkan untuk segera ke ruang komputer guna melaksanakan lomba Desain Poster pada hari ini." Itu lah pengumuman yang disampaikan oleh salah satu guru yang bertugas menjadi staff TU pada hari ini.
Semua murid kecuali murid-murid kelas 10 sudah berada di lapangan sembari menunggu kepala sekolah, guru, dan wali kelas mereka. Tak lama berselang, baru sebagian dari penghuni sekolah tersebut berdiri berjejeran di lapangan dengan barisan kelas sudah disiapkan oleh ketua kelas masing².
KAMU SEDANG MEMBACA
West Borneo Fantasy[Slow Up]
FantasyDunia yang sangat misterius. Dunia yang sangat tidak kepikiran ada. Dunia yang hanya ditumbuhi pohon-pohon yang membentuk hutan hujan yang syahdu. Suara kicauan burung liar terdengar, beberapa kilo meter tidak pernah tidak terdengar. Tanah bumi Kali...