Sera's POV
Waktu sudah menunju pukul setengah 10 pagi, saya beserta dengan murid-murid lainnya dipulangkan ke asrama dan sudah diberikan tugas sesuai dengan jadwal pelajaran masing-masing, yang dimana 1 hari bisa memuat 4-5 pelajaran yang sudah disesuaikan dengan jadwal vote guru-guru dari mata pelajaran tersebut. Sekarang adalah hari Kamis, mata pelajaran yang saya pelajari sekarang diantara Fisika, MTK-IPA, Biologi, B.Inggris Peminatan, dan B.Mandarin.Fisika hanya disuruh membaca dan memahami saja, MTK-IPA, Biologi, dan B.Inggris disuruh mencatat apa yang sudah dikirim guru di WhatsApp, dan B.Mandarin disuruh latihan kaligrafi aksara Marga. Untuk pelajaran ini saya sudah memiliki pengalaman dari les offline dan online, sayang sejak sudah duduk di bangku SMP, pelajaran itu tidak dimuat lagi di daftar pelajaran harian sampai menginjak bangku SMA. Jadi, bisa dibilang saya mempelajarinya lagi dari nol.
Begitu juga dengan teman-temanku yang lainnya, tak terkecuali Putri dan Caithlyn. Saat saya ingin keluar dari aplikasi WhatsApp, muncul sebuah pesan dering dari grup kami bersembilan. Saya yang penasaran langsung mengeceknya, tidak ku sangka pesan itu berasal dari Putri, dan dia mengumumkan bahwa Caithlyn telah ditemukan sekaligus ingin menunjukkan sesuatu yang mengejutkan kepada kami.
Caithlyn?! Caithlyn selamat?!! Gumamku dengan perasaan bercampur aduk usai membaca sekilas dari pesannya. Ya Tuhan... terima kasih, Engkau telah mendengar pertolongan umatmu yang lemah ini. Sungguh sebuah keajaiban bak kebahagiaan yang tiba-tiba datang di siang bolong, saya langsung membalasnya dengan ketikan selamat untuknya, saya juga melihat beberapa pesan balasan dari beberapa temanku, yang membuat salfok adalah ketikan Machiko yang terkesan sangat alay 1000%. Saking alay nya, sampai-sampai Hulda tidak bisa menahan komenan manusia setengah dugong itu.
Saya hanya bisa menutup mulut dengan selimut karena menahan tawa, karena tidak bisa ditahan lagi, saya memilih untuk mengeluarkan segala humorku yang receh abis ke luar jendela kamar. Usai tertawa lepas, mataku mencoba mencari sesuatu yang menarik untuk dilihat, hingga pandanganku tiba-tiba tertuju keatas langit cerah yang perlahan-lahan ditutupi oleh awan altokumulus yang melayang teratur bak tirai besar yang ingin menutupi masa depan yang cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
West Borneo Fantasy[Slow Up]
FantasyDunia yang sangat misterius. Dunia yang sangat tidak kepikiran ada. Dunia yang hanya ditumbuhi pohon-pohon yang membentuk hutan hujan yang syahdu. Suara kicauan burung liar terdengar, beberapa kilo meter tidak pernah tidak terdengar. Tanah bumi Kali...