Enjoy❤️❤️❤️
*****
Sesuai hasil diskusinya dengan Abiel saat di kantin, Alma langsung mengunjungi rumah Arul sepulang sekolah. Bahkan Alma membawakan risol kesukaan Arul, siapa tau bisa sedikit menyogok cowok itu agar mau berbaikan dengan Alma.
"Loh, Al? Udah pulang? Gak bareng sama Arul? Dia belum puulag soalnya." tanya Mama Arul saat Alma memasuki rumahnya.
"Udah, Tan. Aku tadi gak bareng sama Arul." jawab Alma sambil memberikan salam.
"Oh, sama Alva berarti ya? Ya udah, kamu tunggu aja Arul di dalem sambil nonton tv. Tante mau ke luar dulu, kaya nya agak lama, gak apa-apa kan?"
Alma mengangguk, "Kalau Om pulang jam berapa, Tante?"
"Papa Arul gak pulang, lagi ke Kalimantan dia. Beneran kamu gak apa-apa sendiri di rumah?"
"Oh, gak apa-apa. Paling bentar lagi juga Arul pulang."
"Ya udah. Tante berangkat dulu ya. Kalau mau ngajak Alva sama Abiel juga boleh sementara nunggu Arul."
Alma kembali mengangguk, "Hati-hati ya, Tante."
Setelah memperhatikan kepergian Mama Arul, Alma langsung menuju ke ruang tengah rumah itu. Di simpan nya tempat makan berisi risol yang dia bawa di atas meja. Kemudian mulai menyalakan televisi.
Sepi. Itu yang Alma rasakan.
Sebenarnya bukan saran yang buruk kalau mengajak Alva atau Abiel. Tapi kan Alma sedang dalam misi untuk berbaikan dengan Arul. Kalau mengajak mereka, bisa-bisa misinya gagal.
Jujur, Alma mengakui kalau dia ini sering gengsi berkata yang baik-baik dengan Arul kalau di depan teman-teman nya yang lain.
Tapi kok Arul lama ya? Apa dia mampir dulu? Kan dia pulang sendiri, mampir kemana coba?
"Ck! Arul lama!" Gerutu Alma sambil memperhatikan jam dinding di ruangan itu.
Apa Alma hubungi Arul ya, untuk menanyakan keberadaan cowok itu?
Tapi nanti ketahuan dong kalau Alma menunggu dia pulang!
Terpaksa Alma bersabar menunggu, sambil terus memikirkan rangkaian kata seperti apa yang harus di ucapkan saat Arul pulang nanti.
Ya, meskipun di atas tempat risol sudah tertulis kata maaf, Alma tetap harus mengatakan nya secara langsung kan?
Sudah hampir dua jam Alma menunggu. Belum ada tanda-tanda kepulangan Arul. Malah lebih dulu terdengar suara adzan maghrib.
Alma bangkit dari sofa, melangkah menuju mushola dan segera mengambil wudhu.
Sekali lagi, mengenal rumah ini sedari kecil membuat Alma tahu pasti letak setiap sudutnya.
Dan parahnya lagi, sampai Alma sudah melaksanakan sholat isya pun, Arul masih belum pulang.
Untung kali ini kesabaran Alma sedang tidak tipis. Jadi dia tetap menunggu kedatangan cowok yang dia kenal sedari kecil itu.
******
Alva tahu, sangat amat tidak enak rasanya jika kita harus menyembunyikan perasaan terus-terusan padahal orang yang kita sukai ada tepat di hadapan. Apalagi, mereka bertemu setiap hari.
Tapi Alva masih bisa kok, bertahan untuk Abiel.
Dan akan selalu bisa.
Sampai Abiel sendiri yang mengatakan kalau dia telah berhasil move on dari Arul.
Seperti sekarang, Alva tetap setia mendengarkan keluhan Abiel soal Alma dan Arul. Katanya sih, dia tidak mau terus-terusan berkumpul dengan kondisi dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [SLOW UPDATE]
Teen FictionMari berkenalan dengan Alva, Abiel, Alma, dan Arul dari Kisah Klasik mereka. Noted. Dilarang menyebarkan cerita ini di akun sosial media manapun. Ini karya fiksi biasa yang nama tokoh/tempat/waktu cuma karangan belaka. Tidak bersangkutan dengan piha...