*****
Alma langsung mengirimi pesan di grup AAA, grup yang terdiri atas Alva, Arul, dan dirinya sendiri sebelum mengajak Abiel menemui mereka.
-AAA-
Alma : cek lokasi?
Arul : rebahan
Alma : gue nanya tempat bego
Alva : rumah gue, Ma
Tidak ingin membalas apapun lagi, Alma langsung mengajak Abiel ke rumah Alva. Tanpa Alma cari tahu lebih lanjut pun, Alma yakin kalau Arul juga ada di sana.
"Ayo, Bil."
Rumah Alva ini yang paling jauh jika di bandingkan rumah Arul. Rumah Arul hanya terhalang 3 rumah ke samping dari rumah Alma. Sedangan Alva sedikit berada di ujung blok ini, tapi masih bisa di tempuh jalan kaki.
Tahu kenapa mereka memilih berkumpul di rumah Alva di banding Arul?
Karena rumah Alva itu rooftopnya yang paling luas, dan sangat aesthetic. Pokoknya sangat nyaman di pakai rebahan sore-sore begini. Sebenarnya Arul juga cukup luas, tapi lebih nyaman di gunakan untuk malam hari karena space yang tertutup atap hanya sedikit.
Tapi, berhubung selama ini Alma satu-satunya cewek di antara mereka, jadi yang paling sering di tempati dan di jadikan markas adalah rooftop di rumah Alma.
Kadang dua sahabatnya itu gentle sekali. Apalagi Alva.
"Kak Alma, temen-temen Kak Alma itu cowok atau cewek?" tanya Abiel yang berada di sampingnya.
"Cowok semua, Bil. Tapi tenang, mereka berdua baik-baik kok. Kalau ke gue sih ngeselin, tapi kayanya kalau ketemu cewek selembut lo mereka bisa jaga sikap."
Alma tidak bohong. Begitu-begitu, dua sahabatnya itu pandai menjaga sikap. Apalagi pada perempuan. Alma saja sering di lindungi oleh mereka. Ya, meskipun mereka juga yang menistakan Alma.
Sepertinya mereka memiliki motto, 'tidak boleh ada yang mengganggu Alma, kecuali mereka.'
Biadab, memang. Terutama Arul.
Setelah beberapa menit, Alma dan Abiel sampai di rumah Alva. Mengenal keluarga ini dari sejak kecil membuat Alma bebas keluar-masuk rumah. Pokoknya mereka bertiga itu teman sharing apapun, termasuk rumah.
"Eh, Kak, ini kita langsung masuk aja?"
"Iya, Bil. Gue udah punya izin resmi kok atas rumah ini." Canda Alma. Kemudian Alma teringat sesuatu, "Eh, sorry barusan bilang gue."
"Gak apa, Kak. Aku juga kadang gue-lo kok sama beberapa temen di sekolah."
Ya, maklum. Selama ini Alma kan bergaul dengan dua berandalan, sulit juga rasanya tiba-tiba harus beraku-kamu.
Alma langsung menuju rooftop, dan benar. Ada Alva yang sedang sibuk bermain game di ponsel, dan Arul yang rebahan di salah satu bean bag.
"Hai guys, gue bawa temen baru nih. Namanya Abiel, tinggal di depan rumah gue sekarang." Alma antusias memperkenalkan Abiel.
Tunggu, kok seperti ada yang aneh?
Kenapa dua temannya itu menatap Abiel seolah pernah bertemu sebelumnya?
Kenapa juga Abiel bersembunyi di belakang Alma?
Sebenarnya, ada apa?
*****
Alva tidak lagi bisa fokus untuk menamatkan buku novel yang tadi pagi ia baca. Setiap melihat buku itu, Alva langsung teringat pada cewek tadi pagi.
Aneh memang. Padahal mereka hanya bertemu dalam hitungan menit, tapi Alva mengingatnya sampai sebegininya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [SLOW UPDATE]
Novela JuvenilMari berkenalan dengan Alva, Abiel, Alma, dan Arul dari Kisah Klasik mereka. Noted. Dilarang menyebarkan cerita ini di akun sosial media manapun. Ini karya fiksi biasa yang nama tokoh/tempat/waktu cuma karangan belaka. Tidak bersangkutan dengan piha...