16. Gas Semua

205 25 4
                                    

Enjoy❤️❤️❤️

******

Abiel sempat ketar-ketir saat melihat Kak Alma benar-benar di jemput oleh Jerry, temannya itu. Dia dan Alva masih memperhatikan dari rumah Abiel, jaga-jaga takut tiba-tiba Kak Arul datang.

Pokoknya jangan sampai ada part 2.

Tapi sampai mobil Jerry pergi, Kak Arul sama sekali belum kelihatan.

"Ini Kak Arul masuk sekolah gak sih, Va?" tanya Abiel pada Alva.

Kalau di pikir-pikir, mereka berdua ini sudah seperti agen rahasia. Mengintip diam-diam dan mengawasi keadaan.

"Baru jam segini, Bil. Tau sendiri kan Arul udah langganan berangkat mepet waktu."

Iya juga sih.

Merasa keadaan sudah aman, barulah Alva mengeluarkan motor dari rumah Abiel.

"Tuh, Arul." tunjuk Alva pada cowok yang baru tiba dengan motornya itu.

"Tumben kalian belum berangkat?" tanya Kak Arul yang berhenti sejenak, tapi tidak turun dari motornya sama sekali.

"Abis jadi pengawas lapangan!"

Sementara Abiel hanya diam. Dia tidak mau mengakui kalau dia habis mengkhawatirkan Kak Arul.

"Kenapa? Kalian takut gue ribut lagi?"

Yaelah, malah ketauan.

"Nggak gitu, Kak," kali ini Abiel yang menjawab.

"Kalau iya juga gak apa-apa, Bil. Tapi kalian gak usah khawatir, gue gak bakal gangguin mereka."

Ternyata Kak Arul serius soal perkataannya kemarin. Abiel kira itu hanya bentuk emosi sekilas.

"Rul, jangan gitulah. Masa kita jadi renggang?" Protes Alva.

"Gak bakal, Va. Gue gak menghindar. Istirahat ntar tetep bareng."

Abiel kira, saat istirahat bersama mereka akan kembali akur. Atau minimal suasana nya mulai mencair.

Tapi Abiel salah.

Karena ternyata, Kak Alma malah mengajak Jerry makan bersama mereka! Mana ada Kak Arul juga.

Ini sih bukan canggung lagi, tapi perang dingin!

Sedari tadi, hanya suara Jerry dan Kak Alma yang banyak terdengar. Sesekali Alva dan Abiel menanggapi jika di ajak bicara. Sementara Kak Arul sibuk menghabiskan makanan nya.

"Al, kalau gue duluan gak apa-apa? Mau ke toilet dulu," pamit Jerry pada Kak Alma yang masih bisa terdengar oleh Abiel.

"Oh, gak apa-apa, Jer."

Jerry pun pamit pada semua yang ada di meja itu.

"Ma, besok-besok jangan ajak orang lain lah," tegur Alva pada Kak Alma.

"Loh? Kenapa? Jerry kan temen gue juga."

Ya ampun, cikal bakal ribut lagi ini.

"Ya tapi gak enak suasananya, Alma. Senggaknya lo bilang dulu dari awal, jangan langsung ajak gabung gitu aja."

"Kok lo gitu sih, Va? Tadinya gue pikir ajak Jerry gabung itu buat ngehargain kalian loh? Dari pada gue harus istirahat misah kaya lo kemarin-kemarin?"

Nah kan.

******

Alva mengerutkan kening mendengar jawaban Alma barusan. Jelas-jelas keadaan mereka berdua itu berbeda.

"Ya beda lah, Ma. Jangan lo samain."

"Beda apanya? Sama aja. Kalian sahabat gue, Jerry temen gue. Bukannya bagus kalau kalian juga bisa kenal sama Jerry?"

Kisah Klasik [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang