18. Tantrum

394 35 14
                                    

Enjoy❤️❤️❤️

*****

"Arul,"

"Arul.."

Sejujurnya, Arul masih amat sangat mengantuk. Tapi panggilan dan guncangan di tubuhnya itu mengganggu tidur nyenyaknya.

Jam berapa sekarang?

"Arul!"

Meski enggan, Arul membuka kedua matanya. Di sana ada Alma, yang sepertinya juga baru bangun tidur.

Di liriknya jam dinding. Pantas Arul masih mengantuk, orang ini masih jam 3 subuh. Bahkan ayam pun keduluan bangun sepertinya.

"Apa sih, Al? Ini masih jam 3!"

Alma duduk di samping tempat tidur, "Lo kenapa gak bangunin gue malem?"

Arul bangkit dari posisi rebahan nya, lalu duduk tidak jauh dari Alma. "Lo kebo, susah di bangunin."

Sebuah pukulan mendarat di lengan kiri Arul, "Jangan bercanda dulu!"

Untung Arul sudah kebal.

Karena job desk Arul selain menjadi sahabat Alma adalah menjadi samsak pribadinya.

Kadang Arul heran, kenapa ya cuma Arul? Kenapa Alva nggak?

"Kalau lo gak kebo, harusnya lo udah kebangun waktu gue pindahin ke kamar."

Iya kan? Buktinya dia anteng-anteng aja tidur. Apa namanya kalau bukan kebo?

"Gue kaya gitu karena cape nungguin lo, kelamaan! Lagian lo abis darimana sih?"

"Nganter dulu cewek."

"Cewek? Siapa? Emang lo punya cewek? Eh, maksud gue, emang ada yang mau jadi cewek lo?"

Itu bertanya, atau menghina?

"Sembarangan. Lagian ada apa sih, sampai lo nunggu gue pulang?"

"Gak usah pura-pura gak tau. Lo pasti udah baca kan kertas di atas risol nya?"

"Risol? Risol apaan?"

"Ck! Jangan pura-pura bego. Gue liat tempat risolnya udah ada di westafel, siapa lagi yang ngabisin kalau bukan lo?"

Hehe, ketauan juga.

"Ya gak tau, Mama kali."

"Gak mungkin."

"Dih, ya mungkin aja."

"Nggak! Ayolah, Rul. Tujuan gue ke sini tuh buat baikan, jangan ngajak ribut dulu bisa gak?"

Maaf, tapi siapa ya yang tadi nyerang duluan?

"Iya, Al, iya. Lagian gue juga udah gak marah."

"Kalau lo udah gak marah, kenapa lo masih diemin gue kemarin?"

"Bukannya lo sendiri yang minta jarak dari gue ya? Katanya risih?"

"Ya- ya tapi gak gitu juga, Arul. Ck! Tau ah!"

Dih, ada ya orang yang ngajak baikan tapi gengsi begitu?

Iseng, Arul merangkul kepala Alma dengan sebelah tangannya. Menghimpit cewek itu di ketiaknya yang tentu, membuat Alma meronta-ronta minta di lepaskan.

Hehe, rasain tuh. Gak bau kok, cuma asem dikit.

"ARUL!!!"

Arul melepaskan Alma. Ngeri juga kalau Mama nya bangun dan mengira Arul melakukan yang iya-iya.

Eh, tapi kan Alma yang duluan masuk kamar Arul. Kalau ada apa-apa, berarti dia tersangka nya kan?

Iya kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Klasik [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang