Kamu bilang kalau kamu, suka dengan hal-hal yang menjauh, seperti langit, senja di sore hari yang memudar, menandakan malam akan hadir.
Keindahan warna yang melukis banyak cerita. dan mungkin banyak makna tersembunyi, di tiap-tiap pergerakan awan-nya itu?
Sekarang aku mengerti maksud dari hal itu.
"Karena disaat aku memandangi langit yang kamu sukai,
Ternyata disana ada bayangan'mu yang begitu manis.
Yang manisnya. Jika di katakan, manismu itu melebihi madu terbaik yang pernah kucoba."Kamu datang seolah kau nyata dalam pikiranku, disaat aku memandangi langit senja pada malam sore hari ini.
Aku termenung, mencoba untuk mendengarkan perkataan hati yang telah lama berbisik padaku.
Aku bertanya-tanya, mengapa aku melakukan semua ini?
hal-hal yang dulu tidak pernah aku lakukan?Namun di dalam hati'ku pun berbisik, "karena disaat,
Aku memandangi langit, aku bisa melihat senyummu."Aku pun kembali bertanya lagi kepada diriku ini?
Kalau aku melihat kamu di balik awan-awan senja. Kira-kira kamu melihat siapa? aku atau tidak.
Namun jika bukan.
siapalah sosok orang yang ada di hatimu dan pikiran'mu saat itu, sehingga membuat'mu menyukai memandangi langit senja di sore hari?Sesungguhnya, aku tidak apa, jika seseorang itu bukanlah aku.
"Seperti selayaknya daun yang berguguran.
Yang kata'nya tidak akan pernah membenci angin yang telah membuatnya jatuh ketanah.Seperti aku yang tidak akan membenci'mu, yang telah meninggalkan'ku, disaat aku telah jatuh cinta kepadamu.
Bahkan sampai saat ini aku tahu,
Kamu tidak mencintaiku.
Namun aku masih bisa tersenyum.
Walaupun hati ini sakit!"Semoga kamu mengerti🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
Columba livia
PoetryColumba livia adalah sebuah ungkapan perasaan seseorang yang di tinggalkan oleh orang yang sangat Dia cintai Karena kini aku tau bahwa kisah hidup adalah puisi, Banyak Rahasia Dibalik kata demi kata yang Patah Mari belajar dari rasa menjadi kata-ka...