Marah

491 31 2
                                    

Detik detik menuju end yaa

2 tahun kemudian

Sudah beberapa hari rayyan sering di tinggal sang papa lembur bekerja.

Tin tin
"Wah itu kayanya papa deh, yaudah temen temen rayyan pulang dulu ya" ucap rayyan kepada teman temannya.

"Rayyan ayo naik nak" ucap rakha dari dalam mobil lalu Rayyan masuk.

"Tadi gimana belajarnya ray?" ucap rakha memecahkan keheningan.

"Mudah papa, tadi juga Rayyan di suruh maju terus Rayyan bisa, kata mis nindy Rayyan hebat papa" ucap Rayyan.

"Wih pinter banget anak papa" ucap rakha sambil mengelus kepala anaknya dangan satu tangan dan satu tangannya menyetir.

"Iya dong anak papa" ucap Rayyan bangga.

***

Sesampainya di rumah Rayyan berpamitan kepada rakha karena rakha ingin lanjut bekerja, memang semenjak kepergian mala rakha lebih sering sibuk dan jarang mengurus rayyan, padahal pesan mala padanya belum ia lupakan.

"Papa beneran mau kerja lagi, rayyan bosen papa" ucap rayyan.

"Iya, nanti papa pulang agak lebih awal deh ray" ucap rakha lalu pergi.

***
Karena bosan akhirnya rayyan menonton televisi dan bermain handphone nya. Setelah bosan menonton televisi, rayyan bermain handphone dan membuka aplikasi free fire.

"Alex cepet tembak itu sekarat" ujar rayyan sambil open mic.

"Iya sebental layyan aku lagi nembakin ini" ucap temannya yang belum bisa ngomong R.

"Ck, kalah deh, yaudah alex rayyan mau udahan dulu ya, soalnya rayyan gak boleh main hp lama lama sama papa rayyan" ucap rayyan lalu mematikan hp nya.

Tap tap tap..

Rayyan melangkahkan kaki nya ke kamar nya untuk tidur siang, karena hari ini baru menunjukan pukul 14.05,rayyan juga tak lupa mengunci semua pintu. Bagaimana jika rakha pulang? Ia memiliki kunci cadangan.

Cklekk..

Rakha sudah pulang dan ia langsung menuju kamar rayyan, rakha melihat rayyan yang sedang tidur namun rayyan sudah berada di ujung kasur, dengan sigap rakha meminggirkan putranya itu ke tengah kasur agar tak jatuh.

Lalu rakha kembali ke kamarnya dan bersih bersih, setelah itu rakha bermain handphone nya.

***
Rayyan terbangun dari tidurnya karena Rayyan di landa kelaparan dan cacing di perutnya sudah pada demo.

"Ihh perut Rayyan laper lagi, papa udah pulang belum ya?" monolog Rayyan lalu ia ke kamar rakha.

"Rayyan melihat rakha yang sedang fokus pada handphone nya, Rayyan tak berani menggubris sang papa jika sedang seperti itu.

Akhirnya Rayyan memutuskan turun dari tangga menuju dapur untuk mengambil piring, namun saat Rayyan mengambil piring, piring itu jatuh karena Rayyan tidak begitu sampai mengambil nya.

Prankkkkk. ...

Rakha yang mendengar suara pecahan piring langsung turun ke arah dapur, betapa kesalnya saat ia melihat Rayyan yang telah memecahkan piring.

"RAYYAN" panggil rakha dengan nada tingginya.

Rayyan sudah kelihatan ketakutan ketika papanya memanggilnya dengan kasar, mata Rayyan mulai berkaca kaca dan rakha mendekat kearahnya untuk memarahinya.

"Rayyan kenapa piring ini bisa pecah hah?" tanya rakha agak ngegas.

"T-t-tadi r-rayyan m-ma... " rayyan berbicara dengan terbata bata karena dia sedang menangis.

"Ngomong yang bener rayyan, papa tanya kamu" ujar rakha memarahi anaknya itu.

"Papah jahat, papa ngebentak rayyan, rayyan mau ikut buna aja, rayyan benci papa, rayyan gak suka sama papa, rayyan mau ngaduin papa ke buna".ujar rayyan sambil menangis lalu berlari menuju ke kamarnya dan menangis di sudut.

" buna.. Papa udah gak sayang lagi sama rayyan bun, rayyan pengen ikut sama b-buna aja, jemput rayyan buna.."ujar rayyan di isak tangisnya.

Rakha yang melihat rayyan menangis tak tega, apa lagi anaknya itu mengadu dan meminta  ikut dengan buna nya.

"Arghhh, kenapa gua akhir akhir ini sering emosian sih, padahal sebentar lagi rayyan ulang tahun" ujar rakha frustasi.

Rakha menghampiri rayyan"maafin papa ray, papa tadi kebawa emosi"ucap rakha meminta maaf.

"Gak, papa keluar aja Rayyan gak butuh papa" ucap Rayyan.

"Rayyan mau apa biar rayyan maafin papa?" ucap rakha.

"Rayyan cuma mau papa yang dulu yang gak pernah bentak dan marahin rayyan" ucap rayyan.

rakha menarik nafasnya panjang ia tau ia sering marah kepada anaknya dan sekarang ia ingin berubah.

"Iya rayyan, papa janji gak bakal marahin dan ngebentak kamu lagi" ucap rakha.

Lalu rayyan menautkan kelingkingnya di kelingking rakha.

"Janji?" ucap rayyan.

"Janji!" jawab rakha.

"Yaudah sekarang rayyan mau makan kan biar papa ambilin, rayyan mau makan di kamar atau di meja makan?" tanya rakha.

"Di dapur aja papah" ujar rayyan.

Karena rayyan masih menangis akhirnya rakha mengelap air matanya.

"Udah rayyan jangan nangis lagi ya, nanti kalo nangis jadi nggak ganteng kaya papa" ucap rakha.

"Rayyan nggak nangis lagi papa" ucap rayyan.

Lalu rakha menggendong rayyan dan mendudukan nya di meja makan, lalu rakha mengambil makanan rayyan dan menyuapinya.





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See u😘

My Heart's (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang