Ketika Jisoo si cewek prik pacaran sama Jaehyun yang kalem dan cool abis. Tapi meski begitu, Jaehyun ini tipikal orang yang bucin banget.
Nggak percaya?
Baca sendiri
Baca chapter sebelumnya ya, karena ini double update!
***
Pukul tujuh pagi Jisoo baru bangun. Dilihatnya pemandangan kamar yang berbeda, dan jelas ini bukan kamarnya. Merasa kehangat tubuh Jaehyun yang masih senantiasa memeluk tubuhnya, Jisoo baru ingat kalau kemarin sore setelah makan, mereka kelonan di sini sampai ketiduran.
Eh, tanpa disangka, mereka udah ketiduran lebih dari dua belas jam. Kok bisa?
Iyalah, siapa yang bisa menolak kenyamanan dari kehangatan semacam ini? Ya pasti betah lah buat berlama-lama. Dari jam tujuh sampai jam tujuh lagi, yang dapat dikatakan sekarang mereka bahkan udah kesiangan. Bersyukur, Jisoo punya kelas jam setengah 9. Jadi belum telat.
Jisoo mengarahkan punggung tangannya menyentuh dahi Jaehyun yang masih tidur. Ia sedikit lega, merasakan tubuh pemuda itu tidak sepanas kemarin. Syukurlah Jaehyun udah mendingan.
Meminimalisir pergerakan sebisa mungkin, Jisoo turun dari tempat tidur. Ia tersenyum saat memperhatikan Jaehyun yang masih tertidur nyenyak. Sekarang, dia harus siap-siap buat kuliah, dan jangan lupa untuk order makanan.
Mandi kilat, serba cepat, Jisoo masih punya waktu sekitar setengah jam sebelum jam kuliah. Pas keluar dari kamar, dia berteriak cukup keras lantaran terkejut dengan kehadiran sosok bertubuh tinggi, tegap, dengan wajah datar. Jisoo pikir, kontrakannya udah punya penunggu yang berasal dari alam lain gitu, eh ternyata makhluk yang dimaksud adalah pacarnya sendiri.
"Kapan kamu bangun?"
Jaehyun yang sekarang cuma pakai boxer dan baju cetekan, mengusap matanya. "Barusan" ia merinci penampilan Jisoo yang sudah rapi. "kamu mau berangkat kuliah?"
Menarik Jaehyun untuk duduk di kursi tamu, Jisoo mengangguk. Ia mengambil makanan yang tadi diorder. "Yuk makan dulu." Ucapnya seraya mempersiapkan segala sesuatu. "kamu nggak usah kuliah aja ya. Bilang aja izin sakit."
Jaehyun mengangguk. Lagipula kalaupun mau memaksa kuliah, dia juga udah telat. "Nganterin kamu aja ntar."
"Ngak usah. Kamu masih sakit. Aku sendiri juga berani."
"Aku anter aja. Udah mendingan banget kok ini."
"Nggak usah."
"Tapi——"
"Kalau kamu protes sekali lagi, aku cium sampai bibir kamu bengkak!"
Jaehyun terdiam mendengarnya. Perasaan, kata-kata itu dia yang punya deh. Dasar, kayak berani aja. "Oke, aku bakalan protes lagi," alisnya lalu naik saat Jisoo menatap dengan wajah galak. "hayo, mau apa kamu?"
Sialan memang. Padahal dulu jurus andalan Jisoo ke Jaehyun itu suka sok berani jadi cewek-cewek yang agresif. Tapi sekarang, kayaknya Jaehyun sudah tahu, kalau omongan Jisoo hanyalah hoaks semata.
"Udah ya, Adek. Jangan ngeyel jadi orang, dengerin kata yang lebih tua." Jisoo tersenyum sarkastik menerima delikan Jaehyun. Hehehe, "aku berangkat dulu. Nanti jangan lupa kunci pintu ya! Bye, Sayang!"
"Ji——"
Terlambat, karena empunya sudah menghilang dari peredaran. Jaehyun tersenyum sendiri, mengingat bagaimana tingkah lucu pacarnya tersebut.
"Dasar..." katanya saja dia lebih tua, padahal di mata Jaehyun masih terlihat seperti bocah lima tahun.
[[👠]]
Icecoffe☕️
|
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.