16|Bertamu Ke Rumah

588 95 31
                                        

"Takut ah, aku ikutnya lain kali aja gimana?"

Berasa antara hidup dan mati. Padahal mah ke rumah Jaehyun doang ketemu sama mamanya, bukan dijadiin tumbal buat rarksasa.

"Kenapa? Aku udah bilang bakal dateng bareng kamu sama mama."

Bibir Jisoo mengerucut. Dia perlu berpikir, berpikir dan berpikir. "Eumm, tiba-tiba aja kepala aku pusing banget. Kayaknya mendadak sakit deh. Aku istirahat di kontarakan aja ya?"

Demi apapun, Jisoo beneran gugup, salting, khawatir, pokoknya takut banget buat ketemu sama keluarga Jaehyun. Gimana nanti kalau keberadaannya ditolak mentah-mentah, terus mereka dipaksa putus, terus-terus, Jaehyun terpaksa putusin dia karena mau jadi anak yang berbakti. Takut, takut, takutttt.

Jisoo belum siap melewati fase cinta terlarang melawan restu. Dia masih muda, umurnya baru segini, kapasitas otaknya belum mampu memikirkan banyak hal rumit seperti itu. Tolong, Jisoo masih pemula.

Melihat tingkah Jisoo yang tiba-tiba saja lucu begini, Jaehyun mengulum senyum yang membuat kedua lesung pipinya tercetak jelas. Tangannya melingkar di pinggul sang pacar, "Mama aku baik kok. Dia pasti juga suka sama kamu. Jangan khawatir."

"Kalau ternyata nggak suka gimana? Kalau mama kamu minta kita putus, kamu bakal turutin, nggak? Kalau, kalau yang terburuk terjadi, kita berjuang sama-sama ya? Janji jangan tinggalin aku?"

Gemes banget sih ini cewek. Kadang Jaehyun suka curiga sama umur Jisoo yang sebenarnya. Masa iya, manusia sepolos dan selucu ini udah 21 tahun?

"Iya, aku janji nggak akan tinggalin kamu," lagian pikiran Jisoo terlalu aneh dan jauh. Jaehyun sudah membujuk dan berbicara dengan Jisoo berulang-ulang untuk mengurai rasa gugup sang kekasih. Tapi setiap kali jawabannya, selalu Jisoo balas dengan alasan lain. "yuk?"

Baru beberapa langkah kembali berjalan ke arah motor, Jisoo kembali berhenti dengan tiba-tiba. Gadis itu menoleh pada tubuhnya sendiri, "Aku udah rapi, kan? Kira-kira mama kamu bakalan suka nggak sama warna baju aku? Terus rambut juga? Iih, apa aku catok dulu biar ada volumenya? Kamu tunggu dulu, sebentar, sebentar doang kok! Lima menit."

Langkah Jisoo yang kembali berniat balik badan untuk menata ulang rambutnya, langsung tidak terjadi karena tangan Jaehyun dengan cepat menahan pergelangan gadis itu. Tindakan Jaehyun yang main cium sembarangan juga membuat Jisoo berhenti menyerocos seketika.

"Cantik kok. Kamu sempurna."

Berbekal hal itu, ditambah lagi perasaan Jisoo yang tumpah-ruah akibat tindakan Jaehyun, akhirnya berhasil membuat gadis itu tenang—atau mungkin syok. Sehingga ia tak melakukan penolakan apapun lagi, baik yang bersifat tindakan ataupun ucapan, saat Jaehyun menuntunnya ke arah motor besar yang terparkir.

[[👠]]

"Ma? Jaehyun pulang..."

Jisoo baru tahu kalau ternyata rumah Jaehyun nggak terlalu jauh dari kontrakan. Cuma butuh waktu sekitar tiga puluh menit, mereka udah sampai. Jisoo jadi heran, kenapa Jaehyun repot-repot ngontrak kalau ternyata jarak rumahnya sama kamus nggak jauh-jauh amat?

"Iyaaa, sebentar, Nak."

Terdengar suara seorang perempuan dari arah belakang. Jisoo tebak, itu pasti mamanya Jaehyun. Aduh, nyalinya kembali menciut karena bakalan ketemu camer.

Tidak lama setelah suaranya terdengar, muncullah sosok perempuan cantik dari arah datangnya suara. Jisoo sampai spechless memandangi rupa orang itu. Ketakutannya tadi sirna entah kemana, karena sekarang rasa terpukau Jisoo lebih besar untuk membuat nyalinya membara lantaran dengan berani terang-terangan menatap perempuan itu.

CindereogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang