Ternyata di balik sikap tenang dan kalemnya Jaehyun selama ini, laki-laki itu menyimpan beban seberat ini ya? Sampai-sampai minggat dari rumah, dan memilih untuk hidup sendirian. Pantas saja selama ini kalau Jisoo tanya perihal liburan pulang, laki-laki itu pasti bilang nanti aja. Ditanyain alasannya, malah Jaehyun ganti topik obrolan.
Cukup merasa bersalah juga kerena sebagai ceweknya yang hampir 24 jam bareng Jaehyun, Jisoo malah nggak tahu. Dan mungkin masih banyak hal di hidup Jaehyun yang dia nggak tahu juga. Padahal mereka udah cukup lama, tapi kalau dipikir-pikir, pengetahuan Jisoo perihal Jaehyun belum ada apa-apanya.
Sekarang laki-laki itu lagi ngobrol berdua bareng papanya. Jaehyun tidak menolak saat papanya minta waktu. Meski hanya diam, laki-laki itu tak berontak—malah menurut tanpa perlu dipaksa untuk mengikuti papanya. Sejatinya Jaehyun emang anak yang penurut.
Mungkin mamanya Jaehyun merasa tidak enak dengan situasi yang Jisoo alami sekarang, makanya wanita itu memilih untuk mulai bercerita juga perihal konflik keluarga mereka. Tuhkan, tebakan Jisoo dari awal udah bener. Tante ini pasti asik kalau diajakin cerita berdua. Terbukti, kan?
"Jadi gitu. Papanya bahkan tante udah berulang kali ngebujukin, tapi anaknya kekeuh banget. Padahal sejak kecil selalu sama tante, tapi semenjak kejadian itu, Jaehyun nggak pernah mau pulang. Ke rumah ini juga datangnya pas terpaksa aja kalau tante bilang lagi sakit. Makanya hari ini tante semangat banget pas dia akhirnya mau datang," cerita mamanya Jaehyun panjang lebar.
Tangannya lalu mengusap bahu yang lebih muda. "Itupun karena tante bilangnya minta dikenalin kamu, makanya dia mau. Emang bucin banget dia kelihatannya. Baru sekali ini tante tahu kalau dia punya pacar." Maksudnya pacar yang bener-bener dipamerin sana-sini—dibawa ke rumah. Entah deh, anak bujangnya emang beneran baru pertama kali punya pacar atau bagaimana. "Jaehyun bilang kalian tetangga ya?"
"Iya, Tante. Satu dinding malah. Sebelahan banget."
Baru saja mamanya Jaehyun ingin bertanya lagi, presensi Jaehyun yang berjalan bersama papanya membuat perhatian mereka tersita. Dapat Jisoo lihat wajah pacarnya yang masih masam, serta raut sedih dari laki-laki paruh baya yang Jisoo ketahui adalah papanya Jaehyun. Namun tak berlangsung lama, karena saat ia melihat Jisoo, senyuman hangat tampak terbit.
"Loh, yang cantik ini siapa? Pacarnya Jaehyun ya?"
Jisoo dengan sopan berjalan mendekat dan menyalami laki-laki itu. "Jisoo, Om."
Si Papa mengangguk, "Pinter juga anak Mama nyari pacar. Cantik gini loh."
"Iya dong. Emang nggak salah." Sahut Mama.
Meski kedua orang tuanya berusaha mengurai suasana, ekspresi Jaehyun masih belum menampilkan raut berminat. Sehingga mamanya memilih untuk mendekat ke arah Jisoo. "Jisoo, minggu depan ke sini lagi ya? Ngerayain ulang tahun Om Woobin bareng-bareng."
Jisoo sempat melirik pada Jaehyun, dan cowok itu tidak mengangguk ataupun menggeleng. Membuat Jisoo berani untuk mengambil keputusan sendiri. "Iya, Tante. Jisoo usahain ya."
"Jisoo, ayo pulang."
Aduh, begini rasanya berdiri di dua belah sisi yang saling bersitegang. Jisoo takut membantah sang pacar karena dari wajahnya, laki-laki itu terlihat seram. Tapi merasa tidak enak juga pada kedua orang tua Jaehyun.
"Om, Tante. Kita pulang dulu ya?"
"Oh iya, Sayang. Kalian di jalan hati-hati ya. Makasih loh udah mau dateng."
Jisoo sempat berbagi lambaian tangan dengan mamanya Jaehyun, sebelum menurut saat tangannya ditarik Jaehyun, dan laki-laki itu membawanya berjalan ke arah pintu. "Kamu nggak pamit?" Jisoo berbisik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cindereog
Fiksi RemajaKetika Jisoo si cewek prik pacaran sama Jaehyun yang kalem dan cool abis. Tapi meski begitu, Jaehyun ini tipikal orang yang bucin banget. Nggak percaya? Baca sendiri