7|Bromance

712 123 26
                                    

Meski pendiam dan dingin begitu, Jaehyun juga punya beberapa circle. Entah circle bareng teman sekelasnya, circle bareng geng motor, dan yang paling dekat yaitu circle bareng sohib akrabnya sejak SMA—yang sekarang lagi kumpul. Circle yang sebenarnya cukup terkenal di kampus, karena diisi oleh orang-orang ganteng semua. Kayaknya pas masuk circle mereka, spesifikasinya harus ganteng dulu sih.

"Lo jadi pindahan, Juk?"

"Jadi lah. Kalau nggak, gue nggak di sini, Ming. Terus ngapain gue sibuk banget dua minggu ini. Mana gitu, kalau nggak ngejar kuliah, nggak mungkin gue mau tinggal lagi di sini."

"Dih kenapa?"

Laki-laki bernama Jungkook atau lebih akrab disapa Juki tersebut, menaruh gitar yang sejak tadi ia petik. Membuat posisi duduk lebih nyaman untuk menjawab pertanyaan dari temannya; Mingyu.

"Masa nih, kemaren gue main digebukin begitu aja."

Lelaki berkulit Tan tersebut menunjukkan tanda-tanda semakin tertarik akan cerita sohibnya. "Gimana ceritanya?"

"Gue cuma lewat, Ming. Salah ceweknya yang ngelihatin gue sebegitunya. Iya gue tahu gue ganteng, tapi nggak gue sangka, kegantengan gue bisa bikin orang oleng begitu mudah, padahal dia lagi pangkuan sama pacarnya. Ck ck ck, belum juga gue kedipin."

Mingyu melempar sampah kacang yang dia makan akibat kenarsisan temannya tersebut. Sebenarnya enggak jauh berbeda juga sih sama dia—yang juga narsis abis.

"Cuma gara-gara itu lo digebukin cowoknya?" Eunwoo yang punya wajah paling kalem dan good boy, ikut bertanya.

Jungkook mengangguk. "Iya! Bahkan gue sampai diikutin terus dicegat di jalanan. Parahnya lagi, dia bawa-bawa temen buat gebukin gue. Kan anjirlah."

"Terus lo gebukin balik nggak?"

Boro-boro, iya kalau satu, sehingga Jungkook masih bisa ngelawan dengan tangan kosong. Lah ini, satu lawan empat, apa enggak nyari mati namanya? Jungkook cukup pandai bela diri, tapi dia juga masih punya akal sehat dan bisa berpikir tentang sesuatu yang dapat mengancam nyawa.

"Selamat sampai sekarang aja gue masih harus bersyukur, Ming. Besok kalau ketemu lagi gue gebukin."

"Gue bantuin."

"Bantuin apa lo?"

"Bantu doa dong."

Zaman sekarang mana bisa cuma dibantu doa. Jungkook geleng-geleng, lalu mengambil gitarnya lagi. Dahinya cukup berkerut melihat temannya yang dingin itu sibuk terus sama HP.

"Katanya si Jaehyun udah punya pacar ya?"

Mendengar namanya disebutkan, Jaehyun yang tadi sedang sibuk dengan ponsel, melirik pada temannya tersebut. "Kenapa? Cemburu lo?"

"Bukan punya lagi, Juk! Udah bucin mampus!" Mingyu menimpali. "bisa-bisanya dia begitu sama cewek."

Jungkook yang merasa pernyataan si Mingyu ambigu, mengerutkan dahinya. "Begitu maksud lo?"

"Ya gimana ya, Jaehyun yang katanya ter cool dan kalem sedunia, ternyata bisa bucin banget sama satu cewek. Dulunya ngelihat cewek kayak nggak berminat gitu, eh sekarang udah nggak pernah lepas dari ceweknya. Nempeeel mulu. Heran gue."

Begitu ceritanya, Jungkook agak bangga sedikit. Sejak SMA mereka temenan dan selama tiga tahun itu bareng-bareng, Jungkook tahu persis tabiat temennya ini satu-satu. Tentang Mingyu yang berisik dan sumber gosip, Eunwoo yang pinter, aktif, dan juga ramah, serta Jaehyun yang ganteng dan dingin.

"Bagus dong. Berati predikat homo yang selama ini melekat, udah nggak ada lagi."

"Gue nggak pernah homo ya!" Tentu Jaehyun tidak terima.

CindereogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang