Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langga Maheswara
Langga tak pernah menginginkan menjadi yang kedua, Langga tak pernah meminta menjadi seorang adik. Tapi takdir menaruhnya di posisi itu, posisi kedua yang tak pernah menjadi pertama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasya AlFarizi
Kalau memang tak diinginkan harusnya gugurkan saja dirinya dari dalam kandungan, jangan malah membuangnya ketika sudah terlahir di dunia. Karena mereka membuat Rasya harus merasakan bahwa hidupnya tak berguna bagi orang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arjuna Jazziel Bramasta
Malam itu harusnya Arjuna menarik ibunya pergi dan mempertanyakan apa yang tengah ibunya lakukan. Bukannya membiarkan karena rasa tak perduli.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sagara Ginandjar
Sagara harus kembali pulang dengan tubuh penuh luka, beruntung umi dan tetehnya sudah tertidur jadi dia tidak perlu berbohong pada dua wanita kesayangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kelvin Adrian Wiratama
Emosinya membawa dia pada kehancuran, dia tidak perduli kalau yang hampir dia bunuh adalah ayah kandungnya sendiri. Bagi Kelvin hanya ada Mamahnya di dunianya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chiko Azhar Wijaya
Notifikasi bahwa ada dana masuk kedalam rekeningnya tidak lagi membuat Chiko senang. Dibanding uang yang dia inginkan hanyalah keberadaan mereka disini, ditempat yang disebut 'rumah'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zaidan Putra Dewantara
Darah yang mengalir dari hidungnya menjadi bukti seberapa keras Zaidan belajar. Tapi meski begitu tidak ada satupun yang memberikan apresiasi yang dia inginkan walau hanya kalimat bahwa dia sudah bekerja keras.
. . . .
oOo
Tes ombak dulu. Bener-bener update di usahain habis bulan Ramadhan 😉