Di letakkannya tas dan juga sepatu ke tempatnya masing masing. Kemudian, berjalan menemui kasur yang seakan memanggil dirinya sedari tadi. Merebahkan tubuhnya kekasur tersebut, lalu memejamkan matanya sebentar. Terdengar suara melengking dari arah dapur, memanggil nama 'Asland'
"Aslaannddddd, kalau udah pulangg, jangan lupa mandiii terus sholat. Habis itu makannn"
Waktu menunjukkan pukul 18:40, yang artinya waktu Maghrib sudah masuk sejak 25 menit yang lalu. Dan, mengapa ia baru pulang?, mengapa ia pulang selarut ini?
Diguyurkannya air hangat ke badannya, agar membasahi tubuh putih nan kekar milik remaja yang bernama Asland itu. Setelah dirasa sudah, dipakailah handuk berwarna orange yang tergantung di belakang pintu kamar mandinya. Lalu bergegas mengambil air Wudhu agar tidak kehabisan waktu untuk Sholat Maghrib
Setelah keluar dari kamar mandi, tak lupa ia mengucapkan do'a ketika keluar dari kamar mandi. "Alhamdulillahilladzi Adzhaba 'Annil Adzaa Wa'aafaanii"
Di pilihnya baju koko berwarna Cream beserta sarung berwarna Hitam, tak lupa juga sajadah dan juga peci yang berwarna Hitam pula
"Asslaamu'alaikum Warahmatullah"
Di usapkannya kedua telapak tangan diwajahnya. Mengucapkan istighfar, sholawat nabi, lalu Merentangkan kedua telapak tangan, dan berdoa kepada yang maha kuasa"Ya allah, hamba tahu engkau sedang menguji hamba saat ini. Hamba juga tahu, bahwa engkau lah yang akan memberi jalan keluar bagi hamba. Ujian ini terlalu berat. Hamba tidak ingin, karena semua ini hamba menjadi benci pada Bunda. Hilangkanlah rasa benci dan prasangka hamba padanya Ya Allah. Jaga Bunda, jangan bikin dia nangis, sudah cukup hamba. Jaga Kakak juga Ya Allah, jangan lah engkau membebaninya, cukup hamba. Hamba tak ingin melihat orang yang hamba sayang, menangis dihadapan hamba. Kuatkanlah jiwa dan raga hamba, agar hamba bisa melewati semua ini Ya Allah. Allah humma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad, Wa'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Robbanaa aatinaa fiddunyaa haasanah, Wafil aakhiroti haasanah, Waqinaa 'adzaa bannaar. Walhamdulillah hi Robbil 'Alamin"
***
(Diruang Keluarga)"Loh, Kakak belum tidur?"
"Kakak mikirin kamu!"
"Kenapa, tumben banget?", heran Asland pada kakaknya
"Seharian kamu ga bikin ulah, kamu juga pulang terlambat. Kamu kenapa?, ada masalah apa?", tanya Meli beruntun yang jelas terpasang eskpresi wajah yang sangat khawatir yang pastinya tertuju pada adeknya, Asland
Jlebb!!!
Teringat lagi deh tentang masalah surat yang tadi siang. Matanya berkaca kaca, nafasnya tak beraturan, lidahnya terlalu kaku jika harus berbicara saat ini. Tak terasa, air mata mulai mengalir di pipinya. Ingin rasanya bercerita dan berbagi pada Kakaknya. Namun, ia tak mau menambah beban yang sudah lama dipikul oleh sang Kakak. Tadi siang ia tak langsung pulang. Menenangkan dirinya di bawah pohon rindang hingga Adzan Manghrib sudah berkumandang
Mengetahui jawaban tak kunjung terucap dari mulut adeknya, rasa khawatir Meli malah semakin menjadi jadi. Ia takut, jika sampai terjadi sesuatu pada Asland
"Sland, kalau kamu ga jawab, Kakak makin khawatir tahu ga?", Tegas Meli dengan suara yang bergetar
"Asland, ga papa kok kak"
"Tadi, Asland cuma main sebentar kok sama temen temen"
"Kakak ga usah khawatir, oke", sungguh sangat sulit baginya, untuk berbicara yang sebenarnya. Ia tak akan tega, melihat orang yang dia sayangi, menangis jika harus mengetahui semuanya. Sudah lama mereka berharap, namun harapan itu tak kunjung datang. Yang ada hanyalah kekecewaan!!"Kamu yakin?", tanya Meli penuh penekanan
"Iya, Kakakku sayang, Asland ga papa", yakin Asland yang langsung mengelus puncak kepala dari Kakaknya itu. "Yaudah gih, tidur sana, udah malem!", lanjutnya memerintah seorang gadis yang bahkan lebih tua darinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Putri untuk Asland
Teen Fictionpara siswa dan siswi di SMA Nusa Bangsa menjalani kegiatan seperti biasanya. sampai pada suatu hari, datanglah sorang siswi pindahan dari SMA Delima Santun. karena sifatnya yang suka menyendiri dan penakut, dia menjadi bahan perundungan di sekolahny...