Hadiah dari Asland

9 1 0
                                    

Masih inget ga guys di chapter Ujian kenaikan kelas. Di situ Asland memberi sebuah bingkisan kotak kecil kepada Maura kan. Nah Maura lupa, terus baru sekarang deh dibukanya. Kok bisa lupa yah?, yok dibaca biar tahu!

Malam hari, disaat sang bulan menampakkan diri beserta cahayanya yang indah nan tenang. Semerbak angin yang seakan membelai tubuh Asland. Dan bintang bintang menjadi saksi disaat Asland enggan untuk meninggalkan tempat yang bahkan lebih indah dari rumah. Mulai terasa sesak yang mengeruak didada. Memori masalalu seakan menghantui fikirannya. Tetesan air mata menggores pipi yang pucat pasi seperti porselen rusak, meninggalkan setiap luka yang tak akan pernah sembuh. Aliran air mata bukan seperti aliran sungai kecil nan tenang, namun seperti air terjun yang penuh amarah dan penyesalan. Yang menghanyutkan dirinya pada kesedihan malam.

Asland rindu bunda, Asland ingin memeluk bunda. Namun, bunda lah yang membuat Asland kecewa dan marah. Membuat Asland menyesal dan putus asa. Tapi semuanya tak bisa mengalahkan cinta Asland pada bunda, tak bisa mengalahkan sayang Asland pada bunda, dan tak bisa pula mengalahkan rindu Asland pada bunda.

"Bunda kapan pulang? "
"Kenapa bunda punya keluarga lagi disana?"
"Asland kangen sama bundaaa"
"Asland pengen meluk bundaa"

Rintihan demi rintihan terus keluar dari mulutnya. Ia tak kuat menahan rindu ini. Ia tak kuat menahan sakit ini.

Tak lama setelahnya, ponsel Asland berdering. Ia buru buru melihat siapa yang sedang menelfonnya ketika dia sedang menikmati malam yang indah ini. Nomor tak dikenal?, siapa?

Halo?

Halo, ini Asland ya?

Iya, ini saya sendiri, maaf siapa ya?

Ini aku Maura Sland

Oooo, aku kira siapa, yaampuun. Iyaa kenapa cantiiikkk, kangen yaa?

Apaan sih, ge'er banget

Ga usah booonggg

Ini, aku cuma mau ngasih tau. Makasih ya, atas hadiahnya. Aku sukaaa banget, ini indaaahh banget. Aku pasti akan pake setiap hari, makasih Aslandddd.


Iyaa, Putrii, sama samaaa. Aku juga seneng kalau kamu seneng. Btw, terlambat banget buka hadiahnya, bete nih bete yang ngasih.

Hehe, maafin ya, aku sibuk belajar akhir akhir ini.

Mmm, gitu. Tapi syukurlah masih dibuka. Terus masih nyimpen nomor aku.

Iya, aku minta maaf ya. Kamu ngasih kaya gitu, tapi aku bukanya malah baru sekarang

Ga papaaaa. Oh iya aku ada tebak tebakan buat kamu.

Apa?

Kamu tahu ga, persamaan aku sama ikan?

Sama sama hidup?

Yaampun, itu mah udah pasti salah. Jawabannya sama sama amis

Hah?, kok amis sih

Iya amis. Amissyuuuuu

Apaan sih, Sland

Mereka tertawa bersama, seakan akan tak ada beban yang mereka pikul. Asland yang tadinya galau, sekarang menjadi ceria. Maura yang tadinya sedih, kini menjadi senang. Mereka itu ibarat kunci dan gembok. Tak bisa dipisahkan. Jika Asland tanpa Maura, ia juga tak bisa menjadi selembut dan sebahagia ini. Jika Maura tanpa Asland, ia juga tak akan pernah mempunyai kepercayaan diri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuan Putri untuk AslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang