Putri Maura Refazya

14 1 0
                                    

Putri Maura Refazya, panggil aja Maura. Seorang gadis yang lugu dan cupu itu kini akan memasuki hari pertama nya di jenjang SMA. "semoga aja, sekolah aku yang kali ini jauh lebih baik dari sebelumnnya", harapan yang begitu besar yang dia dambakan sejak dulu. Hidup Tanpa Perundungan dan Penyiksaan Batin dari Keluarganya adalah impian yang paling ia nanti dan yang di tunggu tunggu

Padahal anak orang kaya, tapi dia tertekan banget. Selalu saja di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Padahal, mereka sama sekali tidak pernah memberi suport untuk anaknya itu. Alhasil, mentalnya deh yang kena, bahkan sampai menjadi bahan perundungan oleh teman temannya. Kadang malah terkena serangan fisik juga

"Huuuu, anak orang kaya kok jelek", padahal cantik

"Ahahahaha, makanya jadi orang itu ga usah naif, tahu kan akibatnya, ahahahah"

"He, anak cupu sini lo, nih gue kasih siraman kalbu untuk lo", siraman air dingin mengucur di tubuh Maura

Itu semua sudah biasa baginya. Apalagi tekanan dari orang tuanya

"Kerjain ini, jangan makan kalo belum selesai"

"Kamu itu gimana sih, masa gini aja ga bisa"

"Jangan ganggu mama, sibuk, sana jangan deket deket mama"

"Udah deh, jangan nangis cengeng banget jadi bocah"

"Maura, kan Papa udah bilang BELAJAR!, malah main keluar, masuk!"

"Kamu itu cuma numpang disini, jadi besok kalo kamu udah dewasa kamu harus ganti semua yang Mama sama Papa kasih. Makanya sekarang belajar yang bener jangan ngerepotin terus"

Pokoknya di hajar terus mental anak itu. Bukan cuma mental, kadang juga fisik yang kena. Bahkan, di leher bagian belakangnya terdapat luka yang lumayan berbekas sampai sekarang. Yang mana luka itu juga dihasilkan dari ke egoisan orang tuanya

Bahkan, ketika orang tuanya tau dia di rundung parah oleh teman temannya, mereka hanya berkata, "Udah ga usah di pikirin, pasti bakal berhenti sendiri kok, yang penting kamu itu belajar, ga usah mikirin yang lainnya".  Belajar Belajar Belajar, sepinter apa sih tu orang sampai segitunya sama anak sendiri. Emang orang tua GA ADA OTAK!!!!

                                    ****

Saat dirinya sudah tiba di depan gerbang SMA barunya, SMA Nusa Bangsa, ibunya, Ratih Purwanita, mengingatkan, atau lebih tepatnya menuntut sih

"Pokoknya kamu harus jadi yang nomor 1 di sini, jangan jadi anak pemalas, ngerti!"

Rasanya pengen nangis sekarang juga

Takut, Khawatir, Deg degan, semuanya bercampur menjadi satu. Ia takut jikalau nasibnya sama dengan hari hari yang telah lalu

Belum sempat masuk kedalam kelas, dia sudah di cegat oleh 3 kakak kelas yang super modis dan cantik. Yang mana itu adalah kakak kelas yang terkenal akan kekejamannya. Clara, Zian, Sallsa. Mereka sudah memakan banyak korban perundungan. Karena ayah dari Clara adalah kepala sekolah di SMA Nusa Bangsa, jadi ga ada yang berani tuh sama mereka bertiga

"Eh, kita punya adek kelas baru gais", ucap salah satu gadis yang kelihatannya adalah pemandu dari circle tersebut. Juga, wajahnya yang lebih cantik dan menawan dari ke 2 temannya, ya dia adalah Clara Adithama

"Heh, mulai sekarang, lo harus nurutin kata kata kita, oke", kata salah satunya lagi. Yang kelihatannya lebih ceplas ceplos dari yang tadi, dia adalah Zian Claudy Mesya

"Kalau sampai kamu menolak, rambut kamu ga akan pernah menyatu sama kepala kamu", suara lembut yang menusuk di telinga Maura membuatnya bergidik ngeri. Kelihatannya dia ini kalem tapi kejam plus mengerikan. Siapa lagi kalau bukan Sallsa Deyrinsya

"Maaf saya buru buru", bantahnya dengan menyerobot barisan horizantal dari ketiga kakak kelasnya itu, yang sayangnya rambutnya langsung di tarik paksa oleh Clara

"Eitsss, mau ke mana"
"Lo mau pergi, tanpa ngomong dulu sama kita?"
"Wah, minta mati ni orang"

"Ta-tap-tapi saya -bur-buru buru", katanya dengan detak jantung yang seakan copot saat ini juga disertai keringat yang tiada hentinya mengucur sejak tadi

Sakit, sakit banget. Padahal sudah biasa kenapa masih sakit?

Pengen ngehindar tapi ga bisa, gimana ini?

Apa udah ga ada kesempatan untuk bahagia?

"HE CUPU, LO ITU CUMA ANAK BARU DI SINI BISA BISANYA LO NGELAWAN GUE", bentakan Clara yang keras membuat semua warga di SMA Nusa Bangsa itu mengumpul di depan kelas XI -B IPA 2, melihat apa yang sebenarnya terjadi

Clara menghentakkan Maura ke tembok dekat mereka, lalu mencoret muka si anak malang itu dengan lipstik merah yang selalu dia bawa kemana mana

Maura hanya bisa nangis, pasrah, dan takut. Dia tidak bisa melawan mereka, karena dia tidak punya keberanian untuk melawan. Sejak dulu, dia memang selalu pasrah karena kalah akan takutnya itu

Zian menambahkan injakan di kaki Maura, dan Sallsa mencabuti rambut indah milik Maura. "Kak, m m maafin ak ak aku, ud ud udah", isakan yang terdengar parah itu membuat mereka muak. Ketika mereka bangun dari siksa yang mereka perbuat, kini Clara akan menambahkan tamparan ke muka cantik milik Maura

"Berani lo ya, anj***", ketika dia sudah bersiap untuk melayangkan tamparan pada Maura, tiba tiba tangannya di cegah oleh salah satu siswa terganteng dan tertengil di sekolah ini, Asland Aldevano

"Cukup, jangan di terusin", kata Asland dengan tatapan tajam yang menyerang netra  abu mengkilap indah milik Clara

"As-ass-Asland", Kaget Zian bukan main karena kedatangan seseorang yang dia inginkan selama ini, Asland Aldevano. Seorang siswa dengan kadar kegantengan dan kenakalan serta kebaikan yang tiada tara. Alasan mereka kaget juga bukan itu, sebelumnya Asland itu tidak pernah dekat ataupun peduli sama yang namanya cewek kecuali Sherli. Tapi kali ini, dia malah ngebelain cewek cupu yang menjadi korban perundungan itu

Karena kedekatannya dengan Sherli juga, membuat semua perempuan merasa minder hanya untuk sekedar dekat dengan Asland

"Sudah cukup, jangan menyiksanya lebih jauh dari ini", suara rendah Asland kian menusuk indra pendengaran Clara disertai dengan tatapan tajam yang membuatnya ingin mati saat ini juga

Maura yang sejak tadi duduk bertekuk lutut dengan air mata yang terus mengucur kini mendongakkan kepalanya melihat siapa lelaki yang membelanya. Tahu ga gais, Maura baru kali ini loh ngerasain apa itu pembelaan, sebelumnya mah dia ga pernah, orang tuanya aja lo ngerundung gimana mau dapetin pembelaan?

"Kalian pergi dari sini, atau gue laporin kalian kepolisi", ancam Asland pada ketiga perempuan sialan itu, masih dengan tatapan tajam yang mematikan

"I-iy-iya kita pergi, ayo"

Belum sempat dia mengucapkan terima kasih pada lelaki itu, tetiba ada seorang gadis yang menyerobot kerumunan orang banyak dan terlihat seumuran dengannya. Siapa lagi kalau bukan Sherli yang khawatir sama abangnya

"Lu ya, di bilangin jangan ada urusan sama mereka bertiga, masih aja", omelan Sherli keras banget cuy mana sambil jewer lagi, kan jadi jatuh harga dirinya Asland. Tapi karena Asland mempunyai moto hidup yang berbunyi "Sampai mati pun gue ga akan pernah nyakitin yang namanya cewek. Cowok sejati nih bos, senggol dong", jadi dia tidak membalas perbuatan Sherli terhadapnya. Yah, walaupun harus menanggung malu

"Addedededeh, Din sakit euy"

Tanpa memberi belas kasihan dari Asland, Sherli langsung menarik paksa abangnya itu

'Padahal belum ngucapin terima kasih tapi udah pergi', batin Maura yang terus melihat lelaki itu pergi dengan seorang perempuan yang terlihat seumuran dengannya

Tuan Putri untuk AslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang