semoga suka sama episode ini, jangan lupa vote dan comment ya 😄
lv.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
park jinhee 42 tahun, adik dari nyonya park ibu jimin.
jinhee menghela nafas berkali-kali saat pekerjaannya belum juga selesai. jinhee adalah seorang ceo yang menjual beberapa macam kapal besar yang akan di expor di beberapa negara.
tidak lupa juga paman jimin ini adalah orang yang sangat di segani di amerika karena dapat memberantas beberapa mafia yang sering mengirim barang ilegal di negara tersebut.
"ayolah jinhee, kau bahkan harus menunda meeting besok hanya karena keponakkan mu" itu adalah namjoon sahabat dekat jinhee, dia bekerja sebagai tangan kanan jinhee karena dia benar-benar orang terpercaya jinhee.
"keponakkanku jauh lebih penting"
namjoon memutar bola matanya, dia tidak heran keponakkan jinhee itu memang selalu nomor satu bagi temannya ini.
"jadi saat kau pergi pagi hari ke seoul, kau akan pergi sehari setelah kau melihat jimin baik-baik saja?mengapa tidak membawanya bersama mu saja?"
"karena dia tidak ingin berjauhan dengan orang tuanya" jinhee mulai beranjak dan berjalan menuju lift dengan namjoon yang berada di belakangnya.
"biarkan aku yang menyetir kau bahkan belum tidur semalaman" namjoon mengambil alih kunci mobil jinhee dan jinhee hanya membiarkan sahabatnya itu.
**********************************************
"jungkook!" daniel berteriak memanggil jungkook yang baru saja telat datang untuk berlatih renang. "dari mana saja jungkook!kau telat di hari pertama mu berlatih"
jungkook mengabaikan daniel, pandangannya teralihkan kepada jimin yang bahkan tidak menegurnya disana.
"hanya saja aku telat bangun"
"cepat ganti bajumu, kita akan berlatih kecepatan kaki setelah ini"
jungkook segera berganti pakaiannya dengan baju renang, semua orang memulai pemanasan tubuh mereka, begitu juga jimin yang terlihat berlari beberapa kali mengelilingi kolam renang.
hingga beberapa jam semua nya telah lulus test kebugaran badan dan pelatih mereka tampak bangga dengan kegesitan tubuh mereka.
"jimin, aku duluan" daniel berteriak di ujung pintu keluar dan hendak meninggalkan ruangan.
