12

267 38 6
                                    



ini termasuk up cepet ga si? hehehe






malam ini di jeju tepatnya di pulau kecil yang mereka tepati terasa sangat indah karena adanya bintang yang menghisasi gelapnya pulau itu.

"bagaimana kalian bertemu?" taehyung tiba-tiba saja menanyakan hal tersebut pada jimin.

saat ini mereka berjalan-jalan tanpa menghiraukan omongan jungkook yang melarang jimin.
hanya saja, jimin tadi melihat jungkook yang sepertinya telah pergi dari penginapan dan itu adalah hal yang bagus pikirnya, jimin menjadi merasa lebih bebas.

"shenna lebih dulu memperkenalkan dirinya, dia sangat jahil sehingga aku hampir membencinya.jika aku membencinya aku tidak dapat memiliki hubungan dengannya seperti ini"

jimin juga menceritakan bagaimana shenna mengajaknya berkenalan, lalu berkencan dan bersenang-senang.
selama bersama shenna, jimin memang sering di pukuli ibunya.tapi, shenna adalah penyembuhnya.lukanya tak terasa sakit setelah jimin bertemu dengan shenna.

"bagaimana jika shenna meninggalkanmu?"
jimin seketika menatap taehyung yang termenung melihat ke laut.
"dia tidak akan, shenna pasti tau aku sangat mencintainya"

"benarkah?"taehyung mentap jimin dan pandangan mereka bertemu.
taehyung bahkan mendekatkan wajahnya perlahan kearah wajah jimin, menatap tidak suka  pada jimin.
"apa kau yakin ?"
jimin mengangguk dan berdiri dari sana.
"park jimin!"
jimin kembali menoleh setelah taehyung memanggil namanya.
"aku senang kekasih shenna adalah kau"
apa-apaan itu, tadi saja taehyung seperti menatap tidak suka dirinya.
"dan aku juga senang kau adalah teman dekat shenna"jimin tersenyum dan melambaikan tangan kearah taeyung, hanya saja udara sedikit terasa dingin dan jimin tidak mau merepotkan shenna.

benar-benar adik nakal pikir taehyung, jadi shenna memperkenalkan dirinya sebagai temannya bukan kakak laki-lakinya.
"kim shenna kau aish"















Sesampainya di kamarnya, jimin sedikit bingung karena shenna belum menghidupkan kamar penginapan mereka.
untuk itu jimin membuka pintu itu dan meraba-raba lalu mencari saklar ruangan itu.

setelah lampu di hidupkan, ada seseorang yang amat sangat jimin tidak suka menduduki sofa mereka.
"dimana shenna?mengapa kau?"

jungkook mematikan asap rokoknya merilik jimin dengan tatapan tajam,lalu membuka jas abu-abu miliknya.
smirk"kau benar-benar habis ditanganku malam ini park jimin"

"ku bilang dimana shenna, aku tidak sudi tidur denganmu"

jungkook berjalan perlahan kearah jimin,entah mengapa jimin malah memundurkan tubuhnya sedikit merasa takut melihat ekpresi jungkook yang terlihat ingin memakannya hidup-hidup

hingga jimin tidak dapat bergerak memundurkan tubuhnya lagi, dan melihat kebelakang ternyata jimin sudah bersandar pada pintu.
"menjauh! kubilang aku tidak mau tidur denganmu!" jimin berteriak dan ingin berbalik untuk membuka pintu, tapi jungkook mengunci pintu tersebut, dan membuang kunci itu kesembarang arah.

"ck, apa aku peduli?"tubuh jimin yang membelakangi jungkook tidak dapat bergerak sedikitpun.

tangan kanan jungkook membuka leluasa baju atas jimin dan mencari dimana puting jimin.
"jungkook..."
jemari jungkook mulai memainkan puting jimin, dan bibirnya menciumi jenjang leher milik si kecil.

"aku benar-benar tidak akan berhenti park jimin"

tubuh jimin benar-benar menempel pada pintu, tenaganya tidak cukup untuk melawan jungkook yang sepertinya malam ini berniat untuk menyetubuhinya.
jungkook bahkan lupa jimin sedang sakit, gairahnya membabi buta setelah tau jimin tetap pergi bersama taehyung dan mengabaikannya.

You are my park filterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang