Chapter 6

841 97 6
                                    






"Huftt...akhirnya selesai juga." Kala menyeka keringat di dahinya setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Kala kembali sendirian di rumah, Abim yang beralasan kerja, jelas-jelas hari ini weekend entahlah Kala tidak ingin ikut campur. Naya yang pagi-pagi sekali pulang karena memiliki janji dengan temannya.

Kala mengistirahatkan tubuhnya dengan duduk di sofa ruang tengah, tangannya terulur  mengelus pelan perut ratanya, tanpa sadar ia menyunggingkan senyuman. Kala masih tidak menyangka ia akan memiliki buah hati secepat ini.

Tiba-tiba Kala teringat bapak dan ibunya yang belum dikabari jika ia tengah mengandung. Lantas Kala melakukan panggilan suara.

Terdengar bahagia di telinga Kala saat mendengar tawa haru kedua orangtuanya. Mereka melanjutkan obrolannya, hingga terdengar bunyi ketukan pintu menginterupsi pendengaran Kala.

"Pak, bu. Kala tutup dulu telponnya ya, sepertinya ada tamu."

"Iya dek. kamu sekeluarga sehat terus ya." ucap bapak

"Terimakasih pak."

Tutt

Kala mengakhiri panggilannya lalu berjalan kearah pintu dan membukanya. Kala mengernyit heran dengan kedua pria yang berdiri didepannya, ia tidak mengenal siapa mereka.

"Maaf, siapa ya?"

"Kenalin gue Sahar. Temennya Abim." ucap Sahar seraya mengulurkan tangannya.

"Gue Jodi." ucap Jodi dan melakukan hal yang sama seperti Sahar.

"Kala." Kala menjawab serta menyalami keduanya.

"Lo suaminya Abim ya?" ucap Sahar to the point.

"I-iya" jawab Kala.

"Sorry ganggu, si Abim ada?" ucap Jodi.

"Tadi pagi Abim berangkat ke kantor." jawab Kala.

Sahar yang mendengar penuturan Kala hanya bisa menggeleng kepalanya pelan. Kantor mana yang hari minggu buka, KUA kali. Batin Sahar.

"Oh...kalo gitu kita balik aja." ucap Jodi

"Bilangin ke si Abim, kita nunggu di tempat biasa." ucap Sahar menimpali.

Sebenarnya mereka berdua bisa saja menghubungi Abim lewat telepon tapi semingguan ini Abim sangat sulit dihubungi, jadi mereka memutuskan datang langsung kerumahnya.



=•=•=•=



Nyatanya Abim tidak benar-benar pergi bekerja, Abim mengunjungi apartemen sang kekasih.

Abim melihat kekasihnya yang sedang merias diri di depan cermin, ia menghampirinya dan memeluk kekasihnya dari belakang.

"Hai sayang."

"Loh, Abim. Mau kesini kok ngga ngabarin?"

"Sengaja. Rapih banget, mau kemana?"

"Mmm....aku ada party sama temen-temen alumni." ucap Ryuki dengan membalikan tubuhnya menghadap Abim.

"Aku boleh ikut ngga?"

"Sorry, tapi rulesnya gak boleh bawa orang luar."

"Yah...jadi aku ditinggal nih?"

"Kamu sih ngga ngabarin dulu, tau gitu aku larang kamu buat kesini."

"Ya udah, aku tunggu kamu sampai pulang deh, sambil ngerjain proposal. Aku pinjem laptopmu ya."

A N A I A || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang